✨EKSTRA CHAPTER✨

6.3K 151 4
                                    

Halo!.
Akhirnya ketemu lagi.
Sesuai janji aku kemarin, hari ini aku up ekstra chapter spesial untuk kalian semua.

Note : 15+
Kayaknya chapter ini beda dari sebelumnya karena berisikan hal yang sedikit ........... (Isi sendiri)

Plis aku nulisnya ikutan baper sampai senyum-senyum sendiri.

Semoga kalian dapat feel nya ya!.

Happy reading........

*****

Evelyn tak henti-henti nya bersyukur pada Tuhan karena telah menganugerahkan seorang laki-laki sebaik Bian untuknya. Kadang fikiran Evelyn melayang kembali saat dimana dirinya pertama kali bertemu dengan Bian. Bahkan awalnya, pertemuan keduanya bisa dibilang tidak baik.

Namun siapa sangka, dari hari ke hari hubungan keduanya semakin membaik. Dan sampai sekarang bisa menjadi sepasang kekasih.

Evelyn sudah menyerahkan semua cintanya pada Bian. Lalu bagaimana dengan Langit? Gadis itu telah menghilangkan cintanya untuk Langit. Semuanya, sampai habis tak tersisa.

Sekarang Evelyn hanya menganggap Langit sebagai cinta masa lalunya yang sudah dilupakan.

"Aku kangen sama kamu." Ucap Bian yang kini duduk bersebelahan dengan Evelyn.

Saat ini keduanya sedang berada di danau yang berada di pinggiran kota. Butuh waktu yang lumayan lama untuk sampai ke tempat ini. Namun semua pengorbanan itu terbalas dengan kenyamanan tempat ini. Tempatnya yang asri menyatu dengan alam, serta tenang. Tidak ada siapapun selain mereka berdua yang berada di sini.

Evelyn mendengus geli. "Aku juga." Balas Evelyn lalu kembali memakan es krim cup di tangannya.

"Kamu mau?." Tanya Evelyn menawari Bian sesendok eskrim rasa coklat.

Bian mengangguk, lalu Evelyn menyuapi laki-laki itu. "Em Manis, kaya kamu." Ucap Bian dengan tersenyum lucu.

Evelyn merasakan pipinya panas. Bian selalu saja berhasil membuat dirinya salah tingkah. "Apaan sih kamu." Ucap Evelyn lalu menundukkan wajahnya.

Bian terkekeh saat melihat Evelyn yang salah tingkah. "Mau itu boleh nggak?." Tanya Bian dengan tiba-tiba.

Evelyn mengerutkan keningnya. "I-itu apa?." Ucap Evelyn yang tiba-tiba sulit berbicara.

Bian semakin mendekatkan dirinya pada Evelyn. "Ya itu." Ucap Bian semakin membuat Evelyn berdebar.

Evelyn memejamkan matanya saat wajah Bian semakin mendekat. Sepertinya Evelyn tau apa yang akan terjadi selanjutnya. Belum lagi jantung Evelyn yang berdetak kencang membuatnya merasa semakin berdebar.

Bian menahan senyumnya saat tiba-tiba Evelyn memejamkan matanya. Tanpa peringatan tiba-tiba tangan Bian menyentil pelan dahi Evelyn.

"Awh." Ucap Evelyn yang langsung membuka matanya.

"Kenapa tutup mata, hm?." Tanya Bian lalu mengambil sendok es krim dari tangan Evelyn.

Evelyn yang kebingungan kesulitan menjawab. "Hah A-aku-"

"Kamu berharap aku cium kamu?." Tanya Bian dengan satu alis terangkat.

Bugh!.

Evelyn meninju pelan lengan Bian. "Ih enggak ya!." Ucap gadis itu dengan wajah memerah padam. Sungguh dirinya merasa malu karena berfikir yang tidak-tidak.

Bian tertawa kencang. Merasa senang melihat Evelyn yang malu.

"Emangnya mau aku cium? Yaudah sini." Ucap Bian menggoda Evelyn.

EVELYN  ANTAGONIST GIRL (END) Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt