CHAPTER 45

5K 203 15
                                    

Halo, Vren.
Masih ada yang baca ceritaku kan?. Kalau ada, absen yuk!.

Budayakan vote setelah membaca!.

Tandai typo

Happy reading.....

---

Evelyn mengerjapkan matanya perlahan, kepalanya terasa sedikit pusing. Evelyn mengedarkan pandangannya. Seketika perutnya merasa mual saat mencium bau ruangan ini. Ruangan ini gelap, kumuh, dan juga berbau tidak enak.

Evelyn menyipitkan matanya disaat merasakan hawa tidak enak. Ruangan ini seperti bekas gudang yang sudah tidak terpakai. Bahkan dindingnya sudah berlumut, hal itu menambah kesan horor yang dapat membuat Evelyn takut.

Evelyn merasakan tangannya yang tidak bisa digerakkan. Maka dari itu dirinya menunduk dan mendapati bahwa dirinya diikat.

"Woy!. Gue dimana ini?!." Teriak Evelyn seraya mencoba melepaskan ikatan tangannya.

"Woy!. Keluar lo!." Teriak Evelyn sekali lagi.

Pintu yang berada disudut ruangan terbuka. Dan disana menampilkan sebuah siluet seseorang yang terlihat familiar dimata Evelyn.

"Halo, Evelyn." Ucap orang itu.

Evelyn mengerutkan keningnya saat dirinya tidak bisa mengenali seseorang tersebut. Tapi kalau dilihat-lihat, seseorang itu adalah perempuan. Tapi Evelyn tidak bisa melihat wajahnya karena tertutup masker dan juga kacamata hitam.

"Siapa lo?!." Tanya Evelyn dengan tajam.

"Hahaha, saya?. Kamu tidak perlu tau, Evelyn." Ucap orang itu seraya bersidekap dada.

"Ck, cupu lo!. Lo pikir gue takut?. Nggak!."

Orang itu maju seraya mengeluarkan sebuah cutter kecil dibalik jaket hitamnya. "Yang perlu kamu tau, saya sangat benci sama kamu. Kamu rebut semua dari saya!."

Srek!.

"Aakh." Teriak Evelyn saat orang itu menggoreskan cutter yang dibawanya ke pipi bagian kanan Evelyn.

"Anjing lo!. Sakit bangsat!." Umpat Evelyn setelah merasakan ada darah yang mengalir dari pipinya.

"Itu belum seberapa, Evelyn. Saya akan buat kamu lebih sakit dari ini." Ucap seseorang itu seraya tersenyum puas.

Evelyn meraba sekitarnya, dan tangannya tidak sengaja menemukan pecahan beling yang berada disudut ruangan.

"Lo siapa?!. Nggak usah sembunyi!. Ayo tunjukin muka lo!." Ucap Evelyn mencoba terus berbicara maski tangannya sibuk menggoreskan pecahan kaca pada tali yang mengikat tangannya.

Orang itu berjongkok didepan Evelyn, lalu menarik dagu Evelyn dan memaksanya mendongak.

Evelyn tersenyum miring saat ikatan tangannya sudah berhasil terbuka, tanpa berpikir panjang Evelyn segera meludahi muka orang itu kemudian mendorongnya sekuat tenaga dengan kedua tangannya.

Bruk!.

Melihat lawannya yang terjatuh, Evelyn segera melepaskan ikatan di kakinya lalu berdiri. Dirinya terkekeh pelan. "Anjing lo!. Lo pikir gue bakalan mudah buat dikalahin?. Enggak!. Jadi lo jangan ngeremehin gue!." Ucap Evelyn lalu mencoba berlari keluar dari ruangan.

Namun langkahnya terhenti saat seseorang tersebut menarik lengannya. "Apa sih!." Ucap Evelyn dengan nafas memburu.

"Kamu nggak bisa pergi gitu aja!."

"Alah, banyak bacot lo!." Ucap Evelyn lalu merebut cutter milik orang itu dan menggoreskannya di pergelangan tangannya.

"Aakh!." Teriak orang itu saat Evelyn berhasil melukainya.

EVELYN  ANTAGONIST GIRL (END) Where stories live. Discover now