CHAPTER 2

14.6K 856 75
                                    

Happy reading......

***

[ Chapter 02 ]

"Aku rela terluka,
Hanya untuk bisa melihatmu
Bahagia"
-Evelyn Azzura Syanalla-
.
.


---

"Hai, Langit." Ucap Evelyn dengan nada dibuat-buat.

Hal itu membuat Zico yang merupakan teman Langit berdecih.

"Dih, gak usah sok lembut gitu. Eneg gue liatnya. Apalagi Langit." Ucapnya mengejek Evelyn.

"Iya. Lagian lo tuh gak pantes kaya gitu. Lo itu pantesnya jadi perempuan jahat. Hahaha." Timpal Darrel yang berada disampingnya.

Ucapan Darrel membuat semua teman-teman Langit menertawai Evelyn.

"Kalian kenapa sih? Sirik banget sama gue. Lagian gue kesini karena mau ketemu sama Langit. Udah deh, mendingan kalian pergi sana." Usir Evelyn pada teman-teman Langit.

"Eh, dasar gak tau malu ya, harusnya lo yang pergi. Bukan kita. Karena emang dasarnya lo itu pengganggu." Ucap Zico lagi.

"Terserah." Final Evelyn.

Evelyn berjalan mendekati Langit dan segera duduk di bangku yang berada di samping Langit.

"Langit!" Panggil Evelyn.

Langit hanya mengangkat alisnya untuk menanggapi ucapan Evelyn.

"Ini aku bawain kamu makanan. Kamu pasti belum sarapan kan?" Ucap Evelyn dengan manis sambil menyerahkan sebuah kotak makan dihadapan Langit.

"Hm." Jawab langit singkat.

"Ih Langit......kok jawabnya singkat sih. Harusnya kamu gak kaya gitu dong sama tunangan kamu." Ucap Evelyn dengan sebal. Padahal dari tadi Evelyn sudah berperilaku manis untuk mendapatkan lebih banyak perhatian dari Langit. Tapi apa, bahkan Langit hanya meresponnya seperti itu.

Huh!

Benar-benar menyebalkan!

Melihat Langit hanya diam saja, darah Evelyn mendidih. Dengan segera dia pergi meninggalkan kelas Langit tanpa bicara. Hal itu membuat teman sekelas Langit tertawa. Mereka suka kalau Evelyn marah.

"Lang, Lo kok bisa tunangan sih sama itu mak lampir?" Tanya Zico yang penasaran.

"Iya ya? Kok bisa? Padahal kan selama ini Langit benci banget sama Evelyn."

Memang benar. Mereka bertanya-tanya, mengapa Langit bisa bertunangan dengan Evelyn. Padahal Langit amat membenci Evelyn. Namun berbeda dengan Evelyn. Evelyn terus saja mendekati Langit, meskipun sudah ditolak berkali-kali.

Evelyn seakan tutup telinga dengan semua kalimat usiran dari Langit.

Tanpa menjawab pertanyaan dari kedua temannya itu, Langit melenggang pergi meninggalkan kelas dan segala pertanyaan yang belum terjawab.

🌼🌼🌼

Bel istirahat berbunyi, Evelyn dan Alisya berjalan beriringan. Tujuan mereka saat ini adalah kantin.

Ditengah jalan, Evelyn melihat Alara yang berjalan sendirian. Sepertinya dia habis dari kantin. Karena Evelyn lihat, Alara sedang membawa sebuah kotak makan yang Evelyn yakini isinya adalah makanan.

Alara berjalan dengan kepala sedikit menunduk. Melihat hal itu, munculah suatu rencana diotak Evelyn.

Evelyn sengaja mendekat ke arah Alara dan dengan sengaja dia menabrak bahu Alara dengan keras.

EVELYN  ANTAGONIST GIRL (END) Where stories live. Discover now