Chapter 24

30 3 0
                                    

"Rineko-kun! Ganbaree!!" serunya yang mencoba menyemangati kembarannya yang tengah bertanding dengan para prajurit itu.

"Tch. Berisik!" ketusnya yang menangkis serangan salah satu prajurit dan tanpa disangka prajurit itu dan dua orang dibelakangnya terpental cukup jauh.

Untuk sesaat pemuda dengan surai hitam itu merasa heran karena menurutnya ia tak sekuat itu sampai bisa membuat ketiga orang dewasa dengan tubuh kekar itu terpental cukup jauh.

Ia lalu berbalik ke belakang melihat kembarannya itu tengah tersenyum cerah kearahnya dengan mengacungkan jempolnya.

'Benar juga, pasti dia tadi membantuku.' pikirnya dengan sedikit kecewa.

***

Latihan dengan para prajurit berlanjut sampai petang dan semua prajurit kelelahan--begitu pula dengan Rineko yang dengan lincahnya menangkis dan balik menyerang mereka tanpa ragu.

Riinu yang melihat kembarannya dan para prajurit itu kelelahan langsung menghampiri mereka dengan nampan ditangannya yang berisikan beberapa cawan berisi minuman.

"Otsukaree" ucapnya sambil memberikan minuman yang telah dibuatnya sendiri kepada mereka yang baru saja menyelesaikan sesi latihannya.

Bagaikan sebuah sihir, setelah meminumnya semua rasa lelah dan luka-luka hasil latihan itu langsung menghilang begitu saja dan energi mereka kembali terisi penuh.

Prajurit yang lain langsung merasa heran sekaligus kagum, berbeda dengan Rineko yang hanya menatap datar kearah Riinu.

"Bagaimana?" tanya Riinu penuh harap.

Rineko mengalihkan pandangannya. "Lumayan."

Hanya dengan mendengar satu kata itu saja sudah dapat membuatnya merasa sangat senang karena itu artinya akhirnya ia dapat menguasai salah satu ajaran mendiang Ibunya yaitu menyalurkan energi dan sihir penyembuh pada makanan ataupun minuman.

"Kau tidak menambahkan racun pada minumannya kan?" tanya Rineko dengan tatapan menyelidik.

"Tentu saja tidak! Mana mungkin aku melakukannya?" sanggah Riinu dengan raut cemberutnya.

"Baguslah." tanggapnya acuh tak acuh dan berjalan meninggalkan Riinu begitu saja.

Riinu menatap kepergian pemuda bersurai hitam itu dengan tatapan sedihnya. Ia sangat mengenal kembarannya itu. Walaupun sejak dulu dia memang termasuk orang yang irit bicara seperti Ayahnya, bukan berarti kembarannya itu orang yang dingin--tidak seperti sekarang.

Ia selalu mencari tahu kenapa kembarannya itu berubah dan seolah membencinya. Tapi tidak lagi setelah ia mengetahui kebenarannya.

'Apa karena keberadaanku yang "palsu"?'

___

Tok tok tok

Riinu yang sedang berkutat dengan beberapa berkas dihadapannya langsung mengalihkan perhatiannya pada pintu begitu mendengar suara pintu yang diketuk.

"Ya, silakan masuk!" ucapnya dengan nada yang terdengar ramah.

Pintu terbuka, dan terlihatlah seorang pemuda bersurai hitam yang merupakan kembarannya itu.

"Ah, Rineko-kun!" ucapnya spontan yang terlihat sangat senang karena kembarannya itu datang untuk menemuinya.

Rineko hanya terdiam ditempat dengan ekspresi datar namun tatapannya menyimpan berbagai arti. Ya, sifatnya memang agak mirip dengan Soraru yang merupakan Ayahnya.

Riinu yang melihat kakaknya hanya mematung pun segera menghampiri pemuda setengah kucing bersurai hitam yang masih terdiam di depan pintu.

"Tumben kau sengaja datang menemuiku seperti ini. Ada apa?" tanyanya tak lupa dengan senyuman ramahnya.

Prince of Fantastic [END]Where stories live. Discover now