CHAPTER 37

4.5K 225 67
                                    

Aku up lagi.
Siapa yang nungguin cerita ini update?
.
.

Kalian anak SD / SMP / SMA / KULIAH / KERJA?

Tokoh favorit kalian di cerita ini siapa?
.
.
.
Tandai Typo⚠

Happy Reading.....

***

Saat ini, acara Sweetseventeen Evelyn sudah usai. Di rumahnya saat ini, hanya ada dirinya dan teman-teman dekatnya saja.

"Hari ini lo cantik bangel Lyn, sumpah." Ucap Zico yang tetap terpukau dengan penampilan Evelyn.

Mendengar gadisnya dipuji orang lain, Bian langsung melemparkan tatapan tajam pada Zico. Zico melirik sekilas Bian, lalu kembali menatap Evelyn.

"Apaan sih, lo?" Ucap Evelyn seraya terkekeh.

"Iya, kamu apa-apaan sih, Zico? Evelyn itu cuma biasa aja. Cantikan juga aku. Iya kan?" Ucap Alara yang duduk disamping Langit.

"Ih, pede banget lo ya! Lo itu nggak sebanding sama Evelyn." Ucap Alisya seraya menatap Alara dengan tatapan tak suka.

"Kamu kenapa sih? Aku kan cuma bilang kayak gitu, kok kamu marah?" Ucap Alara seraya mengerucutkan mulutnya.

"Gue tuh emosi tiap liat lo! Harusnya lo sadar!" Sentak Alisya.

Alara mencebikkan bibirnya lalu menarik-narik lengan Langit. "Langit, liat deh, Alisya marahin aku." Ucap Alara dengan manja.

"Cih, cepu lo." Ucap Darrel yang sedari tadi diam.

Langit menatap sekilas Alara, lalu kembali memejamkan matanya.

"Ih, Langit."

"Jangan lebay." Ucap Langit tanpa mmlihat kearah Alara.

"Bwahaha, mampus lo!" Ucap Zico meledakkan tawanya.

"Ish, kalian semua nyebelin." Ucap Alara lalu pergi berlalu meninggalkan teman-temannya.

"Sumpah deh, Alara itu benar-benar membagongkan. Gak jelas banget." Ucap Zico berbisik pada Darrel yang duduk di sebelahnya.

"Ha'ah, sekarang jadi menye-menye ya?" Ucap Darrel seraya berbisik-bisik.

"Hm."

Langit menatap kearah dua orang temannya yang berbisik-bisik. Sebenarnya Langit masih bisa mendengar apa yang mereka katakan.

Langit menyandarkan punggungnya di sofa dan menatap langit-langit rumah. Pikirannya mengarah kemana-mana.

Tentang sikap Alara yang mulai berubah. Ya, Langit sadar jika Alara berubah. Menurutnya, Alara yang sekarang lebih banyak bicara. Alara juga sering melarang Langit melakukan ini itu. Dan bodohnya lagi, Langit selalu menurutinya.

Langit bingung, dirinya punya banyak fikiran. Belum lagi tentang Evelyn. Entahlah, sampai saat ini, Evelyn masih bertahan di dalam otaknya. Saat ini ada yang berbeda dengan Evelyn. Evelyn jadi lebih asik, lebih banyak senyum, dan pastinya lebih baik dari dari dulu. Bahkan setelah Evelyn amnesia, Langit tidak pernah mendengar ada kasus pembullyan yang dilakukan oleh Evelyn. Apa gadis itu benar-benar berubah seperti apa yang dikatakannya?

Dan satu lagi, apakah Langit mempunyai penyakit jantung? Langit tidak tau itu. Tapi, setiap dirinya berinteraksi dengan Evelyn, jantungnya selalu berpacu tidak normal. Belum lagi saat melihat Evelyn tertawa, tanpa sadar, Langit juga ikut tertawa hanya dengan melihat saja. Lalu bagaimana? Apakah Langit sudah gila?

EVELYN  ANTAGONIST GIRL (END) Where stories live. Discover now