25

5.5K 614 205
                                    

08.42 KST, at Meeting Room.

Kamis pagi ruang rapat di kantor Rainbow cabang Busan sudah nampak kesibukan.

Pasalnya, Jung Jaehyun selaku boss besar yang menjabat dikantor itu mengadakan meeting dadakan sejam sebelum kegiatan itu dimulai.

Kontan saja, ketidaksiapan dirasakan oleh seluruh pegawai yang menetap disana.

Mau bagaimana lagi, tiap kali kegiatan itu diadakan pasti akan berujung pada pertanyaan sejauh mana project sudah dikerjakan.

Otomatis, harus ada laporan singkat yang bisa membuktikan jika kinerja mereka dapat dipertanggungjawabkan didepan sang atasan.

Tak terkecuali untuk Lisa dan juga Jisoo, yang saat ini menjabat sebagai supervisor pada kedua tim yang mereka pimpin.

Namun, untuk rapat kali ini keduanya sadar jika pasti ada banyak koreksi yang akan mereka terima dari adik Jung Haein itu.

Perkara yang paling jelas adalah soal lepasnya coffee shop Flavorous kemarin, padahal kafe tersebut sudah dikonsepkan akan menjadi andalan untuk promosi Melona.

Dan jika ditanya siapa yang paling pusing gara-gara keadaan itu, jawabnya tentu saja si Manoban.

Gadis jangkung itu harus memutar otak untuk mencari alasan yang masuk akal agar Jennie tidak menjadi bahan omelan Jaehyun.
Sebab kekacauan ini terjadi memang akibat ulah kekasihnya itu.

"Hey, kau butuh kopi?" Chaeyoung bertanya karna iba memperhatikan raut kusut Lalisa.

"Tidak. Tapi aku kehabisan permen."

Lisa terlihat merogoh sakunya, dan untuk pertama kalinya ia tidak memiliki stok lolipop satupun.

"Kenapa kau harus makan permen?" Chaeyoung penasaran.

"Entahlah. Semacam kebiasaan. Aku suka berpikir, mencari ide, memecahkan teka-teki, atau apapun yang membuat otakku berputar. Dan mengemut lolipop, seperti membuatku semakin fokus hanya pada titik itu."

Setelah mendengar jawaban Lalisa, Chaeyoung mengangkat sebelah bibirnya.

Setelah mendengar jawaban Lalisa, Chaeyoung mengangkat sebelah bibirnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Aku baru tahu ada orang yang suka berpikir. Terkadang aku saja bingung kenapa Tuhan memberikanku otak padahal aku jarang menggunakannya."

Lalisa tergelak.
Temannya yang satu ini memang benar-benar konyol.
Tapi itu bagus untuk memperbaiki mood nya.
Perlahan, Lisa mulai merasa lebih santai.

Dan pada saat yang sama, Ningning tiba-tiba datang menghampiri.

"Lalisa, aku punya perman. Tapi bukan lolipop. Apakah kau mau?" tawar Ningning dengan beberapa butir perman yang ia sodorkan kepada gadis itu.

Si Manoban lantas tersenyum.

"Terimakasih, Ningning."

Namun baru saja ia ingin meraih permen tersebut, tiba-tiba Jennie muncul dengan wajah sumringah bersama boneka beruang yang ia bawa didalam pelukannya.

Deal?Where stories live. Discover now