Chapter 2. Logaritma kehidupan Nara Dan Biyu

85 14 0
                                    

NB: Sebelum kalian baca ini, aku cuma ngingetin banyak kata kasar. Jadi rate 12+ ya. Tenang ini bukan cerita anu kok.

Kehidupan Biyu itu sangat rumit. Lebih rumit dari sekedar rumus logaritma matematika. Pelajaran yang Biyu benci, namun sialnya Biyu selalu mudah untuk mengerjakannya. Oleh sebab itu, Biyu tak ingin membuat hidupnya semakin rumit lagi dengan terlalu memikirkannya. Sudah jelas di rumah sedang terjadi permasalahan, namun Biyu tak pernah menganggapnya seserius itu. Dia lebih memilih untuk bergabung dengan teman-temannya di sebuah tempat bilyard.

Dengan menghisap rokok yang asapnya mengepul manja itu, Biyu menatap teman se gengnya yang sedang asyik bermain bilyard. Menatap remeh temannya yang terlihat tak bisa memainkannya. Kadang dia terkekeh melihat salah satu temannya yang misuh-misuh.

Dengan membenahi jaket kulit hitam miliknya, Biyu berjalan mendekat ke arah salah satu temannya itu. Merebut stik bilyard dan menyodok bola kecil itu dan... masuk. Dengan sombongnya, Biyu bersedekap dan menghisap rokoknya yang tinggal separuh itu. Menerima pujian dan tepuk tangan dari salah satu temannya.

"Wah, Biyu lo memang hebat!" puji salah satu pria yang bertubuh tinggi besar dengan lesung pipi dalam yang menonjol. Juga tatto di leher dan tangannya.

"Biasa aja," jawab Biyu sembari membuang puntung rokok itu sembarangan. "Bukan gue yang hebat, tapi Bang Rama yang gak bisa mainnya. Cih... lemah."

Sontak sosok bernama Rama itu menjatuhkan rahangnya dan menoyor kepala Biyu. Dia sudah memuji namun malah dihina. "Woh Si Anjing. Di puji malah mencibir yang lebih tua lagi."

Biyu tertawa, membuat bibirnya menjadi berbentuk kotak. Ciri khas Biyu yang menjadi daya tariknya. Kalau kalian mengira teman Biyu adalah temannya sekolah, kalian salah besar. Biyu itu tak pernah punya teman di sekolah. Temannya hanya Rama, ketua geng motor dimana dia juga termasuk anggotanya. Lebih tepatnya anggota termuda. Biyu itu tak mudah berteman, maka satu geng pun yang hanya dia anggap teman hanyalah Rama. Dan inilah Biyu, sosok yang lebih suka berteman dengan yang lebih tua dibanding yang seumuran dengannya.

Walau demikian, bukan berarti Biyu itu sosok yang harus menghormati teman-temannya. Salah, Biyu itu Bontot On Top di gengnya. Dimana para anggota justru lebih segan ke Biyu. Karena setiap balapan, Biyu lah yang selalu menang. Walaupun paling muda, Biyu bisa mengimbangi orang yang lebih tua darinya. Dan itulah, yang membuat Biyu menjadi anggota kesayangan Rama. Bahkan Rama sendiri kadang takut dengan Biyu.

"Ngomong-ngomong lo bolos lagi, Yu? Bukannya hari ini lo ujian?" tanya Rama yang mendudukkan diri di tempat duduk dan menyalakan rokok setelahnya.

Biyu berjalan mendekat ke arah Rama dan duduk di sebelahnya. Dengan santainya dia menjawab, "Tadi gue bolos, terus katanya sih gue dikeluarin."

"Eh buset, bocah! Di keluarin masih aja nyantai lo?!"

"Ya terus gue kudu salto gitu? Apa kudu guling-guling? Hidup gue itu udah ribet, Bang. Gue gak mau bikin ribet lagi hanya perkara di keluarin dari sekolah. Toh gak sekolah pun, gue udah pinter, kan?"

"Iya-iya gue percaya."

Benar, Biyu itu jenius. Tak belajar pun dia bisa mengerjakan soal-soal. Hanya saja, Biyu itu malas mengerjakannya. Karena percuma, saat Biyu mengerjakan dengan baik justru malah dikira mencontek. Padahal, semua itu hasil pemikiran Biyu sendiri. Dan sejak itu Biyu menjadi serba salah jika sekolah. Tak mengerjakan di marahi, mengerjakan dengan baik pun hasil ujiannya di sobek. Maka dari itu Biyu dan sekolah adalah musuh. Apalagi, Biyu tak pernah punya teman di sekolah. Karena teman sekolahnya tak mau berteman dengan cowok berandal seperti dia. Iya, Biyu menyesal masuk dalam sekolah yang isinya manusia perfect karena isinya hanya orang-orang yang memandang dengan sebelah mata.

Smeraldo [End]Where stories live. Discover now