CHAPTER 9

9.5K 557 23
                                    

Happy reading.......

***

"Kamu mungkin tidak tau,
aku disini masih mengharapkanmu.
Walau aku tau, itu tidak akan mungkin."
-Evelyn Azzura Syanalla-
.
.

---

Byur!

Bunyi itu sungguh nyaring. Bahkan saking nyaringnya, kini semua orang memusatkan perhatiannya pada kolam renang.

Evelyn melotot tak percaya.

Apa yang Alara lakukan, dia melompat kedalam kolam renang?

Evelyn tidak mengerti, mengapa Alara menjatuhkan dirinya sendiri? Padahal Evelyn sama sekali tidak mendorongnya.

Sementara di dalam kolam renang, Alara tengah kesusahan. Kolam renang itu cukup dalam sehingga membuat Alara hampir tenggelam.

"To....long." Ucap Alara terbata-bata.

Tangannya dia angkat keatas untuk meminta pertolongan.

Evelyn masih berdiri disamping kolam renang. Satu-satunya orang yang berdiri paling dekat dengan kolam renang.

Mungkin bagi orang yang tertama kali melihat, pasti akan menuduhnya sebagai pelaku yang membuat Alara tercebur kedalam kolam renang.

Tanpa berfikir dua kali, Langit langsung lari dan menyebur ke air untuk menyelamatkan Alara. Semua orang hanya bisa menatapnya, termasuk Evelyn.

Langit membawa Alara keluar dari air. Kondisi Alara kini tengah pingsan dengan bibir pucat pasi.

Langit menidurkan Alara dan menyandarkan kepala Alara di pahanya.

"Alara, bangun." Ucap Langit sambil menepuk pelan pipi Alara.

Alara tak kunjung bangun. Hal itu membuat emosi Langit meninggi. Dengan hati-hati, Langit menurunkan kepala Alara dari pahanya.

Kemudian dia berjalan cepat ke arah Evelyn. Menatapnya bak tatapan Elang.

"Lang-"

Plak!

Ucapan Evelyn terhenti karena tamparan keras dari Langit. Kepalanya tertoleh kesamping. Pipinya terasa panas dan kebas.

"Puas lo udah nyakitin Alara!" Teriak Langit.

"Gue nggak apa-apain Alara! Gue juga nggak dorong dia." Ucap Evelyn dengan berteriak.

"Lo gak usah bohong. Lo pasti mau bikin Alara celaka kan?"

"Gue nggak kaya gitu." Elak Evelyn.

"Dasar perempuan jahat!" Teriak Langit.

Kemudian dia mendorong Evelyn dengan keras sehingga Evelyn menjadi tercebur kedalam kolam renang.

Byur!

"Evelyn!" Teriak Alisya.

Dia maju selangkah dan langsung mendorong Langit dengan kuat. Mata Alisya berkaca-kaca saat menatap Langit.

Tatapan Alisya beralih pada Langit. Menatap cowok itu dengan tatapan marah. "Lo itu kenapa selalu nyalahin Evelyn? Lo kenapa menganggap Evelyn selalu salah? Gue tau Evelyn pasti nggak lakuin itu! Lo itu laki-laki brengsek, Langit!" Ucap Alisya menggebu-gebu.

Tatapan Alisya beralih pada Evelyn yang tengah kesusahan bernafas. Pergerakan Evelyn mulai melemah.

Dia ingin membantu Evelyn. Namun apalah dayanya, dia sendiri juga tidak bisa berenang.

EVELYN  ANTAGONIST GIRL (END) Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu