CHAPTER 21

7.3K 344 45
                                    

Budayakan Vote sebelum membaca!

Happy Reading.....

***

---

Sepertinya, keputusan Evelyn untuk tetap berangkat ke sekolah adalah keputusan yang salah.

Hari ini dirinya terlambat bangun pagi. Salahkan dirinya yang terus-terusan menonton drakor sampai pukul 01.30 malam. Dan dirinya baru bisa tidur pada pukul dua dini hari.

Evelyn mendesah kecewa saat melihat gerbang yang sudah dikunci dengan rapat. Dirinya yakin seratus persen jika dia pasti tidak akan bisa masuk kedalam sekolah. Dan kalaupun bisa, dirinya tidak akan menjamin jika tidak akan terkena hukuman apapun. Mengingat jika pada saat-saat seperti ini, Bu Esti pasti akan berjaga dan berkeliling mencari siswa siswi yang terlambat seperti dirinya kali ini.

Dengan berat hati, Evelyn kembali melajukan mobilnya menjauhi area sekolah. Evelyn memutuskan untuk membolos. Lagian, Evelyn hanya membolos hari ini saja. Jadi tidak masalah kan?

Evelyn sudah berkendara selama tiga puluh menit tanpa tujuan. Akhirnya, Evelyn memutuskan untuk pergi ke Mall. Hitung-hitung untuk refreshing.

Evelyn bejalan dengan santai mengitari area mall. Tapi jangan salah, Evelyn saat ini tidak menggunakan baju seragam sekolah karena tadi dirinya langsung mengganti seragamnya dengan baju miliknya yang ada didalam mobil.

"Gue mau kemana ya?" Ucap Evelyn yang menghentikan langkahnya.

Evelyn mengedarkan pandangannya kekanan dan kekiri. Berusaha mencari sesuatu yang bisa menarik perhatiannya.

Evelyn menajamkan pandangan saat tidak sengaja melihat postur seseorang yang berada beberapa puluh meter didepannya.

Evelyn seperti tidak asing dengan orang itu. Tapi Evelyn tidak dapat melihat wajah orang tersebut karena orang tersebut membelakanginya.

Evelyn berharap orang itu berbalik arah dan menghadapnya.

Dan ya. Orang itu langsung membalikkan tubuhnya sehingga Evelyn bisa melihat wajahnya.

"Reyhan?" Gumam Evelyn.

Ya, laki-laki itu adalah Reyhan. Namun sepertinya, dirinya tidak menyadari keberadaan Evelyn sebab saat ini dirinya tengah menempelkan handphone-nya di telinga. Mungkin dirinya sedang berteleponan dengan seseorang.

Langkah kaki Evelyn membuat dirinya semakin dekat dengan Reyhan. Lalu sampai kurang lebih dua meter dibelakang Reyhan, Evelyn menghentikan Langkahnya.

"Reyhan," Panggil Evelyn.

Reyhan berbalik dan menatap Evelyn dengan dahi mengernyit.

"Eve? Kok kamu ada disini?" Tanyanya.

Evelyn mendekat dan berdiri disamping Reyhan. "Nama gue Evelyn ya.. bukan Eve."

"Sama saja. Saya ulang pertanyaan saya. Kamu kenapa ada disini? Kamu tidak sekolah?" Ulang Reyhan.

"Gue bo-eh. Bukan bolos sih, lebih tepatnya gue telat. Jadi...dari pada gue masuk dan bakal kena hukuman... jadi gue bolos aja deh," Ucap Evelyn memberitahu.

"Dasar pemalas. Pasti bangun kesiangan kan?"

"Iya. Oh iya, lo sendiri ngapain disini?" Tanya Evelyn.

"Oh, saya tadi habis ketemu dengan teman saya," Jawab Reyhan.

"Jalan-jalan yuk! Gue gabut, Lo mau kan, nemanin gue?" Tanya Evelyn.

Reyhan nampak ragu. Lalu dirinya mengangkat tangannya dan melihat jam tangannya. "Boleh. Saya masih ada waktu luang sekarang, tapi nggak bisa lama-lama. Dua jam lagi, saya harus pergi karena ada urusan yang perlu saya urus," Ucap Reyhan dengan tenang.

EVELYN  ANTAGONIST GIRL (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang