2

1.6K 76 54
                                    

Typo bertenaran gengs

Happy reading

Ana memasuki mansion milik keluarganya dengan mood yang sangat buruk.

Siang ini ayahnya akan mengadakan makan siang bersama salah satu koleganya. Mungkin, itu akan membahas hal yang tidak pernah ia inginkan.

Tidak ada sapaan dari putrinya, membuat Amela menatap heran. Gadis kecilnya itu sangat ceria, ia akan menceritakan apapun yang terjadi di sekolah. Walaupun topiknya akan selalu tentang Grey, berbeda dengan putra sulungnya yang terkesan irit bicara.

"Ana, nanti langsung mandi yah sayang," ucap Amela, kemudian melempar senyum kala Ana menatapnya.

"Iya bun," jawab gadis itu, lantas meneruskan langkahnya untuk naik ke lantai dua.

Menghempaskan dirinya ke ranjang, adalah hal pertama yang dilakukan oleh Ana. Berusaha menenangkan dirinya dengan menutup mata, sungguh rasanya super duper menjengkelkan.

Merasa sudah tidak tahan lagi, Ana meraih ponselnya yang berada di atas nakas. Mendial nomor Grey, adalah hal yang dilakukan oleh gadis itu.

"Kenapa?" suara rendah nan menenangkan milik Grey, terdengar di seberang sana.

"Abang lagi apa?" tanya Ana dengan senyum yang terukir di wajah lelahnya.

"Napas,"

"Ih, abang mah,"

"Ga usah basa-basi, kamu kenapa nelfon saya? Kalo masih basa-basi saya tutup aja ya?"

"Aku cuman lagi pengen dengar suara abang,"

"Ga salah sambung? Saya bukan abang kamu By the way,"

"Ih abang sepupu kan?"

"Walaupun saya ga mau, yang itu termasuk fakta,"

"Abang lagi dimana?"

"Apart, masih terlalu cepat untuk clubbing sekarang,"

"Hmm yaudah nanti Ana telfon lagi, have a great day ab-no Christian," final Ana, sebelum menutup telfon. Ia tahu, Grey membenci sebutan itu. Entahlah, menurut cowok itu nama depannya terlalu panjang dan ribet untuk diucapkan.

Dengan senyum yang terukir di wajahnya, Ana beranjak menuju kamar mandi. Dibandingkan dengan menelfon Angelo, berbicara dengan Grey lebih ampuh untuk mengembalikan suasana hatinya.

Ah, apakah Ana harus berhenti membohongi perasaannya? Rasa sayang yang berlebihan itu, sungguh tidak terbendung lagi.

Menggeleng pelan, gadis itu lalu melanjutkan kegiatan mandinya. Membuat Arya menunggu hanya akan memicu pertengkaran.

Waktu berlalu dengan cepat, kini gadis dengan dress hitam polos berlengan seperti terompet itu sibuk menyantap makan siangnya.

Arya dan Amela tengah terlibat dalam obrolan, mengabaikan putri kecil mereka yang tengah makan dengan perasaan dongkol. Perlu diketahui, bahwa Ana sangat tidak suka diabaikan karena sifatnya yang lumayan cerewet.

"Ekhmm kayaknya ada yang mulai kesel," ucap Rian, pria paruh baya yang menjadi tamu mereka siang ini.

Ana tersenyum canggung, semua mata menatapnya dengan senyum maklum. Arya mengelus lembut puncak kepala putrinya, memberikan kenyamanan untuk gadis kecil itu.

"Menurut Ana, Alex ganteng ga?" tanya Amanda, ibunda Alex yang merupakan putra dari kolega ayahnya.

"Iya, kan kak Alex cowok," balas Ana dengan ekspresi biasa saja.

Alex terlihat sedikit kecewa dengan jawaban gadis itu, namun mencoba menyembunyikannya lewat senyuman.

"Ana, sebenarnya kami mau menjodohkan kamu dengan Alex. Gimana? Kamu setuju kan?" tanya Rian dengan senyum penuh harap yang terlihat jelas di wajahnya.

Ana sontak menjatuhkan sendok dan garpunya. Selera makannya mendadak hilang, dengan sekali teguk gadis itu menghabiskan airnya lalu berdiri.

"Ana udah selesai, mau ngerjain PR dulu. Permisi," ucapnya, kemudian berlalu tanpa mempedulikan panggilan Arya.

Setibanya di kamar, Ana segera memakai jeket denim crop top berbahan jeans lalu mengganti sendalnya dengan heels hitam.

Sambil mencepol rambutnya, gadis itu mendial nomor Grey. Berulang kali tak mendapat jawaban, Ana memilih untuk segera keluar melewati balkon kamarnya. Persetan dengan kemarahan ayahnya nanti, hari ini Ana hanya ingin menenanglan dirinya setidaknya sampai ia menemukan cara agar bisa membatalkan perjodohan sialan itu.

***

Annyeong!!!
Akhirnya part 2 up guys

Enjoy part ini yah

Jgn lupa voment

See yaa

Hwarang's

 [Wellington's 1] MY POSSESIVE GREYWhere stories live. Discover now