Chapter 43. Camping

47 10 3
                                    

Apa kabareu? Happy reading 🥰

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Apa kabareu? Happy reading 🥰

Apa kabareu? Happy reading 🥰

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.




Dulu, Nara akan selalu menuntut kesempurnaan. Terlalu meratapi hal yang membuatnya tidak sempurna. Meratapi hidupnya yang memiliki Rayan secara tiba-tiba, cintanya bertepuk sebelah tangan, persahabatan yang di putus oleh Keyra. Lalu lebih sialnya lagi dia bertemu Biyu.

Namun, siapa yang tahu pertemuannya dengan Biyu justru merubah semua hidupnya. Kini dirinya menjadi merasa sempurna dengan segala di hidupnya. Menerima Rayan dalam hidupnya, mengikhlaskan yang pergi dan menyayangi mereka yang ada disisi. Nara telah benar-benar memaafkan segalanya.

Karenanya, Nara tak ingin kehilangan Biyu. Wacana masa depan yang tak bisa Nara baca, sedikit membuatnya takut akan kalimat itu. Namun, Biyu dengan segenap hati selalu meyakinkan bahwa kita jalani saja apa yang terjadi hari ini. Biarlah masa depan menjadi rahasia Tuhan.

Saat ini, Nara telah bersiap untuk pergi. Hari ini, Biyu menjanjikan dirinya untuk jalan-jalan. Ya, cowok itu menepati janjinya untuk mengajaknya jalan-jalan di akhir pekan. Entah Biyu mengajaknya kemana, yang jelas Biyu memintanya membawa baju ganti dan perlengkapan lainnya.

Setelah memastikan selesai, Nara berjalan menuruni tangga. Rumah terlihat sepi karena memang Rayan sedang pergi ke tempat gym milik Juan bersama Indra dan juga Keyra. Rutinitas Rayan dan Indra setiap weekendnya. Bedanya, kini mereka di temani oleh Keyra.

Nara berjalan keluar rumah. Bibir merahnya kembali tersenyum saat melihat Biyu sudah berada di depan rumah dengan tas besar di punggungnya. Cowok itu juga sudah menangkring di atas motor besarnya untuk menunggu dirinya.

"Sayang!" seru Nara dengan berlari ke arah Biyu dan mengapit lengan cowok itu. Sementara Biyu sontak menoleh pada Nara dan menatapnya aneh.

"Nggak usah menggoda dengan panggil sayang. Mau aku cium?" goda Biyu dengan menyunggingkan senyum miring.

Netra Nara mengerling pada Biyu. Lalu dia menarik hidung cowok itu. "Dasar mesum!"

Biyu terkekeh lalu memegang tangan Nara untuk dia turunkan. "Ayo berangkat, nih pakek helm nya dulu."

Smeraldo [End]Where stories live. Discover now