〜✾Chapter 43✾〜

41 11 0
                                    

"Jel-sama, semuanya sudah siap!''

Jel menoleh pada salah satu prajurit yang baru saja melapor itu, Jel mengulum senyuman manisnya dan berkata. "Kita mulai pemasangan barrier itu sekarang! Pastikan semua prajurit yang bertugas berada di lokasi masing-masing!''

"Hai, semuanya sudah berada diposisi masing-masing, tuan.''

"Bagus, aku akan memulainya dalam hitungan Tiga... dua... satu...''

Dari masing-masing titik yang ditempati para prajurit terlihat sinar putih yang memancar keatas. Menyatu pada langit bagai payung besar yang menutupi keseluruhan kota Zelvoct.

Tangan Jel mengangkat keatas, mulutnya menggumamkan sesuatu. Setelah selesai mengucapkan mantra sihir. Dari atas sana terlihat pola sihir berbentuk bintang dengan lingkaran yang berlapis-lapis. Cahaya tadi terkumpul dalam pola sihir tadi.

Jel menurunkan kedua tangannya, diiringi dengan cahaya yang berada dalam lingkaran sihir itu membentuk sebuah lapisan pelindung tiga lapis.

Cahaya putih itu menghilang sama seperti lapisan pelindung yang sudah menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Hanya beberapa orang saja yang dapat melihat lapisan pelindung itu dengan mata telanjang. Salah satunya adalah keluarga Ramuel.

▒▒▒

Setelah melaksanakan beberapa tugasnya, dari mengganti lapisan pelindung diwilayahnya sampai di area kompetensi kemarin, sampai melihat korban yang terluka akibat kejadian beberapa minggu yang lalu dan membantu mengobati mereka. Serta mengecek beberapa dokumen yang sempat tertunda itu. Benar-benar melelahkan.

Jel mengistirahatkan tubuhnya di ruang kerja miliknya dengan menyandarkan tubuhnya pada bantalan kursi.

Jel mencoba untuk memejamkan matanya, tapi tetap tidak bisa. Dia sama sekali tidak mengantuk.

Walau badannya kelelahan, tapi matanya masih terlihat segar. Jel telah salah memilih tempat beristirahat, seharusnya tadi dia pergi menuju kamarnya saja. Kenapa juga dia harus keruangan ini?

"Undangan? Untukku?'' Matanya tidak sengaja tertuju pada sebuah surat undangan dengan cap kerajaan Fyscal.

Padahal tadi pagi dia baru saja menerima surat dari pihak kerajaannya dan malam ini dia juga mendapat surat dari kerajaan lain. Jel rasa beberapa hari kedepan dia akan semakin sibuk.

Jel menghela nafasnya, tangannya perlahan membuka isi surat tersebut. "... ternyata undangan pesta.'' Wajahnya terlihat lega.

Alis Jel berkerut saat tidak sengaja melihat satu buah surat lagi yang berada dimejanya itu. Cepat-cepat ia kembali membukanya, tanpa melihat siapa pengirimnya dan kepada siapa surat itu tertuju.

"Calon tunangan?'' Jel menelan ludah pahitnya, dia sedikit terbatuk akibat keterkejutannya itu.

Jel membalik kembali halaman depan surat itu. Matanya melotot tidak percaya.

"Oniisama, apa kau baik-baik saja?''

Suara yang tidak terdengar asing ditelinganya itu membuyarkan semuanya. Jel secepatnya menaruh kembali surat tersebut. Dia lalu menoleh pada adiknya.

"Sejak kapan kau berada disini?''

"Dari awal?''

Jel menatap adiknya sedikit marah. Jadi daritadi adiknya itu ada disini? Kenapa Jel tidak menyadarinya?

Jel kembali menghela nafasnya, dia tahu jawabannya. Ini pasti karena Akane memakai sihir yang dapat menghilangkan aura keberadaannya. Sejak awal Jel sudah tahu, bahwa adiknya itu bukanlah orang sembarangan.

Prince of Fantastic [END]जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें