40

422 14 0
                                    

Typo bertebaran gengs
Happy reading

Grey baru saja tiba di rumah,usai melepas penat di gym. Sudah seminggu Ana pergi dari rumah dan tak kunjung memberikan jawaban atas permintaan maafnya.

Grey melangkah pelan ke kamar,mengabaikan kaosnya yang ia tanggalkan di ruang tengah. Ia rindu Ana, andai Mila tidak datang dan mengacaukan segalanya. Mungkin ia masih bersama Ana di waktu libur mereka ini.

Grey terdiam di tempatnya,ketika melihat Ana yang tengah duduk di tepi ranjang sambil menatap dalam ke arahnya. Cowok dengan wajah yang semula lelah itu, sontak menghampiri sang istri.

"Baru pulang? Dari mana aja tadi?" tanya Ana sambil membalas pelukan erat sang suami.

Grey mengangguk sebagai jawaban. Cowok itu terlalu bahagia untuk sekedar menjawab pertanyaan Ana. Ia sangat senang,sampai-sampai lupa menanyakan tujuan kedatangan Ana di rumah mereka.

"Grey,aku boleh ngomong dulu nggak?" tanya Ana,membuat Grey melepaskan pelukannya.

Grey mengurai pelukan mereka,membiarkan tangannya tetap memeluk pinggang ramping sang istri.

"Aku tau,kita udah lewatin banyak hal untuk sampai di titik ini. And I know,you have passed so many problem before. That's why, aku mau yang terbaik buat kamu. Mungkin,aku belum bisa sedewasa itu untuk jadi yang terbaik buat kamu. Aku udah berusaha, mungkin emang aku yang ga bisa jadi seperti yang kamu mau. Aku juga mau minta maaf mewakili ayah, aku tau kamu menderita karena  tantangan ayah yang bikin kamu harus belajar keras. Aku sayang kamu Grey, banget. Tapi,kadang lihat orang yang kita sayang bahagia justru level tertinggi dari menyayanginya. Jadi, aku mau kita cerai. Aku udah siap—" penjelasan Ana harus terpotong. Gadis dengan mata berkaca-kaca itu, tersentak kaget karena perkataan Grey.

"What the hell Ana?!"

Grey melepaskan pelukannya. Cowok itu menatap marah ke arah istrinya yang terlihat akan menangis itu. Apakah perjuangannya hanya dianggap permainan oleh Ana?

Berbeda dengan Grey, Ana memilih untuk mengambil map berisi surat gugatan cerai yang sudah disiapkannya dari tiga hari yang lalu. Ia memang berniat untuk meminta tanda tangan Grey, sekaligus mengambil barang-barangnya yang masih berada di rumah mereka.

"Please, make it fast. Kamu tinggal tanda tangan surat ini,dan kita selesai Grey. Dengan begitu kamu bisa balik sama Mila lagi," ucap Ana, sembari menyodorkan map serta pulpen tersebut pada suaminya.

"CUKUP!" teriak Grey frustasi. Ia tak habis pikir dengan Ana.

"Kamu kira saya selingkuh,iya?! Ana,kamu sendiri tau dari awal saya tergila-gilanya sama kamu, saya nentang status kita yang waktu itu sepupuan dan bahkan saya hampir ngerusak hubungan keluarga kita. Tapi apa? Saya tetep berusaha supaya bisa sama kamu, saya nikah sama kamu bukan semata-mata karena nafsu! Saya beneran ga mau kehilangan kamu, makanya saya mau jalin hubungan serius sama kamu. Tapi apa? Sekarang dengan gampangnya kamu minta cerai karena kesalahpahaman itu?! Kamu pernah ga sih,mikir gimana keadaan saya kalau diginiin sama kamu?! Pernah ga nekan ego kamu supaya hubungan kita ga berantakan? Nyatanya kamu masih aja egois dan saya yang harus selalu ngalah!" kesal Grey dengan suara meninggi. Ia sudah tidak bisa mengontrol emosinya lagi,apalagi Ana membahas hal yang dibencinya, perpisahan.

SRETT

"Ga akan ada yang cerai! Mau kamu gugat dan cetak berkali-kalipun saya ga bakal tanda tangan itu. And remember! You're still mine," ucap Grey,usai merobek dokumen yang diberikan oleh Ana.

***

Yuhuuu

Ciee akhirnya up

Seneng ga?

Hehe,maap yah guys author baru selesai uas dan baru selesai dgn kesibukan yang lain.

Jgn lupa voment yah

See yaa

 [Wellington's 1] MY POSSESIVE GREYWhere stories live. Discover now