20

656 21 5
                                    

Typo bertebaran gengs
Happy reading

Ana berlari ke kamarnya, usai pembatalan pernikahannya dengan Alex.

Arya dan Amela memang membiarkan gadis itu untuk menenangkan diri.

Jari lentik Ana, sibuk mengutak-atik ponsel pemberian Grey. Gadis itu akan menelfon Grey, memberitahukan pada cowok itu bahwa mereka masih memiliki harapan. Namun, apakah Grey masih mau berbalik arah padanya? Bair bagaimanapun, cowok itu sudah ia kecewakan beberapa saat yang lalu.

Grey tidak menjawab telfon dari Ana, bahkan untuk percobaan kelimanya. Entah apa yang sedang cowok itu lakukan, Ana bahkan sudah mencoba menghubungi anak-anak Hwarang yang ia kenal untuk bertanya mengenai keberadaan Grey.

"Ana, kamu bisa turun ga? Itu ada Leo yang mau ngomong sama kamu," ucap Amela, dari balik pintu kamar Ana.

Mendengar nama sahabat karip Grey, membuat Ana buru-buru keluar dari kamarnya. Satu-satunya orang yang bisa ia tanyai mengenai Grey kini menghampirinya. Kesempatan yang bagus bukan?

Leo terlihat duduk sendiri di halaman belakang rumahnya. Cowok itu terlihat memegang sebuah amplop yang ana sendiri tidak tahu apa.

"Le, maaf nunggunya lama," ucap gadis itu, mengisi kekosongan di samping Leo.

Leo tersenyum simpul sambil menggeleng pelan. Cowok itu menatap Ana dengab tatapan yang sulit diartikan.

"Kamu udah dapat kabar dari Grey belum? Dia kemana sih? Aku telfon ga diangkat-angkat dari tadi," tanya Ana, membuka obrolan mereka.

"Terakhir gue dapet kabar dari dia tadi pagi, dia nyuruh gue buat ngasih surat ini ke lo. Setelah itu, dia hilang kabar sampai sekaramg," jelas Leo, kemudian memberikan amplop putih tadi pada Ana.

"Ini dari Grey? Dia ga pergi jauh kan? Ga kenapa-kenapa kan? Kok perasaanku ga enak yah Le? Kamu beneran ga tau dia dimana?" tanya Ana, begitu menerima amplop tadi.

Leo menggeleng pelan, pertanda cowok itu benar-benar tidak tahu menahu tentang keberadaan Grey.

"Kalo gitu, gue mau balik ke basecamp dulu yah. Mau ada rapat soalnya," pamit Leo, yang dibalas anggukan pelan Ana.

"Makasih yah Le," ucap gadis itu, sebelum beranjak menuju kamarnya.

Tangan mungil Ana, mulai membuka amplop pemberian Leo tadi. Rasanya ia cemas dan deg-degan akan isi amplop tersebut.

Ana mengambil napas, sebelum membaca sebuah surat yang ada di dalam amplop tadi.

Dear Anasthasya,
Saya ga tau harus mulai dari mana nulisnya. Mungkin bisa dimulai dengan permintaan maaf.

Maaf, karena saya ga ada di samping kamu saat ini dan mungkin di saat dimana kamu butuh pelukan hangat atau sekedar kehadiran saya.

Kamu tau, saya ga pernah menyesal jatuh cinta sama kamu. Bahkan dengan status kita yang adalah sepupu pun, ga bikin saya menyesal.

Kamu memang bukan cewek pertama yang bisa bikin saya jatuh cinta. Tapi kamu berbeda dari yang lain.

Kamu memang ga dewasa kayak Mila yang pernah singgah di hati saya. Tapi, saya suka setiap bagian dari sifat kamu. Kamu bikin saya berpaling sekaligus menetap, tanpa mau pindah lagi ke yang lain.

Ana, mungkin saya ga ada di samping kamu saat ini. Tapi, saya lagi berusaha dengan kemungkinan yang kecil ini suapaya bisa sama kamu.

Karna saya ga rela kamu diambil orang, apalagi itu Alex.

Kamu mungkin bakal ngerasa bosan nungguin saya, saya juga ga bisa ngasih kepastian kapan balik ke kamu lagi.

Satu hal yang harus kamu tau dan ingat, saya cinta sama kamu dan itu ga akan pernah berubah.

Kamu hanya perlu jaga hati kamu buat saya dan tetap cinta sama saya.

I love you Ana, tetap tungguin saya yah.

Your Christian Grey

***

Annyeong!!!
After a long break, finally I'm back guys!

Semoga part ini bisa bikin kalian enjoy dan makin betah yah baca ceritaku

Jgn lupa voment

See yaa

Hwarang's

 [Wellington's 1] MY POSSESIVE GREYWhere stories live. Discover now