CHAPTER 7

10.1K 593 23
                                    

Happy reading........

***

"Semuanya hanya semu
Yang nyata itu, penderitaanku."
-Evelyn Azzura Syanalla-
.
.
.

---

Evelyn memarkirkan mobilnya di garasi yang berada disamping rumah. Kemudian dia berjalan masuk kedalam rumah.

Dia masuk kedalam rumah dan terkejut melihat keadaan rumah yang begitu berantakan. Tidak mungkin kan rumah menjadi berantakan?bSedangkan sekarang ini Sarah sedang berada didalam rumah.

"Ma?" Panggil Evelyn.

Evelyn berusaha mencari keberadaan sarah. Namun langkahnya terhenti ketika mendengar suara keributan dari dalam kamar orang tuanya.

"Kamu itu egois mas! Kenapa kamu lakuin itu?" Ucap Sarah.

"Aku lakuin itu karena aku bahagia. Aku udah bosan sama kamu!" Teriak Ardi.

Sementara Evelyn hanya mengintip dibalik pintu yang sedikit terbuka tanpa bersuara.

"Tapi bukan dengan cara berselingkuh seperti ini. Gimana kalau Elyn tau bahwa papanya ternyata adalah tukang selingkuh!" Teriak Sarah.

Plak!

Sarah terhuyung kebelakang akibat tamparan keras dari Ardi. Evelyn melihatnya langsung menutup mulutnya dengan telapak tangannya.

Evelyn tak pernah menyangka jika papanya akan menyakiti mamanya.

"Kenapa? Kamu mau gimana lagi sekarang?"

"Aku mau kita cerai!" Ucap Sarah dengan tegas.

Ardi yang mendengar itu murka. Dia mengambil vas bunga yang ada diatas meja dan langsung membantingnya.

Prang!

Sarah menutup telinganya. Sungguh dia merasa takut dengan suaminya saat ini.

"Jangan pernah kamu minta cerai. Sampai kapanpun aku nggak bakal ceraiin kamu!"

"Nggak mas. Aku nggak bisa kayak gini terus! Selama ini aku selalu sabar karena aku percaya kalau kamu pasti bakalan berubah. Tapi apa? Kamu malah membawa perempuan itu kerumah kita!" Ucap Sarah dengan deraian air mata.

"Aku capek mas, aku capek! Aku mau kita cerai." Ucap Sarah sekali lagi.

Ardi benar-benar sangat marah mendengar kalimat yang terlontar dari bibir istrinya itu. Pikirannya sekarang tak tentu arah. Dia sudah diselimuti kemarahan sehingga tidak bisa berfikir jernih.

Ardi menarik paksa Sarah yang terduduk dilantai. Ardi menyeretnya pada sisi dinding yang penuh dengan sisa pecahan kaca.

Sarah tidak memberontak. Dia sudah lemas tak bertenaga. Dia hanya pasrah saja, bahkan ketika suaminya itu menyeretnya untuk berjalan diatas serpihan kaca.

"Kamu nggak boleh minta cerai! Enggak boleh!" Ucap Ardi.

"Nggak, Aku mau cerai. Kita harus cerai,kita nggak bisa terus kaya gini? Ini semua juga demi kebaikan kita." Ucap Sarah.

Kondisi mamanya saat ini sungguh memilukan. Dengan pipi kanan yang lebam, dan kaki yang penuh dengan darah.

Evelyn tak bisa tahan lagi. Dia berlari menuju orang tuanya,lebih tepatnya Sarah.

"Udah pa! Jangan sakiti mama lagi." Evelyn memohon dengan deraian air mata.

"Papa itu jahat! Elyn benci sama papa!" Ucap Evelyn sambil memandang benci pada Papanya.

EVELYN  ANTAGONIST GIRL (END) Where stories live. Discover now