Cerita ini berada tepat dibawah perlindungan Undang - Undang Dasar Negara Republik Indonesia. (UU No. 28 Tahun 2014). Dilarang mengcopy-paste atau memplagiat cerita ini dalam bentuk apapun, baik digital maupun fisik.
⚠️ Cerita ini mengandung kata da...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
✨HAPPY READING✨
Lunaby seketika membulatkan bibirnya, ketika wanita itu mendengar perkataan yang baru saja diucapkan oleh Gerald. "Apa?!"
Gerald mengangkat kedua bahunya acuh, "Kamu mengatakan padaku kalau aku tidak bisa memerintahkan kamu, karena aku bukanlah siapa-siapa kamu. So, let's get married. Dengan status aku yang berubah menjadi Suami kamu, maka aku dapat memerintahkan kamu untuk terbang ke Chicago bersamaku saat ini juga untuk menjenguk Ibumu."
"Kamu gila!"
"Tidak lebih gila dari kamu, yang tidak ingin menemui Ibunya sendiri."
Lunaby dengan sekuat tenaganya melepaskan cekalan tangan Gerald dari tangannya, dan meletakkan kembali gaun berwarna putihnya pada tempatnya. "Ge, aku tahu kamu marah. Aku sangat tahu. Kamu tidak bisa menerima fakta bahwa aku, orang yang pernah ada di kehidupan kamu ini ternyata memiliki hubungan yang tidak baik dengan keluarganya sendiri."
"But the truth is, Gerald, tidak semua keluarga di dunia ini, sama seperti keluarga kamu yang sempurna itu. Kamu tidak bisa memaksaku untuk memiliki hubungan keluarga yang sempurna, sebagaimana hubungan kamu dengan keluargamu."
"Walau Ayah kita bersahabat, tetapi Gerald, kondisi keluarga di antara kita sangatlah berbeda. Aku tahu mungkin aku terdengar egois karena aku enggan menjenguk Ibuku sendiri, wanita yang telah melahirkanku ke dunia ini. Tetapi Ge, andaikan kamu mendengar sendiri apa yang diucapkan oleh Marcella Wilhalm kepada putrinya hari itu, kamu mungkin akan berada di pihakku saat ini."
"Apa yang diucapkan oleh Ibumu?"
Lunaby memejamkan matanya seraya menggelengkan kepalanya, mencoba untuk menghilangkan ingatan masa lalu yang kembali menyerangnya. "Aku tidak mau merasakan sakitnya lagi, karena aku yang mengingatnya, Gerald."
"Share the pain with me, Atha. It's okay."
"Hey, hey, hey. Aku di sini." ucap Gerald sembari menarik pelan pinggang wanita itu, ketika ia kembali mendengar suara tangis dari Lunaby.
Gerald pun kembali membawa tubuh wanita itu ke dalam pelukannya, dan mengecup puncak kepala wanita itu. "You can tell me Tha, if that's gonna make you feel better."
Lunaby menyandarkan kepalanya pada dada bidang milik Gerald, dengan kedua matanya yang terpejam. "Dia menganggap bahwa nasibku di dunia permodelan hanya akan membuat malu dirinya, Ge."
"Luna, kamu tidak akan pernah bisa menjadi seorang model yang terkenal, kamu tidak akan pernah bisa!" ujar Lunaby selanjutnya dengan nada yang terisak.
"Luna, lebih baik kamu belajar mengenai bisnis, tidak usah menjadi model. Mommy yang memiliki postur tubuh bagus saja susah untuk bertarung di dunia permodelan, apalagi kamu yang memiliki lemak tubuh di mana-mana?"