✾〜Chapter 17〜✾

76 18 1
                                    


Jel berjalan dengan langkah terseok-seok, tubuhnya masih terasa lemas. Tangannya memegang kalung kristal yang melingkar di lehernya.

"Akane, cepat batalkan sihir perubahan ini!'' ucap Jel, berusaha untuk berbicara dengan kembarannya itu melalui ikatan batin keduanya, yang terhubung oleh batu kristal yang sedang dipegangnya ini.

Tidak ada respon apapun. Sepertinya Akane sengaja mengabaikan Jel. Jel menghela nafasnya pasrah, dia lagi-lagi harus terbiasa dengan pakaian wanita yang sedang dipakainya ini.

Sihir perubahan yang dipakai adiknya itu, benar-benar membuatnya tidak tahan karena harus menahan malu. Dia tidak suka berpenampilan seperti adiknya yang harus memakai gaun panjang dan sepatu berhak tinggi.

Mereka berdua terkadang suka bertukar tempat seperti ini. Lagipula tidak ada yang akan mengetahuinya, karena Akane sudah merapalkan sihir perubahan pada mereka berdua, agar perubahan mereka berdua tidak dapat terbongkar begitu saja.

Sebenarnya tanpa menggunakan sihir perubahanpun, tidak akan ada yang dapat membedakan keduanya. Mereka berdua sangat terlihat mirip satu sama lain, yang membedakan hanyalah warna rambut dan warna mata mereka dan mungkin tinggi badan? Akane sedikit lebih pendek dari Jel, tapi terkadang tinggi mereka hampir setara. Dan untuk menutupi itu semua, mereka berdua hanya perlu mengganti warna mata mereka dan untuk bagian rambut, mereka memakai wig yang sama persis dengan karakteristik rambut masing-masing.

Sudah hampir setengah tahun lalu, cara itu tidak lagi mereka berdua pakai. Setengah tahun yang lalu Akane baru saja mempelajari sihir perubahan.

Apa itu sihir perubahan? Sihir perubahan adalah sihir yang dapat merubah bentuk makhluk hidup menjadi seperti yang diinginkannya. Namun, itu hanya berlaku pada tampilan luarnya saja, sihir ini tetap tidak dapat merubah bentuk tampilan dalamnya. Sihir ini juga dapat digunakan untuk menukar bentuk fisik dua makhluk hidup, agar penampilan mereka berdua tertukar. Sangat cocok digunakan untuk sihir penyamaran. Sayangnya adiknya itu malah menggunakan sihir ini hanya untuk bermain-main seperti ini.

Jika saja ia sedikit mewarisi sihir ibunya, pasti Jel akan dengan mudah dapat membatalkan sihir ini, namun sayangnya dia hanya mewarisi sihir dari ayahnya yaitu sihir yang dikhususkan hanya untuk melindungi. Harusnya sih begitu, tapi sihir miliknya sedikit berbeda dengan sihir milik ayahnya, mungkin karena di dalam dirinya juga terdapat sedikit sihir milik ibunya. Sihir yang seharusnya hanya bisa melindungi itu, juga bisa memberikan efek serangan balik.

Jel tidak boleh merasa iri dengan adiknya, dirinya justru merasa lega karena Akanelah yang mewarisi semua kekuatan kedua orang tua mereka, bukan dirinya yang bisa kapan saja mati ini. Dengan begitu kota Zelvoct dan kerajaan Crynce pasti akan baik-baik saja.

"Akane-sama, kebetulan sekali saya bertemu nona disini.''

Seorang pelayan berhenti tepat di depannya. Wajahnya penuh dengan keringat, dia pasti kelelahan karena harus berlari untuk mencari keberadaannya di istana yang luas ini.

"Ada apa?'' Jel bertanya dengan nada rendah dan lembut. Dia harus merubah suaranya agar terdengar seperti milik kembarannya. Ini bukan hal yang sulit, karena dia sudah terbiasa menirukan suara adiknya itu.

Pelayan itu sedikit mengatur nafasnya agar kembali normal. "Saat ini di ruang tamu, kita kedatangan tuan muda dari keluarga Mikazuki.''

"Eee?'' Jel terkejut mendengarnya.

Baru kali ini keluarganya kedatangan tamu selain dari keluarga Lafice dan keluarga Lay. Sebenarnya ada apa?

Tiba-tiba saja Jel jadi teringat dengan kejadian yang terjadi di istana kerajaan. Jangan bilang ini ada hubungannya dengan kejadian itu. Jel secepatnya menggeleng.

Pelayan yang melihat tingkah aneh majikannya itu, mulai mengajukan pertanyaan. "Akane-sama, apa kau baik-baik saja?" raut wajahnya menggambarkan kekhawatiran.

Jel dengan cepat menjawab, ''hai, aku baik-baik saja. Terima kasih karena telah mengkhawatirkan diriku, Keichii-san.'' ucapnya sambil tersenyum manis.

Pelayan dengan nama Keichii itu ikut tersenyum, wajahnya mulai memerah entah karena apa. Dia lalu berjalan mengikuti majikannya dan memposisikan dirinya di belakang sang majikan.

"Yappa senyuman Akane-sama memang yang terbaik.''

➣➣➣

Beberapa jam yang lalu di kediaman keluarga Mikazuki.

Satomi baru saja mendapat surat dari kakak perempuannya yang isinya mengatakan bahwa kakaknya itu akan berkunjung menemui dirinya dengan membawa seorang gadis yang akan di kenalkannya pada Satomi.

Satomi tidak ingin mengalami hal itu lagi. Sudah keberapa kalinya kakak perempuannya Rin, mengenalkannya kepada para gadis bangsawan. Padahal Satomi sudah sering kali menolak ajakan pertemuan yang bisa dibilang seperti acara perjodohan itu. Namun, tetap saja bukan Rin namanya jika harus menyerah begitu saja.

Rin tetap membawa seorang gadis untuk di kenalkan padanya, tentu saja tanpa persetujuan darinya terlebih dahulu dan dengan menahan kekesalan terhadap tindakan kakaknya itu, Satomi dengan cepat meminta maaf kepada sang gadis.

Dia tidak ingin gadis itu terlalu berharap lebih padanya, jadi dengan jelas Satomi mengatakan bahwa saat ini dirinya tidak ingin menjalin suatu hubungan romantis dengan seseorang, dia hanya ingin fokus pada apa yang menjadi tujuannya, yaitu untuk membuat kerajaan ini terbebas dari bayang-bayang kegelapan.

Sebab itu jugalah dirinya terpikirkan sebuah ide, agar ia bisa terbebas dari kakaknya yang terus menerus berusaha untuk menjodohkannya.

Sebenarnya alasan utama Rin melakukan ini adalah hanya untuk melihat wajah kesal adiknya. Dia sangat senang melihat berbagai macam reaksi dari adik bungusnya itu. Menurutnya itu adalah salah satu kesenangan yang bisa ia nikmati.

Saat terpikirkan ide ini, tiba-tiba saja wajah gadis yang ia temui di pesta kerajaan itu muncul nemenuhi kepalanya. Lagipula tidak ada satu orangpun yang terpikirkan lagi untuk bisa ia mintai tolong, selain gadis itu.

Dia kan sama sekali tidak mempunyai kenalan satu orang gadispun yang seusia dengannya. Semua kenalannya merupakan laki-laki dan lagi, mereka semua rata-rata mempunyai usia yang lebih tua darinya. Teman yang seumuran dengannya hanya bisa di hitung menggunakan jari.

"Apa kalian menemukan sesuatu?'' tanya Satomi pada ketiga pelayan yang bekerja di istana ini.

Mereka bertiga menggeleng, sambil tangannya masih sibuk dengan berkas-berkas yang ada dihadapan mereka.

Satomi juga tidak tinggal diam, dia masih mencari foto yang menampilkan sosok gadis yang ia temui di pesta kerajaan beberapa waktu lalu.

"Atta! Satomi-sama, saya menemukannya!'' salah satu pelayan tersebut segera berlari menghampiri meja Satomi.

Tangannya langsung menaruh selembar kertas itu keatas meja, kertas itu berisi info tentang gadis yang sedang dicarinya.

Satomi tersenyum, ''kerja bagus! Segera siapkan kendaraan beserta hadiah untuknya, aku akan berkunjung menemuinya.''

Ketiga pelayan itu mengangguk sambil berkata, ''hai, Satomi-sama.''

Mereka bertiga secepatnya pergi dari ruangan itu, untuk mempersiapkan semua yang telah diminta oleh Satomi tadi.

___

Tsukihime Yozora

Prince of Fantastic [END]Onde histórias criam vida. Descubra agora