BAB 55.I LOVE YOU MORE

3 2 0
                                    

Hari ini seperti kesepakatan semula diana dijemput Rudi, untuk tinggal bersamanya malam ini.
"Sayang kita langsung pulang ya, aku capek" Pinta diana.
"Iya sayang kita makan dulu baru kita pulang ya"
"Ok sayang,ayo keburu malam"
"Sayang kamu sudah izin harun kalau kamu tidak bisa pulang"
"Sudah sayang, tadi siang aku telpon Harun, dia tidak masalah asal aku tidak macem macem"
"Syukurlah kalau begitu" Rudi menstater roda empat nya menuju rumah makan.
"Sayang kita makan disini ya" Tanya Rudi.
"Terserah sayang, aku mau apapun yang kamu beli"
"Ya sudah ayo kita makan" Setelah memesan makanan pesanan datang diana dan Rudi makan bersama.
"Aku suapi ya sayang " Pinta Rudi. "Ayo aaaaaaaa" Lanjut Rudi sambil mendekatkan nasi dibibir diana.
"Malam ini aku pingin menjadi waktu kita, dan hanya kita diana sayang" Gumam Rudi.
"Sayang malam ini pasti menjadi malam kita kamu jangan sedih gitu ya"
"Iya sayang aku tidak bersedih kok"
Makan malampun telah usai, Rudi dan diana pulang ke istana cinta mereka.
"Jangan turun dari mobil biar aku gendong"
Rudi membawa diana dalam gendong annya masuk kedalam kamar mereka.
"I Love You sayang, I love You more diana Larasati" Ucap Rudi. Dia membaringkan diana di atas ranjang kebanggaan mereka.
"I love you too sayang, "
Tanpa aba aba Rudi mulai mencumbu diana, cumbuan panas yang tidak pernah mereka alami berdua, bahkan Rudi lupa akan janji yang dia ucapkan akan melakukannya nanti jika mereka sudah sah. Diana yang merasa kekasihnya hari ini berbeda, seakan ada beban berat di hatinya. Dia hanya pasrah ketika kekasihnya menyelami madu cinta . Air mata diana mengalir deras. Pergulatan hingga mengeluarkan lahar panas dalam rahim diana kini telah usai. Rudi berbaring di samping diana sembari mengucap maaf berulang ulang.
"Maafkan aku sayang, tolong maafkan aku, maaf sayang, kekasih mu ini tidak bisa menepati janjinya, maafkan  aku" Keluh Rudi.
Diana yang air matanya masih mengalir deras menghadap kearah kekasihnya dan memeluknya, jarak mereka tak terhalang walaupun sehelai benang.
"Sayang aku ikhlas kok, ini yang kita inginkan sejak awalkan,tidak apa apa aku tau kalau aku hamil kamu akan bertanggungjawab, kamu mau kan sayang"
"Iya sayang aku pasti tanggu jawab, " Ucap Rudi sembari mengusap pipi mulus diana.
"Sayang kamu tau semua aset yang aku punya, yang selain dari orang tua angkat ku, aku atas namakan nama kamu, kamu mau ya menerimanya. "
"Apa sayang tidak bisa itu milik kamu'
" Milik aku adalah milik kamu sayang aku mohon biarlah itu atas nama kamu"
"Iya sayang terimakasih" Diana Tidak ada cara lain selain menerimanya.
Diana memeluk Rudi erat.
"Jangan pernah tinggalkan aku ya sayang" Pinta diana.
"Tidak akan sayang, dan apabila aku pergi pun aku tidak ingin kamu menangis, ya sayang kamu harus bersama Harun, karena hanya dia yang bisa aku percaya. Walaupun dulu aku tidak pernah menyukainya. Beberapa hari ini aku mengawasi kalian dan aku pikir Harun bisa menjagamu"
"Sayang, kamu kok bilang seperti itu, memang kamu mau kemana, apa kamu akan meninggalkan aku yang"ucap diana penuh kecurigaan.
" Tidak sayang, aku akan selalu ada bersamamu, disini di hatimu"ucap Rudi sembari menunjuk dada diana.
"Sayang kamu jangan buat teka teki dong, sebenarnya ada apa" Sekali lagi diana bertanya.
"Teka teki apa sayang tidak ada kok, aku akan selalu bersamamu" Ucap Rudi sembari mencumbu kekasihnya sekali lagi. "Izinkan aku memiliki nya sekali lagi sayang" Lanjut Rudi yang dijawab anggukan Diana. Mereka kembali menyelami madu cinta sensasi yang keluar karena rasa takut kehilangan satu dengan yang lain membuat gulatan diantara mereka begitu dalam.hingga hari menjelang pagi mereka belum mau mengakhiri aksi mereka. Adzan subuh berkumandang akhirnya mereka menyelesaikan ritual malam yang mereka lakukan.
"Terima kasih sayang" Ucap Rudi.
"Sama sama sayang, tapi janji ya jangan pernah bilang seperti semalam lagi" Pinta diana.
"Iya sayang aku janji tidak akan bicara seperti semalam,aku yakin kita akan bersama sampai maut memisahkan kita"
"Amiiiin dan semoga apa yang kamu tanam malam ini akan segera berbuah ya sayang,aku ingin memiliki buah hati dari mu" Ucap diana bersemangat. Namun tidak dengan Rudi, entah apa yang dia pikirkan. Namun semenjak diana bicara seperti itu Rudi terlihat murung. Saat mengantarkan Diana ke resto, dan saat bekerja di kantor, Rudi terlihat sangat murung.
"Selamat siang Pak, nanti setelah makan siang ada meeting penting di cafe mawar, ini berkas berkasnya sudah saya siapkan" Ucap sekertaris Rudi. Tapi pandangan Rudi kosong, dia tidak tau kalau sekertaris nya sedang ada di hadapannya.
"Pak" Sekali lagi sekertaris nya memanggil.
"Em I iya ada apa ngga" Jawab Rudi gugup karena terkejut.
"Apa bapak sakit, kalau sakit biar saya antar pulang"
"Tidak , tidak ngga, aku tidak apa apa. Ada apa kamu kemari"
"Ini pak ada rapat penting setelah makan siang di cafe mawar"
"Baiklah kita siap siap ke cafe mawar"
"Baik Pak" Rudi bersiap untuk berangkat menemui kliennya. Di cafe yang sudah angga sekertaris nya maksud. Dia bangkit dari tempat duduknya dan berjalan keluar ruang kerjanya. Tiba-tiba pandangan nya gelap dan

Bruuuk

Tubuhnya oleng menabrak pintu, tapi tidak sampai jatuh ke lantai.
"Pak bapak tidak apa apa, kita cancel saja rapatnya jika bapak sedang sakit" Kata angga yang terlihat khawatir kepada atasannya itu.
"Tidak aku tidak apa apa aku baik baik saja, ayo kita berangkat" Rudi berusaha menguatkan diri agar tidak roboh lagi. "Ada apa dengan ku, firasat apa ini" Batin Rudi.
Rudi dan juga asistennya angga mengendarai mobil bersama dengan sopir pribadi Rudi, pak hasan. Karena pak karso ditugaskan Rudi seminggu yang lalu untuk menjadi sopir pribadi Diana apa bila diana bepergian.
"Pak kenapa pak hasan seakan gelisah" Tanya angga. Karena saat ini Rudi sedang tertidur didalam mobil.
"I itu pak angga sepertinya kita ada yang mengikuti, aku melihat sedari tadi dia mobil sedan hitam mengikuti kita semenjak keluar kantor"
"Apa bagaimana mungkin" Anggapun terkejut saat dia juga melihat dua sedan hitam itu.
"Bagaimana ini pak, kita telpon bodyguard pak Rudi dan juga telpon polisi, pak Rudi sepertinya kurang sehat bagaimana ini" Angga cemas apalagi melihat atasannya sedang tidur .
"Mas angga saja yang menelpon bodyguard dan juga polisi saya akan berusaha mengecoh mereka" Ucap pak hasan.
"Baik pak kita berusaha semampu kita semoga apa yang kita lakukan ini membuahkan hasil. "

CINTA YANG TERNODAOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz