I'm Only Me When I'm With You | Chapter 89

Start from the beginning
                                        

    Barend bergidik ngeri, "Si jelek itu bersama temannya, mereka mengejar Barend karena Barend tidak memberi mereka wortel."

    "Mereka berlari mengejar Barend, lalu Bear terjatuh di semak-semak dan ternyata semak-semak itu jadi sarang bayi mereka!"

    Gerald mengernyit bingung. Mimpi putranya sangatlah jauh dari kata menyeramkan, justru mimpi Barend lebih terdengar aneh. "Then what did you do?"

    "I fell into the bushes, and got caught by Uncle Karl."

    "Uncle Karl?" Gerald semakin mengernyit tidak paham.

    Barend mengangguk antusias. "Yes, yes, yes!"

    "What did Uncle Karl do in order to save you from the sheep?"

    "He ate it."

    "Apa?"

    "Huh?"

    "He ate it, like this." jawab Barend yang kemudian mempraktekan apa yang Karl lakukan di mimpinya semalam. Barend mengambil buah apel terbesar yang ada di keranjang buah, dan memakannya dengan bibir yang terbuka lebar. "Nyam!"

    Gerald memijat keningnya. Sikap putranya yang tidak jelas seperti ini sudah pasti datang dari wanitanya, "Bear,"

    "Yes, Papa?"

    "Apa yang membuat mimpimu itu menjadi mimpi buruk?"

    "The sheep was ugly." Dan jawaban yang diberikan Barend membuat Gerald kembali memijat keningnya.

_____

    "Mama?"

    Lunaby yang sedang bersama Gerald di kebun belakang rumahnya menoleh, ketika ia mendengar suara Barend memanggilnya. "Hey, sini sayang."

    Barend menurut, anak itu berjalan mendekati orang tuanya dan duduk di atas pangkuan Lunaby. "Benji di mana?"

    "Di dalam."

    "Ada apa, Bear?" tanya Gerald sambil merapihkan rambut Barend.

    Barend menggeleng, "Mama, apa Barend masih boleh minum susu?"

    Lunaby mengernyit, "Of course. Kamu juga setiap malam mengonsumsi susumu, bukan?"

    "Not that one."

    "Barend mau mengganti susu?" tanya Gerald yang dibenarkan Barend. "Mau. Barend tidak suka susu Barend."

    "Barend pernah menyobai susu lain? Barend ingin merk susu apa?" tanya Lunaby.

    Barend membalikkan tubuhnya hingga menghadap Lunaby, "Barend mau ini. Barend selalu suka susu Mama."

    Lunaby melebarkan matanya sekejap, wanita itu membuang napasnya kasar. "Barend kan sudah besar, Benji saja tidak lagi minum asi."

    "But Benji want it too, Mama." balas Barend.

    "Kamu kenapa tiba-tiba jadi ingin asi lagi, Bear? Kamu sudah lama tidak minum asi —kamu sudah berhenti malah."

    "Barend dengan Papa lebih besar siapa?"

    "Papa, tentu saja." jawab Gerald.

    Barend mengerucutkan bibirnya, "Tetapi kenapa Papa boleh meminum asi Mama, sementara Barend dan Benji sudah tidak boleh lagi?"

    Dan sama seperti saat Lunaby dan Gerald kepergok putra mereka yang lain di pagi hari tadi, kali keduanya pun mereka masih tidak bisa menjawab.

_____

    Ketika malam tiba dan memastikan kedua putra mereka telah tertidur pulas, Gerald kembali membawa Lunaby ke dalam kamar tidurnya.

    "Aku masih lelah."

    Gerald mengecup pipi Lunaby, "Aku tidak mau mengambil resiko kedua putraku kembali melihat kelakuan nakal Mama mereka lagi."

    Lunaby mencubit perut Gerald, "Seharusnya kamu mengatakan itu ke diri kamu sendiri!"

    "Tha," Lunaby mendongak, "Kenapa?"

    "Barend dan Benji, entah mengapa aku merasa pertumbuhan mereka cepat sekali. Maksudku, pola pikir mereka untuk ukuran anak berusia tiga tahun, mereka sangatlah pintar."

    Lunaby mengangguk setuju, karena dari sebelum Gerald kembali hadir di kehidupan mereka pun Lunaby sudah menyadari bahwa pola pikir kedua putranya cukup terbilang dewasa untuk anak seusia mereka. Lunaby tidak tahu pasti dibalik dewasanya kedua putranya itu, tetapi Lunaby cukup yakin bahwa kurangnya figur ayah selama tiga tahun membuat mereka menjadi seperti itu.

    "They are." balas Lunaby, "Pola pikir mereka sangat dewasa, terkadang aku sampai tidak bisa membalas perkataan mereka."

    "But no matter their conditions are, they are still my little kids."

    "Our kids."

    Lunaby tersenyum, wanita itu mengelus tangan Gerald yang melingkar di pinggangnya. "Let's go to sleep."

    "Tha,"

    Lunaby bergumam seiring dengan langkahnya menuju ranjang. Sementara Gerald berulang kali mengembuskan napas di tempatnya. "Let's back home... to Chicago."

    Dan dari sekian banyaknya pertanyaannya yang membuat tubuhnya menegang seharian ini, pertanyaan Gerald berada di posisi teratas dari semuanya.

    Dan dari sekian banyaknya pertanyaannya yang membuat tubuhnya menegang seharian ini, pertanyaan Gerald berada di posisi teratas dari semuanya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
I'm Only Me When I'm With You [COMPLETED]Where stories live. Discover now