〜✾Chapter 33✾〜

69 13 2
                                    

Root melompat menghindari serangan pedang yang diluncurkan oleh salah satu dari ke empat orang itu.

"Aku akan mengalahkanmu Lafice-sama. Akan aku balas semua kelakuanmu!" Orang itu tersenyum meremehkan Root. Matanya berkilat marah dan menunjukkan dendam.

"Apa maksud Anda?" Root mengerutkan alisnya, bingung. Ia tidak mengerti apa yang dikatakan orang itu. Orang yang menyerang Root adalah Waltz Warren, anak tertua dari Count Waltz yang terkenal dengan keahlian pedangnya. Root pernah bertemu dengannya sekali dua kali saat pertemuan para bangsawan. Setahu Root hubungannya dengan keluarga Waltz baik-baik saja.

Werren maju menodongkan pedangnya perlahan, hingga Root pun ikut mundur menghindari ujung pedang yang tajam itu.

"'Apa maksud anda' katamu!" teriaknya yang terlihat marah.

"Mentang mentang menjadi kepala keluarga di usia belia, Ayahku selalu memujimu. Kau jeniuslah, berbakatlah, tahu etiket atau apalah itu. Aku tak peduli sebenarnya, tapi karenamu Ayahku jadi sering membanding-bandingkanku dengan dirimu!"

Lalu Warren maju menerjang Root dengan pedangnya, "akan aku tunjukkan pada si tua Waltz itu bahwa orang yang selalu dibanding-bandingkan denganku hanya sekedar bocah yang tidak bisa apa-apa! Aku tak sudi dibanding-bandingkan dengan anak yang berusia lebih muda dariku!"

Dan Root menyambar belati yang menggantung dipinggangnya untuk menangkis serangan pedang orang itu. Hampir saja Root oleng karena serangan yang tiba-tiba.

"Heh, bisa-bisanya aku dibandingkan dengan bocah sepertimu."

Werren kembali menyerang Root dengan membabi buta. Dan Root hanya bisa menangkisnya tanpa bisa membalas serangan orang tersebut. Apalagi ia hanya memakai belati untuk bertarung. Ditambah dengan besarnya perbedaan kekuatan fisik yang dimiliki Root yang jarang berlatih bertarung dengan Werren yang sudah terbiasa berlatih.

Kalau seperti ini terus energi Root akan habis hanya untuk menghindar. Sedangkan ini masih awal permainan. Dan Root berencana menyimpan mananya untuk saat saat penting saja.

"Ga bisa gini terus," pikir Root.

Lalu muncul sebuah ide. Tiba-tiba Root melompat jauh ke belakang hingga Werren yang tengah fokus menyerang Root jadi terhuyung ke depan. Setelah itu Root memutar kesamping dan berlari ke arah Werren dengan secepat kilat. Saat tepat di depannya, Root menendang tangan Werren yang memegang pedang hingga pedangnya terlepas dari tangan Werren.

▒▒▒

Rey, pemuda dengan kemampuan sihir pas-pasan yang tidak sengaja terpilih ikut kompetensi yang diadakan pihak kerajaan ini entah harus senang atau tidak. Disatu sisi dia tidak begitu tertarik dengan kompetensi ini. Disisi lainnya dia sangat ingin memenangkan kompetensi ini, agar bisa membuktikan kepada orang-orang yang telah meremehkan kemampuannya. Bahwa dirinya ini lebih baik dari orang-orang itu.

"Jadi lawanku adalah kamu ya.'' Rey menatap pemuda berambut ungu di depannya itu secara intens.

Beberapa menit lalu, kelompoknya memutuskan untuk menyerang secara bersama-sama kekelompok lain. Hanya menyisakan satu orang di kelompoknya untuk menjaga bendera milik kelompoknya itu.

"Mari kita bertanding secara adil. Aku Rey, anata no namae wa?'' Tidak seperti temannya yang lain yang langsung menyerang lawannya. Rey selalu memutuskan untuk memperkenalkan dirinya kepada lawannya itu.

Dia tidak ingin bertanding dengan orang yang tidak ia ketahui namanya. Itu adalah prinsifnya.

Nanamori membalasnya dengan senyum hangatnya "Rey ya, nama yang bagus,aku Nanamori salam kenal Rey."

Prince of Fantastic [END]Where stories live. Discover now