CHAPTER 14

7.7K 403 31
                                    

Happy reading....

***

'Beristirahatlah sejenak jika kamu lelah. Tidak selamanya kita bisa menjadi kuat. Karena pada dasarnya, kita adalah manusia, yang punya rasa lelah.'
-Evelyn Azzura Syanalla'

---

  Evelyn saat ini sedang berada di rumah. Duduk bersila didepan laptopnya yang menampilkan salah satu drama korea terpopoler. Sebenarnya, Evelyn dari awal tidak menyukai hal-hal yang berbau korea. Tapi karena terpengaruh oleh Alisya, dia jadi ikut-ikutan suka pada negara yang satu itu. Apalagi saat melihat aktor-aktornya yang begitu tampan dan mempesona. Lee Min Ho contohnya.

Evelyn terbawa suasana. Tanpa bisa dicegah, matanya berkaca-kaca ketika melihat adegan yang menyedihkan.

Drrttt......drrttt....

Handphone di sampingnya bergetar karena ada panggilan. Evelyn segera mempause drakornya dan lanjut mengangkat telepon.

"Halo," Ucap seseorang disebrang sana.

Evelyn hanya diam.

"Elyn, lo disana kan?" Tanya Bian saat Evelyn hanya diam.

"Hmm," Evelyn bergumam.

"Ngapain telfon?" Tanya Evelyn dengan suara serak.

"Lo baik-baik aja kan?" Tanya Bian saat mendengar suara parau Evelyn.

"Iya,"

"Oh, syukur deh. Lo suka nggak, sama boneka yang gue kasih?"

Evelyn melihat sekeliling. Dia hampir lupa jika dia sekarang memiliki boneka. Sebelumnya, Evelyn tidak pernah mempunyai boneka. Bukan karena tidak punya uang, tapi karena Evelyn tidak suka dengan boneka. Menurutnya, boneka itu hanyalah untuk mainan anak-anak.

Evelyn berjalan mengambil boneka yang diberikan Bian beberapa waktu lalu. Kemudian dia melangkahkan kakinya menuju balkon.

Evelyn duduk di kursi yang ada di sana. Menaikkan kakinya, dan memeluk boneka itu. Terasa lembut dan nyaman. Entahlah, Evelyn merasa, bau boneka itu sama dengan parfum Bian, aroma mint yang menenangkan.

"Iya, gue suka bonekanya. Ini boneka nya lagi gue peluk, makasih ya." Ucap Evelyn.

"Iya," Ucap Bian.

Setelah itu hening. Evelyn yang diam sambil menatap taburan bintang diatasnya, dan Bian yang juga diam.

Evelyn mengecek layar handphone nya. Evelyn kira, panggilan itu sudah dimatikan oleh Bian. Tapi ternyata dia salah. Panggilan itu masih terhubung. Namun tidak ada suara dari Bian.

"Bian?" Panggil Evelyn.

"Iya. Kenapa?" Tanya Bian dari seberang sana.

"Lo nggak tidur? Ini udah malam,"

Suara kekehan Bian terdengar. "Kebalik tau nggak? Harusnya, yang tanya kaya gitu itu gue. Gue ulangi deh. Lo kenapa belum tidur? Emangnya lagi ngapain?" Tanya Bian.

"Gue tadi habis nonton drakor,"

"Oh, yaudah sana. Tidur, jangan begadang ya. Besok kan sekolah,"

"Iya."

"Yaudah ya. Gue matiin telepon nya, ya?" Tanya Bian.

"Iya."

Evelyn menunggu panggilan terputus. Namun nyatanya, panggilan itu masih terhubung.

"Katanya mau matiin teleponnya. Kok masih tetep kesambung?" Tanya Evelyn.

EVELYN  ANTAGONIST GIRL (END) Onde as histórias ganham vida. Descobre agora