47

2.9K 554 101
                                    

Setelah sejam lebih Jisoo dan Chaeyoung berada didalam kafe yang berlokasi tidak jauh dari bandara, kedua gadis yang menjadi sepasang kekasih itu akhirnya memutuskan untuk pergi dari sana.

Keduanya bingung harus pergi kemana, sebab Jennie dan Lisa yang menjadi alasan utama mereka datang ke Thailand, justru sulit dihubungi.

Dengan perasaan jengkel, Jisoo harus menuruti saran Chaeyoung untuk malam ini mereka langsung pergi ke hotel.

Padahal menurut rencana, setidaknya mereka bisa langsung bertemu Jennie dan Lisa sekedar untuk menikmati makan malam bersama.

Namun kenyataan yang terjadi rupanya diluar bayangan.
Jisoo dan Chaeyoung kini baru saja memasuki taksi, dengan tujuan hotel tempat mereka akan menginap.

Braakk!

Melipat kedua tangan didepan dada, Jisoo tak henti bersungut-sungut sesaat ia masuk dengan membanting pintu.

"Aku tidak percaya kita jadi terlunta-lunta seperti ini. Lihatlah! Kita bahkan sudah menghabiskan satu hari penuh hanya untuk perjalanan tidak jelas ini. Padahal kita hanya memiliki waktu tiga hari untuk pulang pergi. Tapi adikku dan pacarnya itu tiba-tiba saja seolah mendadak jadi selebritis yang sulit sekali ditemui."

Chaeyoung memilih tak berkomentar.
Karna sesungguhnya itu memang sudah ocehan yang kesekian dari mulut kekasihnya.
Gadis itu sudah kehabisan kata, walau hanya sekedar untuk menenangkan.

"Untung saja aku sudah membooking hotel. Kalau tidak, aku benar-benar akan murka karna masih harus mencari hotel dihari yang sudah gelap seperti ini."

Park Chaeyoung menyembunyikan lenguhan nafas panjangnya.
Ia memahami kekesalan Jisoo, tapi ia juga sudah mulai lelah mendengarkannya.
Gadis itu hanya ingin cepat sampai hotel, agar bisa segera merebahkan diri.

"Jika besok mereka masih tidak bisa kutemui, aku akan datang ke kantor duta besar Korea untuk meminta bantuan dalam mencari adikku."

Si gadis blonde memijat dahinya.

"Sayang..."

"Wae? Aku frustasi memikirkan anak itu. Dan sahabatmu itu, kenapa dia juga mengacuhkan panggilanku? Apa dia ingin aku menarik lagi restuku padanya? Benar-benar cari masalah!"

"Hhh..."

Lagi, hanya itu saja reaksi yang bisa ia tunjukkan saat ini. Chaeyoung membiarkan Jisoo untuk meluapkan seluruh kekesalannya.

Dan agar tidak ikut terbawa dalam rasa jengkel yang sama, gadis itu memilih untuk mengalihkan pandangannya ke jendela.

Taksi yang belum jauh membawa mereka dari kafe tersebut, melaju dengan lambat karna lalu lintas yang sedikit padat.

Ia melihat cahaya lampu jalanan perlahan menyala satu persatu karna hari yang semakin gelap.

Sorot matanya mengedar memperhatikan jalanan. Sampai tiba-tiba, Chaeyoung merasa melihat sesuatu yang kini membuatnya tatapannya menyipit untuk mengamati.

"Eoh?"

Dan akhirnya posisi tubuh yang semula duduk, seketika menegak ketika mulai menyadari siapakah yang baru saja ia lihat.

"Jisoo-yaa, bukankah itu Miss J?"

"Mwo?"

Jisoo yang mendengar seruan itu otomatis bereaksi.
Pandangannya ikut tertuju kemana arah Chaeyoung menunjuk.

"Jennie?"

Dan benar saja, rupanya itu benar-benar adiknya yang saat ini tengah berjalan dengan langkah sempoyongan sembari memegang dadanya.

Deal?Where stories live. Discover now