41

3.7K 599 215
                                    

Sebuah sedan hitam baru saja berhenti didepan halaman rumah keluarga Kim.

Tuan Kim, yang mengemudikan langsung mobil tersebut tampak mematikan mesin mobilnya.

Sang istri, yang tak lain adalah ibu Jennie kini turun lebih dulu agar bisa membantu putri bungsunya keluar dari mobil yang sama.

Jennie baru saja pulang dari rumah sakit, setelah melakukan serangkaian pemeriksaan kepada otak juga pembuluh darahnya.

Dan selama kurang lebih dua hari ia dirawat, Jennie akhirnya kembali kerumah.

"Hati-hati, Nak..." Nyonya Kim menghimbau seraya menuntun jemari si anak bungsu.

Kim Jennie menarik nafasnya cukup panjang. Menatap rumah besar tempat ia hidup selama ini.

Maklum saja, selama beberapa waktu ia berada di Busan untuk pekerjaannya. Ditambah lagi dengan banyaknya hal yang terjadi, Jennie tidak menyangka semua selesai satu persatu dan membawanya kembali pulang.

"Eomma, jam berapa Eonnie akan pulang?" tanyanya sembari berjalan beriringan dengan sang ibu dan ayah.

"Kau menanyakan Eonnie mu atau Lisa, hm?"

Si pipi mandoo itu praktis tersenyum menanggapi celetukan iseng dari sang ibu.

Hal itu dikarenakan Lisa yang terpaksa tidak bisa mengantar Jennie pulang karna sedang bersama Jisoo, untuk memberikan keterangan seputar laporan polisi yang ditujukan oleh keluarga Jennie kepada Tzuyu, terkait tindakan wanita itu yang secara sengaja ingin meracuni Jennie.

Maka ia terpaksa pulang hanya dengan ayah dan ibunya saja.

"Anniyo...." Jennie tersipu dengan pipi mandoo nya yang memerah.

Melihat putri bungsunya tersenyum malu-malu, Tuan Kim tiba-tiba berkata, "Kapan dia akan kembali ke Thailand?"

Deg!

"Yeobo..."

Nyonya Kim yang menyadari perubahan mimik pada wajah putrinya langsung memberikan teguran kepada sang suami.

Tapi Tuan Kim seperti tak terlalu ambil pusing, dan berjalan begitu saja melewati istri dan anaknya.

Jennie yang merasa sikap sang Ayah nampak dingin tentang hubungannya dengan Lisa, lama-lama mulai cemas memikirkannya.

Ayahnya tidak menolak, tapi juga belum tampak menerima.

Namun Tuan Kim tetap bersikap baik pada kekasihnya itu. Bahkan terlihat cocok ketika sedang berbincang.

Itulah yang membuat Jennie bingung. Sebenarnya bagaimana tanggapan sang Ayah tentang hubungannya dengan Lisa. Jennie tidak ingin menjalani sesuatu dengan ganjalan restu yang membuatnya selalu cemas. 

Maka bibir si bungsu Kim itu kini berucap menahan langkah ayahnya.

"Appa..."

Tuan Kim kemudian berhenti, menoleh kepada sang putri.

"Kenapa Lisa harus kembali ke Thailand?"

Pertanyaan Jennie tersebut seketika membuat Tuan Kim mengangkat alis.

"Tentu saja karna dia berasal dari sana."

"Dan apakah itu menjadi alasan dia harus kembali kesana?" Jennie tak menyerah.

"Dia jelas harus kembali kesana, karna ada kedua orangtuanya yang masih terus menunggu putrinya pulang."

Kali ini Jennie tak membantah.
Kepalanya bahkan menunduk dengan diam-diam menggigit bibir kesal.

Deal?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang