I'm Only Me When I'm With You [COMPLETED]

I'm Only Me When I'm With You | Ending

    "Okay, Papa!"

_____

    "Tenaga mereka hari ini seperti tidak ada habisnya."

    Lunaby tersenyum mendengar perkataan Gerald, "Mereka antara sangat senang, atau sugar rush."

    Gerald mengangguk setuju, "Aku lebih menginginkan mereka karena senang, walaupun tidak bisa mengelak bahwa mereka menghabiskan banyak donatku hari ini."

    "They're monsters when it comes to doughnuts, just like their Papa." balas Lunaby.

    Gerald menarik pinggang Lunaby mendekat, lalu mensejajarkan bibirnya pada telinga wanita itu. "Don't forget that their Mama also loves doughnuts."

    Lunaby menjauhkan wajahnya dari pria itu, "Do not sexualised doughnut, Leon!"

    "No, I'm not!" balas Gerald tidak terima. "Aku lebih suka sexua—"

    "Papa, look!"

    Gerald menggeram pelan. Pria itu menyempatkan diri mencium permukaan leher Lunaby sebelum menjauhkan tubuh mereka untuk mendekati sang putra, "Yes, Bear?"

    "Is that a baby sheep?" tanya Barend sambil menunjuk ke arah seberang danau.

    Gerald mengikuti arah pandang putranya, dan ketika mengerti apa yang dimaksud oleh Barend, Gerald mengangguk. "Yes."

    "Is he going to chase me?"

    "Kalau kamu tidak menggoda dan membuatnya marah, dia tidak akan mengejarmu." jawab Gerald.

    "Grandmama punya berapa?"

    Gerald mengelus rambut putranya, "Itu bukan milik Grandmama, itu milik Aero."

    "Aero have a baby sheep?" tanya Barend yang dibenarkan oleh Gerald.

    Bayi Domba yang dimaksud oleh Barend yang saat ini berada di seberang danau di Manor Gallagher memang punya Aero, anak kecil itu mendapatkan bayi domba sebagai kado ulang tahun dari salah satu karabat orang tuanya. Selain bayi domba, Aero juga memiliki beberapa anjing, alpaca, kuda, dan masih banyak lagi hewan lainnya yang tidak Gerald hapal. Semua itu Aero dapatkan karena kedua orang tua anak itu yang memang selalu menuruti apa pun keinginannya.

    "Aero juga memiliki kuda, Barend mau naik kuda?"

    Barend menoleh, "Boleh?"

    "Tentu saja boleh." Gerald tersenyum, "Barend sudah berteman dengan Aero, bukan?"

    Barend mengangguk semangat, "Aero baik! Dia lebih suka lego Bear dibanding Benji."

    "Aero likes my lego too!"

    Teriakan itu membuat mereka bertiga menoleh, dan terlihatlah Benjamin yang entah datang darimana berlari ke arah mereka dengan sebuah bunga di tangan kanannya. "Aero likes my lego too!"

    Barend berdecak, "He likes mine better!"

    "No, he like—"

    "Benji," Gerald memilih untuk menghentikan keributan itu terlebih dahulu. "Where have you been?"

    "I have this!" Benjamin menaikkan satu tangannya yang menggenggam sebuah bunga, dan memberikannya kepada sang Ibu, "For Mama."

    Lunaby menerima bunga itu dengan senyum terharu, "Benji, thank you Sayang."