CHAPTER 42

4.7K 214 48
                                    

Hai para readers EAG, aku bawa chapter baru nih. Semoga suka ya...

Sebenarnya mau di up kemarin, tapi enggak jadi karena mood aku lagi down karena sesuatu😔😟

Budayakan vote sebelum membaca!

Kalau ada typo? Tandain aja!

Happy Reading.....

---

Evelyn berjalan pelan sendirian di koridor lantai satu. Gadis itu berjalan dengan pandangan yang fokus pada ponselnya.

Lalu secara tiba-tiba, tanpa disadari Evelyn, ada sebuah bola voly yang melayang kearahnya.

"EVELYN AWAAASSS!" Teriak Alisya dari kejauhan yang menyadari kemana arah bola tersebut.

Namun nampaknya, Evelyn sama sekali tidak mendengar teriakan dari Alisya karena telinganya yang disumpal dengan earphone yang mengalunkan lagu dengan volume tinggi.

Sementara untuk Langit, dirinya segera berlari kearah Evelyn, merangkul tubuh gadis itu sehingga membuat bola voly tadi mendarat mulus dipunggungnya dengan sangat keras.

Duagh!

Evelyn kaget saat mengetahui ada orang yang memeluknya. Seketika dirinya mendongak, dan langsung disuguhkan oleh wajah tampan Langit yang sedang memejamkan mata seraya meringis menahan sakit.

Evelyn seketika melepaskan pelukan Langit lalu mencabut kedua earphone yang menggantung ditelinganya.

"Lo ngapain?" Tanya Evelyn dengan bingung.

"Evelyn," Panggil Alisya dari arah kanan.

"Lo gimana sih? Tadi ada bola yang mau ngenain lo. Tapi untung aja Langit dengan cepet selamatin lo. Lain kali jangan pakai earphone kalau lagi jalan." Ucap Alisya mengomel.

Evelyn mengedipkan mata beberapa kali. Lalu pandangannya naik menatap Langit. Apakah benar bahwa cowok dihadapannya ini tadi yang telah menyelamatkannya?

"Makasih ya." Ucap Evelyn dengan sepenuh hati.

Langit tersenyum tipis. "Iya, sama-sama." Ucapnya.

Evelyn merasa bersalah saat melihat seragam bagian belakang Langit yang kotor karena terkena tanah yang menempel dari bola tadi. "Maaf ya, karena kecerobohan gue, lo jadi harus kena bola."

"Gapapa kok."

"Langit."

Langit, Evelyn, dan Alisya langsung menoleh dan mendapati Alara yang berjalan mendekat bersama dengan Vina.

"Yaampun Langit, kamu nggak papa?. Sakit ya?. Astaga, kok kamu lakuin ini sih?. Harusnya kamu itu nggak usah nolongin Evelyn. Liat kan, sekarang jadi kamu yang kena bola." Ucap Alara panjang lebar seraya membantu Langit membersihkan debu dipunggungnya.

Alara melirik kearah Evelyn. "Kalau aja aku tadi ada disini, pasti aku bakalan nyegah kamu buat nolongin dia!." Ucapnya dengan tajam.

"Apaan sih lo?. Suka-suka Langit dong mau ngelakuin apa aja!. Kenapa jadi lo yang sewot?." Ucap Alisya dengan pedas.

Alara melengoskan pandangannya. "Kamu lupa apa gimana?. Aku ini pacarnya Langit!."

Alisya mengangguk dua kali. "Gue tau lo itu pacarnya Langit. Tapi lo juga nggak berhak buat larang-larang dia lakuin sesuatu!."

"Apa sih?. Terserah aku dong!." Ucap Alara tidak mau kalah.

"Alara!." Tegur Langit. "Jangan kaya gini. Lagian gue juga nggak keberatan kok." Ucap Langit.

EVELYN  ANTAGONIST GIRL (END) Where stories live. Discover now