Chapter 33. Biyu Dan Perayaan Luka

79 11 2
                                    

Sebelumnya aku mau ngingetin, chapter ini murni hanya karangan fiksi dan tidak bermaksud menyinggung pihak manapun

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Sebelumnya aku mau ngingetin, chapter ini murni hanya karangan fiksi dan tidak bermaksud menyinggung pihak manapun. 🙏 Jika adegan di chapter ini pembaca alami juga, itu hanya sebuah kebetulan belaka. Mari kuatkan diri dan kuatkan Biyu sekarang ini. 😌

Happy reading !

Happy reading !

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.




Banyak hal yang Rayan sesali. Tapi tak ada yang membuatnya semenyesal ini. Dia benar-benar mengutuk dirinya sendiri yang memutuskan pulang dari warung lebih cepat. Karena itu membuat Biyu juga ternyata membuntutinya pulang.

Malam tadi, saat Rayan hendak memasuki pelataran panti, dia di kejutkan dengan Nara yang terlihat mesra dengan Juan. Meski Nara tertidur, dia bisa dengan jelas melihat Juan yang mengusap rambut Nara. Sejenak dia ingat dengan perkataan Juan malam tadi.

"Terima kasih tidak membenci gue, meski lo tahu perasaan gue. Maafkan gue yang menganggap lo lebih dari seorang adik. Nggak apa-apa lo menolak gue, asalkan setelah ini, lo harus bahagia dengan Biyu. Dan gue akan menjaga lo dari jauh tanpa menyentuh. Gue akan selalu menggambar rasi bintang untuk lo, meski bukan gue yang lo pilih. Good night, Ra. Mimpi indah."

Rayan ingat betul perkataan Juan untuk Nara yang sedang tertidur. Alasan dia tak ingin Biyu melihat semuanya, selain karena Biyu yang mungkin salah paham dengan posisi mereka yang terlihat mesra, dia juga tak ingin Biyu tahu lebih cepat perasaan Nara dari mulut Juan. Rayan ingin Kakaknya sendiri yang mengatakannya di depan Biyu. Namun siapa sangka semua itu justru menimbulkan kesalahpahaman pada Biyu. Dan karenanya, Rayan benar-benar mengutuk dirinya.

Kini, Rayan di buat kalang kabut, saat dia bangun dari tidurnya dan tak menemukan Biyu di mana-mana. Seingatnya, semalam Biyu tertidur lebih dulu dan membuatnya urung menjelaskan semuanya. Tapi, pagi ini Biyu tak terlihat, padahal dia sudah mengelilingi panti berkali-kali.

"Bang Biyu lo dimana sih?" gumamnya saat mencoba menelepon Biyu, namun ponselnya tak aktif. "Alah, ternyata begini rasanya nyari orang hilang. Tau gitu, kemarin gue nggak kabur. Apa ini karma?"

Ya, Rayan rasa ini karma untuknya yang sempat membuat banyak orang kalang kabut mencarinya. Hari ini Tuhan sepertinya membalasnya dengan membuatnya kalang kabut pula.

Smeraldo [End]Where stories live. Discover now