43

3.4K 571 178
                                    

05.04 a.m

Seorang wanita dengan wajah Koreanya, baru saja menurunkan kaki jenjangnya dari ranjang slim bed yang semalam ia tiduri.

Tangannya kemudian bergerak lincah untuk mencepol rambut hitamnya keatas.

Ia lantas mengambil handuk untuk melakukan mandi dengan cepat.

Benar saja, tidak butuh waktu lama untuk ia menyelesaikannya. Hanya sekitar sepuluh menit, wanita itu sudah keluar lagi dengan baju santai yang ia kenakan di pagi buta ini.

Merapihkan diri sejenak, wanita Korea itu lantas beranjak dari meja rias dengan meraih dompet kecil juga ponsel yang ia masukkan kedalam saku hoodie sang kekasih yang tengah ia kenakan saat ini.

Langkahnya kemudian berjalan kearah pintu, dan dibukanya secara perlahan.

Krieettt!

Suara decitan pintu terdengar halus. Sampai ia tutup juga dengan gerakan yang menghasilkan suara hampir tak terdengar.

Bibirnya nampak bergerak bersama bola matanya yang membulat, membuktikan bahwa ia terlihat cukup bersemangat.

Kakinya lantas melangkah, masih dengan gerakan yang mengendap.

Dan ketika ia berjalan melewati ruang TV, pandangannya menemukan kaki panjang yang menjuntai tengah terlelap diatas sofa.

Bibir tebal itu seketika tersenyum.

Dipercepat langkahnya untuk segera mendekat, berniat ingin mengecup pipi si pemilik kaki panjang itu.

"Morning, Hon..."

Cup!

Sebuah kecupan lembut mendarat pada pipi putri tunggal keluarga Manoban.

"Enghh...."

Gadis itu nampak menggeliat, namun tetap dalam keadaan terlelap.

Si wanita Korea tertawa tanpa suara, dan membiarkan seseorang yang menjadi kekasihnya itu untuk melanjutkan tidurnya

Ditariknya selimut itu, agar gadis kesayangannya tidak kedinginan.

Kemudian ia beranjak, dan berjalan tetap dengan langkah pelan menuju pintu keluar.

Ceklek!

"Huffhh...."

Mulutnya nampak menghembuskan nafas sesaat setelah ia berhasil keluar serta menutup pintu dengan aman.

Pandangannya kini tertuju pada kondisi pagi ini yang belum tersapa matahari, namun sudah ada banyak kendaraan berlalu lalang.

Tin-tin!

Ia otomatis menoleh pada klakson motor yang baru saja berbunyi.

Seketika senyumnya menguar bersama tangannya yang melambai.

"Bam!"

Langkahnya segera bergegas menuju seorang pria yang sedang duduk diatas sepeda motornya.

"Good morning, Jennie!"

Sapa pria tersebut, yang tak lain adalah Bambam.

"Good morning!"

"Apa dia sudah bangun?"

"Belum. Dia masih mendengkur diatas sofa."

"Bagus sekali!" Bambam tertawa. "Kalau begitu, ayo kita pergi!"

"Tidak ada helm?"

"Kita tidak memerlukan helm di pagi buta seperti ini, Jennie."

"Haha... Okay. Let's go!"

Deal?Where stories live. Discover now