26

4.9K 594 140
                                    

Sore hari setelah Lisa bercinta dengan Jennie, gadis jangkung itu bangun dengan terkejut.

Bagaimana tidak, saat ia membuka mata, Lisa langsung menemukan Chaeyoung bersama Jisoo yang tengah sibuk menyorot kearahnya.

"God! Eonnie?"

Ia menyebut Jisoo terlebih dahulu sebagai rasa sungkannya. Barulah ia mengusap wajahnya kasar setelah melihat Chaeyoung yang kini menggeleng padanya.

"Siang yang begitu panas, huh?" sindir si Chipmunk.

Lisa tak bisa berbuat apa-apa selain hanya membanting punggungnya pada headboard ranjang.

Lambat laun baru ia sadari, jika tak ia temukan Jennie disini.

Jisoo lantas mendekat, dengan segelas air mineral yang ia berikan pada gadis jangkung itu.

Lisa seketika bergerak, sungkan menerima perlakuan mantan boss nya.

"Go-Gomawo, Eonnie..."

Jisoo tak menjawab apa-apa.
Ekspresinya masih sama seperti pertama kali ia melihat Lisa terlentang dengan singlet tipis tanpa bra beberapa saat yang lalu.

Disaat itu juga, akhirnya ia percaya bahwa pengakuan Jennie tentang hubungannya dengan gadis berdarah Thai itu, bukan mengada-ada.

Kim Jisoo shock!
Meski sudah lama ia curiga. Tapi ia betul-betul tidak menyangka semua itu ternyata fakta.

"Aku tahu adikku gila. Tapi aku sungguh tidak menyangka dia akan segila ini,..."

Kalimat Jisoo tergantung sejenak, nampak akan meralat.

"Anni. Kami memang sama gilanya." ucap Jisoo kemudian, yang mengarah tentang perasaannya kepada Chaeyoung.

Lisa lantas menoleh kearah sahabatnya itu.

Park Chaeyoung sama masamnya.

"Hhh... Sebenarnya apa yang terjadi? Kenapa kau dan Jennie bisa-,,,?"

Lisa membiarkan Jisoo menahan kalimatnya. Meski ia sudah tahu maksud pertanyaannya itu.

Si Manoban membisu sejenak.

Diperhatikannya air mineral yang nampak bergerak didalam gelas.
Baru ia sadari, ia memegangnya dengan gelisah.

"Kau ingin bermain-main dengannya?"

Pertanyaan Jisoo kali ini, berhasil membuat Lisa mengangkat kepalanya. "No! Aku tidak pernah bermain-main dengan apapun, Eonnie. Apalagi dengan perasaan seseorang."

"Lantas, kenapa kau bisa tidur dengannya malam itu?"

Lalisa otomatis menengok kearah Chaeyoung setelah ucapan Jisoo tersebut.

Dasar tupai bermulut ember!

Hardik Lisa dalam hati.
Sedangkan orang yang dimakinya itu malah sibuk melempar pandangan kearah lain sebagai bentuk penyelamatan diri.

"Dan aku baru ingat kapan peristiwa itu terjadi. Untuk pertama kalinya aku melihat adikku pulang pagi, dan rupanya ia baru saja bermalam di apartemenmu."

Lisa kian terpojok.
Lantas dibetulkannya posisi duduknya kini sembari meletakkan gelas diatas nakas.

"Eonnie... Aku tahu kau pasti berpikir bahwa aku sangat brengsek dan kurang ajar. Namun percayalah, apa yang terjadi malam itu antara aku dan dia, sama sekali diluar dugaan kami."

"Dan kau tak bisa menahan diri?"

Si Manoban menunduk kembali.

"Hhh... Jennie memang sangat bossy dan terlihat matang. Padahal sebenarnya tidak. Ia hanya adik kecilku yang manja, dan bisanya hanya marah-marah jika keinginannya tak tercapai. Maka dari itu aku takut sekali ia akan bertemu dengan orang yang salah..."

Deal?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang