chapter 60

23 7 0
                                    

Sudah dua jam semenjak Nanamori turun dari kereta kudanya. Pemuda bersurai ungu itu kini tidak bisa bergerak sedikit pun.

Baru saja ia ingin melepaskan genggaman ibunya itu. Reol, yang sudah menunggu kedatangannya sudah tak sabar memperlihatkan mainan baru yang ia temukan.

Pergelangan tangan Nanamori ditarik ketika ia baru saja sampai. Ia lalu diarahkan ke ruangan bawah tanah dengan banyak pertanyaan yang terlintas dipikirannya, apa ia melakukan kesalahan? Apa ia akan dapat hukuman?  Apapun itu, tidak ada hal baik yang ada dipikiran Nanamori.

Sesampai mereka disana, mereka disambut dengan iblis berukuran besar terbaring lemah tak berdaya. Bentuknya yang mirip manticore berwarna biru laut ditemani bulu-bulunya yang sudah dicukur bersih. Badannya yang penuh luka sayatan mengalirkan darah segar dari sang pemilik.

Bau anyir darah yang kuat membuat Nanamori menutup hidungnya rapat. "Lihat! Ibu menemukannya kemarin." Ucap Reol kegirangan. Reol mendekati iblis itu lalu memegang kepalanya menunjukkannya kepada Nanamori. "Dia cantik bukan?" Tanya Reol dengan senyum manis miliknya.

"Iya." Jawab Nanamori tenang. Tapi tidak dengan tubuhnya yang mulai bergetar kuat. Bahkan Nanamori sendiri tidak percaya akan ucapan yang keluar dari mulutnya.

Ada apa dengan dirinya? Kenapa tubuh dan pikirannya tidak bisa berkerja sama akhir-akhir ini? Seperti Ada orang lain yang mengendalikan pikirannya.

Reol yang mendengar ucapan Nanamori tertawa lepas. "Menarik juga." Sambungnya lalu menampilkan ekspresi tidak suka. "Keluar." Ucap Reol mengarahkan belati kecil pada Nanamori yang ia keluarkan dari sakunya.

Aura mengintimidasi dari Reol membuat rasa takut menjalar pada tubuh Nanamori. Gelang yang tepat berada dipergelangan tangan kirinya mengeluarkan cahaya ungu gelap dengan bau anyir yang berkali lipat lebih kuat dari bau darah iblis tadi.

"...Master. Dimana kau mendapatkannya?" Sosok pemuda sepantaran Nanamori duduk disebelah iblis tak berdaya itu. Rambutnya yang berwarna hitam keunguan, dengan bola mata yang berwarna ungu gelap sekilas berubah menjadi warna merah pekat.

Sosok itu tersenyum ngeri. Membuka lebar sayatan pada tubuh iblis yang menggerang kesakitan. "Diamlah kucing manis." Ucapnya lalu menusuk isi dalam dagingnya.

Melihat darah yang semakin mengalir, ia menaruhnya pada botol kecil dari saku sebelah kanannya. "Master. kenapa kau tidak bilang ada mainan seperti ini?" Ucapnya lalu menghadap Reol.

Nanamori yang sudah tidak sanggup menahan bau amis entah itu dari darah iblis atau dari sosok pemuda di hadapannya menjatuhkan diri dengan muka yang pucat. Reol, dengan sigap menahan tubuh anaknya itu lalu mengangkatnya kembali keatas meninggalkan sosok pemuda dengan pakaian yang penuh akan darah.

- - -

"Kau sudah bangun?" Tanya pemuda tadi yang kini tepat dihadapan Nanamori yang terbaring dipangkuannya. "Diam." Sambungnya ketika hendak melihat Nanamori yang ingin beranjak dari dirinya.

Tubuh Nanamori membeku seakan tidak berani membantah perkataan pemuda tersebut. Pandangannya teralihkan pada manik mata pemuda dihadapannya yang kembali berwarna ungu seutuhnya.

Apa maksudnya ini? batin Nanamori kebingungan. Yang Nanamori ketahui, tidak ada manusia yang bisa berganti-ganti warna bola mata secara langsung, kecuali jika ia mempunyai setengah gen lain, seperti gen hewan ataupun gen iblis.

"...kau iblis." Tanpa sadar kalimat itu keluar dari mulut Nanamori. Pemuda itu tersenyum lalu mengelus pelan rambut Nanamori. "Setengah." Balasnya menatap Nanamori.

"Setengah?" Tanya Nanamori yang masih kebingungan. Dia membalasnya dengan anggukan disambung dengan jawaban lainnya. "Master yang membuatku begitu." Ucapnya tersenyum.

Prince of Fantastic [END]Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz