CHAPTER 3

13.1K 788 35
                                    

Happy reading.....

***

[ Chapter 03 ]

"Kamu selalu menganggap
bohong segala yang aku katakan.
Sekalipun jika aku memang berkata benar."
-Evelyn Azzura Syanalla-
.
.

---

Seorang gadis masih setia menutup mata indahnya. Sudah hampir dua bulan terlewatkan, namun dia masih saja tertidur damai. Seolah tidak punya beban apapun.

Disampingnya, sang papa dan mama yang selalu menemaninya. Hati mereka begitu sedih melihat keadaan putrinya.

"Sayang. Cepat bangun ya. Kami menunggu kamu disini." Ucap Sarah-ibu dari evelyn.

Dia mengelus rambut panjang anaknya itu. Hatinya terluka melihat putri semata wayangnya itu yang masih enggan membuka matanya.

Seolah-olah tersihir, perlahan, tangan Evelyn bergerak-gerak. Hal itu membuat perasaan kedua orang tuanya senang.

"Evelyn sayang?" Panggil Sarah.

Mata Evelyn perlahan terbuka. Yang pertama kali dia lihat adalah langit-langit rumah sakit bercat putih. Dengan terputus-putus, dia berkata.

"M..min...num." Ucap Evelyn terputus-putus.

Dengan segera Ardi mengambilkan air untuk Evelyn. Lalu menyerahkannya pada istrinya.

"Ini sayang minumnya." Ucap Sarah dengan lembut.

Evelyn segera meminumnya dengan dibantu kedua orang tuanya.

Setelah selesai minum, tatapan Evelyn tertuju pada wajah Sarah, lalu bergulir menatap Ardi secara bergantian.

"K..kalian..siapa?" Tanya Evelyn kebingungan.

Kedua orang tuanya justru kebih terkejut mendengar pertanyaan yang terlontar dari mulut anaknya. Mereka saling pandang.

"Sayang. Kami ini orang tua kamu." Ucap Ardi menjelaskan.

Dahi Evelyn berkerut. Dia mencoba mengingat sesuatu namun kepalanya justru menjadi sakit.

"Argh!" Ucap Evelyn ketika merasakan sakit dikepalanya.

"Evelyn, kamu gapapa kan?" Tanya Sarah khawatir.

"M...maaf. aku gak tau siapa kalian. Aku gak ingat sama kalian. Aku gak ingat siapapun. Termasuk diriku sendiri." Evelyn menjelaskan apa yang dialaminya.

Otaknya tidak bisa mengingat-ingat kejadian lampau. Jika dia berusaha mengingatnya, kepalanya pasti akan berdenyut nyeri.

"Nama kamu Evelyn. Dan kamu anak tunggal dari kami berdua." Ucap Ardi mencoba menjelaskan.

"Tapi..aku gak ingat aku gak tau." Evelyn bingung dengan perkataan orang paruh baya itu.

"Iya. Mungkin kamu mengalami amnesia. Dua bulan yang lalu, kamu mengalami kecekaan yang parah. Dan setelah kecelakaan itu, kamu koma." Kata Sarah.

Meskipun Evelyn masih tidak bisa mengingat Ardi dan Sarah, namun Evelyn tidak merasa takut pada mereka berdua.

Evelyn merasa dekat dengan kedua orang itu. Entahlah. Mungkin karena ikatan ibu dan anak yang kuat, Evelyn justru merasa aman bersama kedua orang tuanya itu.

"Nama aku siapa?" Tanya Evelyn.

"Nama kamu Evelyn Azzura Syanalla. Dipanggilnya Evelyn." Kata Ardi.

"Evelyn?"

EVELYN  ANTAGONIST GIRL (END) Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora