BAB 85.PERNIKAHAN KEDUA

1 1 0
                                    

Hari yang ditunggu tunggu telah tiba, dimana Rudi dan Diana melangsungkan pernikahan, setelah dua minggu yang lalu Rudi melamar Diana di depan umum. Suasana pernikahan keduanya cukup ramai dan meriah. Rudi duduk dipelaminan bersama Diana. Hari ini Diana dirias bak putri raja oleh WO terbaik di kota mereka.gaun pengantin berwarna putih dengan payet mutiara dibagian lengan dan leher, serta payet pasir yang membuat gaun tersebut terlihat lebih mewah menambah kecantikan Diana dihari ini. Gedung yang disewa untuk pernikahan mereka juga cukup luas.
Dekorasi yang Mengusung tata dan design ala negara barat dan kerajaan membuat dekorasi ini terlihat mewah.sentuhan gemerlap dari mulai tata ruang, kemudian hiasannya, gaun yang dipilih, hingga hidangan membuat nuansa glamor sangat terasa.
"Apa kamu lelah sayang" Tanya Rudi ketika melihat Diana menguap.
"Tidak sayang hanya mengantuk saja, aku tadi bangun terlalu pagi, trus langsung dirias" Ucap Diana.
"Tidak apa apa sayang sebentar lagi acaranya akan selesai, kita bisa istirahat. Aku janji gak mengganggu mu dulu malam ini, tapi kalau dikasih ya aku mau" Goda Rudi yang membuat Diana tersipu malu.
Satu per satu tamu undangan mengucapakan selamat kepada Rudi dan Diana. Begitu juga dengan Ali dan kawan kawan juga Harun yang datang bersama Ria karena kebetulan dia bertemu ria saat mau berangkat ke resepsi.
"Selamat ya Di, akhirnya kamu menemukan pelabuhan cintamu, setelah banyak hal yang sudah terjadi. Samawa ya kalian" Ucap Ria.
"Terimakasih ya, kamu juga semoga menyusul, itu mas Harun masih kosong" Goda Diana sambil menyenggol bahu Ria dengan bahunya.
"Ah kamu apa apaan sih, " Ria terlihat malu karena godaan Diana.
"Mas Harun Ria siap lo menikah dengan mas Harun, segera lamar ya mas" Goda Diana lagi. Yang membuatnya mendapat cubitan dari Ria. Semua tamu undangan yang melihat kejadian itu tertawa lebar.
"Lamar dia sekarang saja mas Harun" Teriak salah satu tamu undangan.
"Ayo mas Harun lamar saja sekarang" Teriak yang lain.
"Ayo lamar lamar lamar" Begitulah ramainya teriakan pada tamu undangan.
"Kamu sayang bikin mereka salah tingkah saja dengan godaan kamu, harusnya kamu jangan teriak begitu tapi pakai itu" Ucap Rudi sambil menunjuk microfon,ucapannya yang awalnya seakan membela Harun dan Ria diakhir kalimat dia tetap sama seperti Diana menggoda mereka berdua.
Hari itu juga diacara pernikahan Diana Harun melamar Ria tapi bukan sebagai istri tapi sebagai kekasih. Karena Harun belum yakin dengan perasaan nya. Mereka masih ingin mengenal satu dengan yang lain.
Acara pernikahan mereka berjalan hingga tengah malam karena tamu masih terus berdatangan bahkan tamu yang tidak diundang tetapi mengenal Diana dan Rudi juga datang.bahkan pihak catering sempat membuat masakan dadakan karena kehabisan makanan saking banyaknya orang yang datang, dan tidak pernah mereka duga,untung saja chef dari pihak catering sangat berpengalaman dengan keadaan darurat seperti ini.
"Aku bersyukur mas ternyata yang datang diacara resepsi kita melebihi undangan,jadi kita banyak yang doakan juga" Gumam Diana.
"Iya dik, semoga rumah tangga kita Samawa ya Amiiin" Balas Rudi.
"Amiiiin" Jawab Diana.
Tepat pukul dua belas malam tamu undangan mulai nampak sepi, Rudi yang melihat Diana sudah sangat lelah,dia menyuruh salah satu pelayan untuk membawa Diana masuk kedalam kamar.
"Mbak tolong bawa Diana kekamar, kasihan dia seperti nya sudah lelah" Pinta Rudi kepada pelayan tersebut.
"Mari mbak kita kekamar mbak dulu biar tuan yang disini menerima tamu yang datang" Ajak pelayan tersebut.
"Mas apa tidak apa apa kalau aku masuk duluan" Tanya Diana.
"Tidak apa apa sayang, kamu kelihatan lelah sekali malam ini, kamu istirahat ya" Diana akhirnya kekamar dengan diantar oleh pelayan hotel.
Setelah semua tamu undangan pulang, Rudi belum langsung menemui Diana dikamar, dia sedang bersama teman-temannya untuk sekedar ngobrol.jarum jam sudah menunjukkan pukul dua dini hari semua teman teman Rudi pamit pulang.
"Segera beri kabar baik bro" Ucap salah satu teman Rudi saat ingin menyetater roda duanya. Setelah teman temannya pulang Rudi bergegas kekamar pengantinnya dengan Diana, karena dia sudah lama meninggalkan Diana sendirian dikamar.
Rudi memasuki kamar yang sudah disediakan di hotel tempatnya dan Diana melangsungkan pernikahan.
"Assalamu'alaikum" Ucap Rudi saat memasuki kamar pengantin. Tidak ada jawaban dari dalam. Rudi mendekati ranjang pengantin yang dihiasi dengan bunga mawar merah di sekeliling dan juga diatas ranjang. Dilihatnya pujaan hatinya yang kini sudah sah menjadi miliknya tengah tertidur pulas.Rudi duduk dipinggir ranjang dekat Diana tidur, dibelainya rambut istrinya dengan lembut dan penuh kasih sayang. Dikecupnya dahi Diana dengan penuh cinta.
"Selamat tidur sayang, mimpi indah ya, " Bisik Rudi. "Terimakasih Ya Allah engkau jadikan dia pendamping hidupku, walaupun harus melewati berbagai rintangan dalam hidup kami, terimakasih Ya Allah" Rasa syukur Rudi ucapkan didalam hatinya dengan tulus. Dia lalu bergegas kekamar mandi untuk menyegarkan diri, rasa penat dan ngantuk yang sedari siang dia tahan akan hilang dengan dia mandi air dingin. Beberapa menit kemudian dia keluar dari kamar mandi dan berganti pakaian tidur. Rudi merebahkan tubuhnya disamping istrinya yang tengah berada dialam mimpi. Dipeluk pinggang istrinya erat. Beberapa menit kemudian Rudi sudah berada dialam mimpi bersama istrinya.
Hari yang melelahkan untuk kedua pengantin baru. Walaupun ini pernikahan kedua Rudi tapi pernikahan kali ini didasari dengan rasa cinta antara mereka. Semoga mimpi indah pengantin baru.

CINTA YANG TERNODAWhere stories live. Discover now