Cerita ini berada tepat dibawah perlindungan Undang - Undang Dasar Negara Republik Indonesia. (UU No. 28 Tahun 2014). Dilarang mengcopy-paste atau memplagiat cerita ini dalam bentuk apapun, baik digital maupun fisik.
⚠️ Cerita ini mengandung kata da...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Tiga setengah tahun sebelumnya.
The Gallagher Manor, Barrington Hills, Illinois.
"Apa tidak ada tanda-tanda dari Luna?"
Gerald Gallagher menggelengkan kepalanya mendengar pertanyaan dari ibunya. "Aku sudah melakukan semua yang aku bisa Mama, tetapi tidak. I couldn't find her."
"Sudah meminta tolong bantuan kakakmu?"
"Sudah, aku sudah meminta bantuan Axel, Papa, bahkan Uncle Dom." jawab Gerald dengan frustasi.
Hari ini tepat merupakan hari ke lima puluh Lunaby menghilang dari hidupnya. Gerald sama sekali tidak tahu alasan kenapa wanitanya memutuskan untuk pergi dari hidupnya, di saat Gerald merasa tidak ada permasalahan di antara keduanya.
"Luna juga sama sekali tidak menghubungiku." ucapan Glatea Berkeley yang baru masuk ke dalam ruangan tempat di mana Gerald dan Althea Gallagher berada membuat keduanya menoleh.
"Di saat kamu melarikan diri dari Daxton dulu, kenapa kamu memilih Edinburgh?"
Glatea menatap ibunya acuh, "Aku sebenarnya kabur ke North London, Mama. Aku baru ke Edinburgh karena rekomendasi dari Gemma yang menyuruhku untuk ke sana."
"Dan kenapa kamu memlih North London?" tanya Althea Gallagher.
"Karena aku tidak terlalu familiar dengan negara-negara di Eropa dan Asia, karena itu aku memilih London. Selain itu Manor milik Uncle Rai memang sangat menenangkan untuk healing." Glatea menatap kakaknya, "Have you asked Uncle Rai? Siapa tahu saja Luna juga berada di sana."
Gerald menggeleng. Karena walaupun Gerald bertanya juga, kekasihnya tidak mungkin berada di sana. "Aku sama sekali tidak memiliki petunjuk di mana aku bisa menemukan Luna."
"Have you asked Axel? Ge, he was the one who found me first. Aku sangat yakin menemukan Luna juga bukan hal yang sulit untuknya."
"Aku sudah meminta bantuannya —bahkan bersujud di kakinya pun sudah aku lakukan demi meminta bantuannya, tetapi dia tidak bisa menemukannya." jawab Gerald dengan jujur.
Glatea membuang napasnya kasar, "Aku sampai sekarang masih tidak mengerti alasan dibalik Luna pergi. Tidak mungkin karena dia bercermin dari kisahku, bukan? Lagi pula kamu juga sudah bisa menerima kehamilannya."
Gerald memejamkan matanya ketika mendengar kalimat terakhir yang diucapkan oleh adiknya. Kepergian Lunaby memang sepenuhnya salah Gerald, pria itu tidak bisa menerima kehamilan wanitanya di awal, tetapi setelah mendapatkan pukulan dari Gabriel waktu itu, pikiran Gerald menjadi terbuka dan dia pun sudah menerima kehadiran calon bayi mereka.
"Jangan pernah menyerah dan berhenti mencari, Ge."
Gerald menoleh menatap Glatea, "Aku hanya menyampaikan pesan dari Daxton, karena suamiku pernah berada di posisimu saat ini. Daxton mengatakan kalau kamu jangan pernah menyerah untuk menemukan Luna, dan jangan pernah berhenti mencari. Usahamu tidak akan mengkhianati hasil, dan kalau kamu tetap bersabar dan berusaha, maka Luna pasti akan bisa kamu temukan."