24

4.2K 603 213
                                    

Ceklek!

Wendy baru saja keluar dari mobil Chaeyoung setelah mereka sampai di parkiran kantor.

Disusul oleh Chaeyoung selanjutnya, yang juga langsung menekan tombol kunci pintu mobilnya sampai terdengar bunyi bip!

Wendy menoleh sejenak untuk menunggu Chaeyoung, agar mereka bisa berjalan beriringan.

Si gadis blonde menyambutnya dengan senyum, lalu menyamakan langkahnya dengan wanita yang usianya lebih tua darinya itu.

"Kau akan kemana setelah ini?" Wendy memulai percakapan.

"Aku akan menyusul Lisa ke kantor Binggrae. Dia sedang berada disana untuk meng-upgrade proposal."

"Aaa... Jadi seharusnya itu yang kulakukan? I'm so sorry."

Wendy menunjukkan raut bersalah, namun Chaeyoung membalasnya dengan mimik yang lebih merasa bersalah. Sebab ia terpaksa tidak menceritakan kejadian sesungguhnya, bahwa semua yang terjadi kemarin adalah ulah Jisoo.

Chaeyoung merasa tak perlu untuk menceritakan semua itu agar persoalannya tidak semakin rumit.

Ia hanya mengatakan ada miss komunikasi, dan meminta maaf atas apa yang terjadi.

"Tidak, Eonnie. Sudah, jangan dipikirkan lagi, oke? Kau istirahat saja dahulu di kamar. Setelah itu baru selesaikan laporan yang baru saja kuberikan tadi."

"Allright."

Wendy menjawabnya dengan bersemangat, lalu menyunggingkan senyum lebar yang juga disambut baik oleh si gadis blonde itu.

Keduanya lantas berjalan menuju lift dengan saling melempar senyum.

Tak lama setelah Chaeyoung menekan tombol, pintu lift itu segera terbuka.

Dan surprise, Jisoo sedang berdiri diruangan kecil itu seorang diri.

Seperti biasa, ketika melihat Wendy, kepribadiannya yang selama ini terkenal ramah, langsung berubah menjadi tidak bersahabat.

Chaeyoung tentu saja menyadarinya.
Namun saat ini, ia juga sedang dalam perasaan yang tidak baik dengan wanita itu.
Ia masih kesal perkara sikap Jisoo yang benar-benar kelewatan kali ini.
Kecemburuan Jisoo sudah tak bisa ia maklumi.

Wendy yang merasa susasana ini canggung, langsung berusaha bersikap seprofesional mungkin.
Ia membungkuk sejenak sebagai sapaan hormat kepada Jisoo yang menjadi atasannya.

"Anyeonghaseyo, Jisoo-ssi."

Meskipun tak terlalu ramah didengar, namun Wendy masih lebih baik ketimbang Jisoo yang malah mengabaikannya.

Kakinya melangkah keluar, dan meloyor pergi begitu saja melewati keduanya.

Chaeyoung memainkan lidahnya didalam mulut, sembari menatap bahu itu lewat disampingnya.

Ia menggeleng bersama helaan nafas berat.

"Hei, aku akan naik." Wendy tiba-tiba menyadarkan.

"Ah, ne. Kalau begitu aku juga akan menghubungi Lisa untuk menyusulnya."

"Oke." Wendy mengangguk singkat, agar perbincangan ini berjalan cepat. Karna ia tahu, Chaeyoung pasti ingin menyusul Jisoo.

Maka segera ditekannya tombol close, agar pintu lift itu tertutup dan memisahkan keduanya.

Tanpa menunggu lama, Chaeyoung langsung bergegas ke ruang kerja untuk menemui wanitanya itu.

Namun rupanya gayung bersambut baik untuknya. Sebab Jisoo sudah berdiri didepan lobby untuk menunggunya.

Deal?Where stories live. Discover now