50 (End)

4.7K 595 190
                                    

Lisa keluar dari kamar mandi sambil menggosok-gosok rambutnya yang basah dengan handuk.

Wajahnya nampak segar bersama harum aroma sabun yang menguar.

Tubuhnya yang hanya berbalut tanktop tipis berwarna hitam memperlihatkan kulit putihnya yang tampak kontras.

Si gadis barbie sudah bersiap ingin menutup hari ini dengan istirahat yang nyaman diatas ranjangnya sebentar lagi.

Dengan begitu banyaknya aktifitas yang ia lakukan setiap hari, tentu saja ia cukup lelah.

Namun sebelum ia benar-benar memutuskan untuk tidur, Lisa menyempatkan diri untuk menuang susu diatas gelasnya. Sebagai salah satu upaya agar tidurnya benar-benar nyenyak.

Dan sambil menikmati susunya, Lisa kemudian duduk diatas sisi ranjangnya sembari mengecek ponsel.

Ditemukannya satu buah pesan dari Wonyoung.

Wonyoung :
"Lalisa, terimakasih sudah datang dan mengurus semuanya. Kabari aku jika kau sudah sampai apartemen. Ada yang lupa kusampaikan. Telepon aku jika kau senggang. Thx."

Kening si Manoban mengernyit.
Lalu segera menekan tombol call pada kontak gadis muda yang sudah ia anggap seperti adiknya itu.

Calling Wonyoung . . .

Tut-tut-tut!

Terdengar sejenak nada tunggu disana.

Lisa meneguk susunya sembari menunggu panggilan itu terjawab.

Dan bersamaan dengan itu, ia mendengar suara bel apartemennya berbunyi.

Ting-tong!

Ia mendongakkan kepala sebagai reaksi pertamanya.

Beranjak berdiri untuk mengecek siapa yang datang, Lisa juga mengurungkan panggilannya kepada Wonyoung yang belum terjawab.

Ting-tong!

Bel tersebut berbunyi lagi. Yang mana sesaat kemudian, si pemilik apartemen tampak mulai membuka pintunya.

Ceklek!

Lisa terkesiap dengan siapa yang baru saja datang.

"J?"

Ia menemukan Jennie tengah berdiri diambang pintu apartemen miliknya.

Si pipi mandoo menatapnya dalam sorot mata dingin tanpa bisa ditebak apa maknanya.

Namun Lisa kembali menemukan ekspresi itu lagi, setelah beberapa waktu ini Jennie mulai bersikap hangat padanya.

Keduanya lantas saling memandang dalam beberapa saat, sampai dikejutkan oleh dering ponsel Lalisa.

Drrtt! Drrtt!

Lisa mengangkat ponselnya yang sejak tadi berada digenggaman. Dan ia menemukan kontak Wonyoung pada layarnya.

Wonyoung calling . . .

Jennie juga melihatnya.

Dan barulah setelah itu mimik wajahnya bereaksi dengan membuang tatapannya kearah lain. Ia bahkan langsung melangkah masuk kedalam apartemen Lisa tanpa permisi.

Lalisa sontak terkesiap untuk kedua kalinya, ketika tubuh Jennie lewat begitu saja disisinya.

Apa yang terjadi?

Dirinya bergumam sendiri.

Drrtt! Drrtt!

Namun tersadar lagi dengan dering ponselnya yang belum juga berhenti.

Deal?Where stories live. Discover now