Chapter 20

34 4 0
                                    


Pemuda bersurai ungu itu perlahan membuka matanya, ia melihat sekeliling hingga akhirnya ia menyadari bahwa dia sekarang sedang berada di tempat yang asing.

"Ini bukan kamarku, aku berada di mana?"

Nanamori merasa sakit dibagian perutnya, dia mencoba mengingat-ingat dari dia yang pergi latihan dan bertemu seorang pemuda bersurai orange yang bernama jel dan.....

"O-iya di mana dia?!" Nanamori reflek bangun hingga lupa akan luka diperutnya.

"i-itaiii..."

Beberapa jam telah berlalu, sejak pemuda bernama Nanamori tidak sadarkan diri.

Akane telah kembali menjadi dirinya. Dia juga sudah mengobati luka milik pemuda itu, sehingga membuatnya sedikit kelelahan akibat mananya yang semakin berkurang.

Satan yang baru saja datang dari tugasnya itu dan melihat Akane dalam keadaan seperti ini. Tiba-tiba saja menjadi sangat khawatir bercampur marah.

Siapa yang telah membuat keadaan tuannya ini menjadi seperti ini?

“Akane-sama bagaimana keadaanmu?” tanya Satan, ketika melihat Akane berjalan sempoyongan menuju ke tempat tidurnya.

Mereka berdua sekarang sedang berada di kamar Akane.

“Aku baik-baik saja. Daripada itu... bagaimana dengan perkembangannya?”

Satan tersenyum kecut, kenapa Akane malah membahas hal itu? Bukankah yang lebih penting itu adalah keadaannya?

“Sedikit lagi saya pasti akan menemukannya.”

Akane mulai membaringkan tubuhnya di ranjang miliknya. Dia melirik sekilas pada Satan.

“Begitu ya?! Tolong kau selidiki lebih lanjut mengenai hal tersebut! Aku ingin mengistirahatkan tubuhku sebentar. Bangunkan aku ketika jam makan malam tiba!” Akane mulai menarik selimutnya untuk menutupi seluruh badannya.

Hai! Oyasuminasai Akane-sama.” Satan kemudian pergi dari kamar Akane.

Hal pertama yang harus ia lakukan adalah untuk mengawasi pemuda bersurai ungu yang sedang terbaring di kamar tamu. Setelah itu dia juga masih harus menyelesaikan tugas yang diberikan Akane untuk mencari tahu mengenai 'kutukan kematian' melalui bangsa iblis, yaitu bangsanya sendiri. Benar-benar ironis.

Satan menyembunyikan hawa keberadaan dirinya. Dia mulai menuju ke kamar yang di tempati pemuda itu. Namun langkahnya terhenti saat melihat kakak dari tuannya itu sedang berjalan di koridor istana menuju kearah yang sama dengannya.

Satan tersenyum kecil, “sepertinya ini lebih baik.”

Dia lalu mulai mengawasi dari jarak yang cukup jauh sebelum Jel menyadari kehadirannya.

Jel melirik kesekeliling, tidak ada siapa-siapa. Mungkin hanya perasannya saja. Jel melanjutkan langkah kakinya.

Dia baru saja selesai berlatih. Senyuman tidak henti-hentinya menghiasi wajahnya, latihan kali ini sangat menyenangkan. Untunglah dirinya sudah kembali kesosoknya semula.

Jel harus secepatnya bertemu dengan Akane untuk memberitahunya sesuatu. Tapi dari tadi Jel tidak melihat sosok adiknya itu. Apa Akane masih belum kembali?

Saat pikirannya sedang tidak fokus, tiba-tiba saja pandangan matanya tertuju pada pemuda bersurai ungu yang baru saja keluar dari salah satu kamar yang di khususkan untuk tamu.

Sejak kapan ada tamu diistana ini? Apa dia melupakan sesuatu?

Jel segera menghampiri pemuda tersebut yang ia kenali sebagai Nanamori anak dari seorang bangsawan dari keluarga Lay.

Prince of Fantastic [END]Où les histoires vivent. Découvrez maintenant