CHAPTER 6

11.4K 618 45
                                    

Happy reading......

***

"Kenapa dunia seakan tidak
membiarkanku untuk bahagia.
Apakah aku salah, jika memiliki
sebuah harapan?"
-Evelyn Azzura Syanalla-

---

Brak!

"Awh!" Teriak Evelyn.

Dia baru saja terdorong kedepan hingga lututnya terbentur aspal dengan keras. Huh! Rasanya sungguh sakit.

Evelyn didorong. Namun orang yang mendorongnya juga ikut jatuh dibelakangnya.

"Aaaa.... siapa sih yang dorong gue?" Tanya Evelyn dengan berteriak.

Evelyn melihat kebelakang.

Deg.

Langit berada di belakang Evelyn. Dia juga sama-sama jatuhnya dengan Evelyn. Langit pun berdiri dari jatuhnya disusul dengan Evelyn.

"Ih, lo tuh ya. Ngapain sih dorong-dorong gue?" Tanya Evelyn dengan jengkel.

Langit menatapnya datar. "Lo gak usah kepedean. Emangnya lo mau mati?"

"Apa sih maksud lo? Gue nggak ngerti." Tanya Evelyn tak mengerti.

"Kalau aja gue gak dorong lo, lo pasti bakal ketabrak kendaraan. Bukannya bilang makasih malah marah."

Evelyn diam.

Oh, sekarang Evelyn mengerti.

'Jadi gue tadi hampir ketabrak kalau aja Langit nggak dorong gue?' -batin Evelyn.

Evelyn menghela nafas kasar. "Makasih udah nolongin gue." Ucap Evelyn.

"Lo gak perlu terimakasih sama gue. Tuh, bilang makasih sama Alara." Ucap Langit sambil menunjuk Alara dengan dagunya.

Evelyn mengalihkan pandangannya. Dan tak jauh dari tempatnya berdiri, ia melihat Alara.

"Kalau aja Alara enggak nyuruh gue buat nyelamatin lo, gue juga nggak bakal mau nolongin lo!"

Alara jalan mendekati Langit dan Evelyn. Dia berdiri disamping Langit.

Evelyn diam saja. Tidak ada satu kata pun yang keluar dari mulutnya itu.

"Ayo. Tunggu apalagi? Bilang makasih sama Alara." Perintah Langit.

Evelyn menghela nafas panjang. "Makasih." Ucap Evelyn sangat lirih. Dia bahkan berbicara dengan membuang muka.

Sungguh! Evelyn berbicara dengan sangat lirih. Bahkan Langit hanya mendengarnya samar.

"Lo ngomong apa sih gue gak dengar!"

Evelyn menatap dingin pada Langit. "Pokoknya gue udah bilang makasih! Kalau lo gak dengar apa yang gue omongin, berarti lo budeg, bye!" Ucap Evelyn lalu pergi berbalik.

"Elyn." Panggil Langit saat Evelyn berjalan menjauh.

"Langit udah. Biarin aja. Kita pulang aja yuk!" Ucap Alara berusaha menenangkan Langit.

Langit mengangguk. "Ayo."

🌼🌼🌼

Evelyn tengah duduk dikantin sendirian. Jika kalian bertanya dimana Alisya, gadis itu hari ini tidak masuk sekolah karena sedang berkunjung kerumah neneknya.

Hah! Evelyn sungguh bosan sendirian.

Dia memakan makanannya dengan khidmat. Namun, tiba-tiba ada yang duduk dihadapannya.

"Hai!"

Evelyn mengenali suara itu. Itu adalah suara Zico, sahabat Langit. Evelyn masih diam dan memakan makanannya.

EVELYN  ANTAGONIST GIRL (END) Where stories live. Discover now