BAGIAN 51

3K 299 84
                                    

Arya terbangun oleh bunyi alarm di sampingnya. Dilihatnya istrinya yang masih tertidur pulas di sampingnya. Arya melepaskan tangannya dari kepala Amanda. Lalu..

"Sayang, kamu demam?" Tanyanya Arya panik. Amanda tak bergeming. Wanita itu masih tertidur.

Arya segera bangkit dan mengambil alat kompres. Wajah Amanda sedikit pucat. "Kau pasti memikirkan kejadian kemarin ya? Percayalah itu bukan salahmu." Gumam Arya sambil memeras washlap kecil lalu di tempelkan ke kening istrinya. Ponsel Arya berdering. Pria itu melihat nama yang tertera pada ponselnya. "Ikbal." Gumamnya.

"Halo Bal.."

"Bos, hari ini anda ada rapat jam delapan pagi. Maaf saya lupa memberi tahukan itu kemarin." Kata Ikbal.

"Hmm apa bisa ditunda Bal? Atur jadwalku kembali pada Sarah." Ujar Arya.

"Ehmm tidak bisa Bos. Rapat ini dengan para direksi Bos. Minggu lalu anda sudah menundanya. Dan Sarah sedang kita sandera Bos." Kata Ikbal lagi. Mendengar jawaban Ikbal, Arya memejamkan matanya sambil memijit pangkal hidungnya.

"Ok ok. Erlin disitu?"

"Iya Bos. Apa ada tugas untuknya?"

"Ada. Suruh dia kemari dan memeriksa istriku." Perintah Arya.

"Apa Nona sakit Bos? Baik saya akan menyuruh Erlin pergi kesana sekarang."

"Iya Bal. Nanti aku ceritakan."

"Siap Bos."

******

Arya keluar dari tempat rapat dan menuju ruangannya. "Bos bagaimana dengan Sarah?" Tanya Ikbal saat Arya menghisap nikotinnya.

"Kau benar. Aku lupa dengan lalat tak berguna itu." Ujarnya lalu bangkit dari duduknya dan berjalan ke arah gudang diikuti oleh Ikbal di belakangnya.

"Kau sudah makan?" Tanya Arya pada Sarah. Gadis itu menatap Arya dengan melas. Arya melepas lakban di mulut gadis itu. "Lepaskaan aku Pak.." ucapnya lemas. Dia menatap Arya dengan memohon.

"Kau ingin aku melepaskanmu?" Tanya Arya dengan meraih dagu Sarah. Gadis itu mengangguk.

"Kau benar, Kevin sudah menghabisi istri dan putriku. Lalu untuk apa aku menahanmu disini." Ucap Arya dengan memandang Sarah. Gadis itu menyunggingkan senyumannya. "Kevin berhasil." Batinnya.

"Saya turut berduka Pak. Saya sudah bilang kan Kevin tidak pernah main-main." Jawabnya. Anak buah Arya melepaskan ikatan Sarah. Gadis itu lalu menghampiri Arya dan duduk di pangkuannya. Arya membiarkannya dan terus menatap Sarah. Seperti orang gila, gadis itu membuka kancing bajunya satu persatu di depan Arya.

"Apa kau ingin melakukannya disini? Di depan anak buahku?" Tanya Arya pada Sarah yang tak melirik sedikitpun ke arah tubuh yang mulai terbuka setengah itu.

"Apa Bapak menginginkannya?" Tanya Sarah dengan mesra.

"Sangat. Bukalah seluruhnya disini." Perintah Arya. "Aku akan melihat kau melakukannya." Kata Arya lagi. Tak peduli dengan beberapa anak buah Arya yang berada disitu gadis itu membuka semua pakainnya hingga tinggal bagian atas dan bawah yang terbuka. Arya berbalik membelakangi Sarah, "Kau siap?" Kata Arya mengambil satu langkah ke arah Sarah. Gadis itu mengangguk.

"Silahkan kalian berpesta malam ini. Nikmati hadiah dariku. Jangan sampai dia lemas dan jangan rebutan okaay?" Kata Arya kepada anak buahnya. Sarah terkejut karena Arya meninggalkan dirinya beserta anak buahnya di dalam gudang. Gadis itu takut dan berlari ke arah Arya. Anak buah Arya dengan sigap menyeret tangannya. Dibuangnya ke sembarang arah baju yang menempel di tubuhnya.

INTERNAL LOVEDove le storie prendono vita. Scoprilo ora