Biyu pikir selesai jam pertama pelajaran, Nara akan mengiriminya chat. Biyu pikir, Nara akan menjadikannya sangat penting hingga harus tahu kenapa dia tak sekolah. Ingin rasanya Biyu sadar diri bahwa dia mendadak menjadi tak pantas untuk dekat dengan Nara karena kesalahannya. Tapi rupanya, rasa sayangnya semakin bertambah setiap hari nya. Alasan Nara tak masuk hari ini masih belum dia ketahui, tapi dia terlalu sadar diri untuk tidak mengechat Nara dan menanyakan keadaannya. Biyu sangat khawatir, jika akibat dari banyak permasalahan Nara, membuat gadis itu bersedih dengan sangat. Dan dia tak ada di samping gadis itu.
Untuk itu, dia hanya bisa menghela nafas berkali-kali dengan menatap layar ponselnya. Mengabaikan Keyra yang sedari tadi berbicara padanya membahas matematika yang kini dia pelajari dari buku paket yang ada di perpustakaan. Mendadak lomba MIPA tak begitu penting baginya dari kabar Nara hari ini.
"Biyu! Kok lo nggak memperhatikan gue sih?" protes Keyra dengan mendengus sebal.
Biyu sontak tersadar dari lamunannya. Bersama Keyra, selain canggung, juga tak seasyik saat bersama Nara menurutnya. Tapi tak mungkin dia mengatakannya.
"Kenapa sih?" tanyanya pada Keyra.
"Ini, lo jadi belajar nggak sih? Dari tadi lo cuma mantengin hape mulu!"
YOU ARE READING
Smeraldo [End]
Teen FictionKetika bertemu bagai musuh, namun rindu saat menjauh. Kala semesta membuat mereka saling merengkuh, ternyata kenyataan membuat mereka menjauh. Mereka ditakdirkan untuk membenci. Perasaan mereka ditakdirkan layaknya bunga Smeraldo. Ada, namun hanya f...