CHAPTER 51

3.3K 164 14
                                    

Halo guys.
Apa kabar?

Absen dulu yuk, dengan ketik "hadir" di kolom komentar.

Budayakan vote sebelum membaca!

Happy reading......

---

Alara melangkahkan kakinya dengan ragu-ragu. Hari ini adalah hari pertamanya masuk sekolah setelah dua hari bolos dengan alasan takut jika akan dibully oleh teman-temannya.

Alara, gadis itu semakin menundukkan kepalanya saat segerombolan perempuan berjalan dari arah yang berlawanan. Gadis berponi itu mencoba berani dan meyakinkan dirinya sendiri.

Saat melewati mereka, Alara sedikit mempercepat langkahnya.

"Eh, mau kemana lo?."

Alara menghentikan langkahnya dan berbalik badan. "Aku mau ke kelas." Ucap Alara dengan tatapan yang mengarah kearah lain.

"Aku permisi." Ucap Alara mencoba kabur dari sana.

"Eits, jangan buru-buru dong. Emangnya lo nggak mau main-main sama kita?." Tanya Nina.

Alara menggeleng. "Enggak. Aku mau ke kelas. Hari ini jadwal aku piket." Ucap Alara berbohong.

Nina terkekeh sinis. "Gue masih nggak nyangka sih, orang sepolos lo bisa selingkuhin Langit. Lo itu nggak punya malu apa gimana? Kalau gue sih, udah malu ya. Kurang baik apa Langit mau nerima lo. Eh, setelah dibaikin, lo nya malah ngelunjak."

"Orang kayak lo pantesnya diapain ya? Gimana kalau kita bully aja? Setuju nggak guys?!."

"Setuju."

Saat beberapa perempuan hendak maju untuk menyerang Alara, seseorang datang di tengah kerumunan.

"Berhenti!."

Alara langsung membuka matanya. Senyum gadis itu langsung mengembang melihat penyelamatnya sudah datang.

Nina berdecak. "Kenapa sih, Lang? Biarin kita kasih pelajaran sama tuh anak. Nggak tau diri banget jadi orang."

Langit tetap pada ekspresi datarnya. "Bubar! Atau gue akan laporin kalian semua ke ruang BK." Ancam Langit dengan nada tegasnya.

Nina melengos malas lalu pergi dari sana dengan langkah kesal, kemudian diikuti oleh antek-anteknya yang berjalan mengikuti gadis itu.

Setelah semua pergi, Langit hendak pergi meninggalkan Alara. Namun gadis itu lebih dulu mencekal lengannya.

"Nggak usah nyentuh gue!." Ucap Langit seraya menyentak kasar tangan Alara.

"Maaf, dan makasih karena udah nolongin aku. Kamu tau, aku itu sayang banget sama kamu" Ucap Alara diakhiri senyuman tipis.

"Sorry, tapi kita udah putus." Ucap Langit dengan datar.

Alara mengerutkan keningnya. "Putus? Kamu bercanda ya? Sejak kapan kita putus?." Tanya gadis itu dengan tertawa.

"Sejak lo selingkuh dari gue!." Ucap Langit tanpa mau menatap Alara.

Alara membelalakkan matanya. "Apa? Aku nggak selingkuh dari kamu, Langit. Soal berita itu semuanya enggak bener."

"Gue nggak peduli entah itu fakta atau bukan. Tapi gue tetap udah putus dari lo!." Ucap Langit dengan tajam.

"Enggak! Kamu nggak bisa kayak gini. Aku nggak terima." Ucap Alara tetap keukeuh pada pendiriannya. Tidak, jangan sampai Langit juga ikut membencinya. Alara hanya punya Langit sekarang. Apakah cowok itu juga akan ikut pergi dan meninggalkannya seorang diri?.

EVELYN  ANTAGONIST GIRL (END) Where stories live. Discover now