35

504 19 0
                                    

Typo bertebaran gengs
Happy reading

Grey keluar dengan keadaan lebih segar karena sudah mandi. Suasana meja makan terluhat hening, hanya ada dua temannya yang tengah menikmati secangkir kopi serta roti buatan sang istri.

Grey celingak-celinguk ke arah dapur, karena tidak mendapati keberadaan Ana. Pertengkaran tadi pagi masih membuatnya pusing, ia akan sangat repot jika gadis itu pulang ke rumah orangtuanya.

"Ana mana?" tanya cowok dengan kaos hitam itu, sambil duduk di salah satu kursi kosong di meja makan.

Leo dan Derren nampak saling pandang, kemudian menggeleng. Kedua pria itu tidak tahu menahu tentang pertengkaran pasutri itu, karena memang mereka memilih untuk tidur di paviliun.

"Tadi dia bangunin buat sarapan, terus katanya mau pergi bentar. Ga tau juga dia mau kemana, matanya rada sembab. Kalian berantem?" jawab Derren diakhiri pertanyaan.

Grey menghela napas pelan, cowok itu meletakkan kembali roti yang baru saja ia makan satu gigitan. Napsu makannya mendadak hilang.

"Gue ada sedikit salah paham sama dia tadi pagi. Lo berdua ingat apa yang gue lakuin tadi malam? Gue ga ingat apapun setelah diajak minum di mejanya si Alex," ucap Grey, mengundang kerutan di dahi Leo dan Derren.

"Semalam lo cuman sebentar sama kita. Itupun pas selesai sambutan, lo pamit mau nyapa member baru, dan setelah itu lo ga balik-bali. Ana nelfon, akhirnya kita nyari lo. Anehnya, lo lagi tiduran di kamar tamu," jelas Derren yang membuat Grey kaget.

Bukan apa-apa, toleransi alkoholnya tinggi, tidak mungkin ia tepar usai meminum segelas kecil wisky yang diberikan oleh Mila. Kecuali minumannya diberikan sesuatu.

"Kalian disini dulu, gue mau nyari Ana. Gue harus jelasin ke dia apa yang sebenernya terjadi," ucap cowok itu, kemudian beranjak dari meja makan. Meninggalkan kedua temannya dalam kebingungan.

***

Grey menatap Ana yang sedang melamun sendirian di balkon kamarnya. Cowok itu memang memutuskan untuk langsung menuju ke rumah mertuanya, setelah meninggalkan Leo dan Derren tadi.

Beruntung, Arya sedang di luar kota bersama Amela. Kini di rumah besar itu hanya ada Ana dan Angelo.

Ana tersentak, ketika sebuah tangan memeluk pinggangnya. Tanpa berbalikpun, ia sudah hapal siapa pemilik wangi maskulin ini. Yah, Grey suaminya.

"Kamu kenapa ninggalin saya, hm?" tanya Grey, karena Ana hanya diam sejak dipeluk olehnya.

"Sayang, kalo ada masalah kita harus selesaikan baik-baik. Kamu ga bisa langsung ke rumah ayah sama bunda lho, kita memutuskan buat nikah artinya kita siap hadapin semuanya sama-sama. Saya boleh kan jelasin ke kamu?" tambah Grey, karena istrinya tak kunjung menjawab.

"Yaudah jelasin!" titah Ana dengan ketusnya. Grey terkekeh pelan istrinya pasti sedang cemberut sekarang.

"Semalam saya emang sibuk nyapa tamu dan member baru, makanya ga ngangkat telfon dari kamu. Saya bahkan ga tau kalo hape saya bunyi. Singkatnya saya diajak minum sama Alex, yah karna kita udah berdamai jadi ga ada salahnya saya nerima tawarannya, toh cuman segelas. Tapi, saya ga tau kalau minuman dari Mila itu ada sesuatu di dalamnya yang bikin saya ga sadar sekaligus ga ingat apa-apa setalah itu," jelas Grey, membuat Ana berbalik ke arahnya.

"Lho, kok Mila ikutan?! Katanya cewek ga boleh ikutan acaranya, kamu bohong ya?" kesal Ana yang terlihat sudah seperti ingin memakan orang saja.

Grey menghela napas pelan, sebelum mendaratkan kecupan singkat di bibir pink Ana yang membuatnya gemas.

"Saya ga tau kalo Alex bawa Mila, soalnya mereka duduk di teras samping sedangkan acaranya di ruang keluarga. I'm sorry okay?" kata Grey, sebelum Ana mengangguk pasrah dalam pelukannya.

'Mila yah? Pelakor emang!' batin Ana dengan ekspresi kesalnya.

***

Yuhuuu
Aku up lagi dong buat kalian
Aku harap konflik barunya ga akan membingungkan yah

Jgn lupa vote sama komennya lho guys

See u next update

Babay

Love

Hwarang's queen,
Hldgrd

 [Wellington's 1] MY POSSESIVE GREYWhere stories live. Discover now