BAB 69.GADIS YANG KURINDUKAN

3 0 0
                                    

Sementara Diana tengah sibuk mengurus harta warisan yang Rudi berikan untuknya, ternyata sedari tadi ada seseorang yang menunggu balasan pesan ataupun telpon darinya. Malam hari dibawah sinar bulan seorang laki-laki berpawakan tinggi besar sedang berbaring santai di halaman rumahnya dengan beralasan ranjang bambu yang cukup untuk dipakai tidur satu orang. Dengan dada bidangnya yang tak tertutup kain apapun, dia sedang menunggu telpon gadis yang dia impikan bertahun tahun lalu.pertemuan beberapa jam lalu tidak bisa menghapus rasa rindunya yang selama ini dia pendam.
"Sesibuk inikah dia sekarang" Gumamnya. Roi berusaha mencoba memejamkan matanya agar bisa menghilangkan rasa kesalnya akan Diana.
Ting sebuah pesan masuk digawainya.
Diambilnya gawai yang ada di atas perut datarnya, dan mulai membuka pesan masuk tersebut.
[Maaf Roi ada apa ya aku lagi sibuk, nanti kalau urusanku sudah selesai aku hubungi ya]begitu pesan yang Roi Terima.
[Kamu lagi sibuk apa Di]balas Roi ternyata pesan masuk tersebut datang dari Diana.Roi mulai kesal lagi amarah nya memuncak, pasalnya setelah Roi membalas pesan Diana,setelah hampir setengah jam tidak mendapat balasan lagi dari Diana.
"Sibuk apa sih sebenarnya anak ini" Guman Roi. Dia bangun dari tempatnya dan masuk ke dalam rumah mengambil jaket kulit warna hitam kesayangannya dan juga kunci sepeda roda duanya yang dibelikan tentu saja sama Anita. Roi lalu melangkah keluar rumah, dengan mengendarai roda dia berusaha sampai lebih cepat ke resto tempat Diana kerja.
"Diana yang aku kenal dulu ternyata sudah berubah pesat. Dulu pendiam, tapi sekarang dia jauh lebih berani.dari kata kata hingga tingkah lakunya sekarang dia sangat berbeda, Diana sekarang juga lebih dewasa" Batin Roi ditengah perjalanan.
Sesampainya di resto, Roi melihat resto tersebut sudah tutup.
"Sial... Baru jam segini kenapa sudah tutup, jadi sibuk ngapain Diana sekarang" Gumam Roi.
"Hai Mas, mas yang tadi makan siang dengan Diana kan" Tiba-tiba suara seseorang yang menyapa Roi.
"Iya mbak maaf kok tumben resto tutup lebih awal" Tanya Roi kepada pemilik suara tersebut.
"Iya mas, banyak karyawan yang libur hari ini trus mendadak Diana ada keperluan keluarga, maka bos kami memutuskan untuk tutup lebih awal, karena omset hari ini juga sudah memenuhi target.o ya mas kenapa kemari" Tanya orang tersebut.
"Aku mencari Diana soalnya sejak tadi siang, telpon ku juga pesanku tidak dia balas, sekali balas jawabnya singkat" Ucap Roi lesu.
"Hari ini dan beberapa hari kedepan sepertinya Diana akan sangat sibuk mas, lebih baik mas jauhi Diana saja, aku Bella sahabat lama Diana, aku tau mas ini siapa dan juga apa hubungan mas dulu dengan Diana, mas maaf ya bukan aku mau ikut campur, tapi aku tau kehidupan Diana selama ini, beberapa minggu ini Diana sudah mulai bangkit jadi aku mohon mas, jangan ganggu Diana, Diana sudah punya tunangan, dan tunangan nya itu sudah berkorban banyak mas untuk Diana "Bella berusaha untuk menjelaskan lebih tepatnya mengingatkan Roi agar tidak mengganggu Diana, Bella takut Diana depresi kembali karena kepikiran tentang mantannya.
" Maaf mbak memang kenapa kalau harus mendekati Diana, Diana cinta ku mbak, Diana tidak pantas untuk bersama Harun dia sangat buruk."kata Roi tidak mau kalah.
"Aku hanya ingin mengingatkan saja kalau perbuatan mas ini akan bisa membuat Diana terluka dan menjadi lebih buruk dari sebelumnya"
"Tunggu mbak Bella, maksudnya gimana apa hubungannya aku dengan Diana merasa buruk lebih buruk dan apalah itu, tolong jelaskan" Pinta Roi, sungguh semua orang memberi Roi teka teki yang susah dia tebak. Merasa Bella sudah terlalu jauh untuk menjelaskan semuanya, Bella langsung bangkit dari duduknya,yang tadinya dia duduk di bangku depan resto. Bella mau melangkah kan kakinya, namun langkahnya dihentikan Roi.
"Mbak aku mohon Diana kenapa" Rengek Roi.
"Maaf mas, ini urusan keluarga Diana jadi saya tidak berhal ikut campur" Tolak Bella iapun segera pergi meninggalkan Roi yang masih dalam tanda tanya besar ke kepalanya.
"Ada apa dengan Diana selama ini, aku mohon Di, temui akun sekali saja, aku ingin tau ada apa dengan kamu selama ini yang tidak aku tau" Batin Roi yang kini telah menyetater roda dua nya.

****

"Kamu ngelamunin apa dik" Tanya Harun saat berada dirumah Rudi. Diana malam ini menginap dirumah Rudi. Rumah yang telah diberikan untuk Diana. Karena urusan dengan keluarga Rudi belum selesai dan daripada pulang pergi jadi ibu Shinta memutuskan untuk Diana tinggal dirumah Rudi,dan Harun ibu Shinta meminta untuk menemani Diana disana.
"Gak mas, aku cuma... " Diana menggantung ucapannya karena mana mungkin Diana bilang kalau dia saat ini sedang memikirkan pesan Roi yang terus terusan masuk dalam gawai Diana.
"Cuma apa dik" Tanya Harun.
"Cuma... " Belum selesai Diana bicara telpon yang sedari tadi dia pegang berdering.
"Siapa yang telpon dik" Tanya Harun.
"I ini mas ,Roi yang telepon" Ucap Diana jujur.
"Angkat saja dik tidak apa, asal dia tidak mengganggu mu" Kata Harun penuh kepercayaan terhadap Diana, Harun yakin tunangannya tidak akan menghianati nya.
"Tapi mas" Kata Diana ragu, dia ragu untuk menjawab telpon Roi apalagi didepan Harun tunangannya. Harun hanya mengangguk kan kepalanya dan menegang tangan Diana. Diana tau Harun sedang meyakinkannya.
"Halo assalamu'alaikum" Ucap Diana menjawab telpon Roi.
"Walaikumsalam,sudah gak sibuk di" Tanya Roi.
"Sebenarnya masih sedikit yang harus aku selesaikan Roi tp tidak apa apa, nanti saja" Kata Diana. "O ya Roi ada apa kamu telpon " Lanjut Diana.
"Itu di, sebenarnya aku mu tanya, dari tadi aku gelisah ingin tau apa yang selama ini kamu alami" Tanya Roi.
"Maksudnya Roi" Tanya Diana tidak mengerti maksud ucap Roi.
"Barusan aku dari resto, dan tumben resto tutup lebih awal dan disana aku ketemu Bella, dia bilang padaku hal yang susah dipercaya"
"Memangnya apa yang Bella bilang"
"Bella bilang" Roi lalu menceritakan dari Roi ke resto hingga apa yang Bella bilang. Diana hanya tersenyum kecut mendengar cerita Roi. Dia tau Bella bilang seperti itu karena dia sayang sama sahabatnya yaitu Diana.
"Suatu saat kamu pasti tau kok Roi" Ucap Diana.
"Ya sudah kalau seperti itu, ngomong ngomong kamu sedang apa Diana" Tanya Roi.
"Maaf Roi ini sudah malam aku mau tidur dulu ya, besok ada hal yang harus aku kerjakan" Ucap Diana karena merasa tidak enak terhadap Harun yang sedari tadi menciumi telapak tangan Diana.
"Ya sudah kamu tidur dulu good night Diana assalamu'alaikum" Pamit Roi.
"Iya Walaikumsalam"
Setelah telpon diakhir Diana menatap dalam tunangannya itu.
"Mas" Panggil Diana.
"Iya sayang" Jawab Harun sambil melepas ciumannya.
"Maafin aku ya, mas pasti sakit hati ya mendengar aku telpon Roi" Ucap Diana penuh penyesalan.
"Gak dik, mas hanya tidak mau saja kamu dekat dengan dia. Aku takut kamu akan kembali kepada Roi"
Diana tersenyum mendengar perkataan Harun, dia tau tunangannya saat ini tengah cemburu. Diana memeluk Harun erat untuk meyakinkan tunangannya itu.

****

"Je Diana berubah je" Kata Roi saat dirumah Jefry.
"Berubah bagaimana maksudnya"tanya jefri.
" Dia lebih cuek terhadapku, dia lebih dewasa je, dia lebih tegas daripada dulu, dan"
"Dan apa" Tanya Jefry penasaran.
"Dan Diana sudah tunangan dengan Harun brengs*k itu" Kata Roi sambil meninju tembok sebelahnya.
"What seriously" Jefry terkejut.
"Iya je aku juga terkejut awalnya. Gadis yang selama ini aku khawatirkan karena ulah harun, gadis yang aku rindukan selama merantau di negeri orang, kini dia malah menjadi milik orang lain"
"Sudahlah Roi lupakan saja Diana kamukan mau menikah sama Anita, masa kamu masih mau mengejar Diana juga, biarkan dia bahagia ya walaupun aku tidak setuju Diana dengan si brengs*k itu" Kata Jefry.
"Membiarkan Diana sama orang lain, apa aku sanggup, Diana ah sial" Batin Roi.

Minal aidzin walfaidzin readers semua, mohon maaf lahir dan batin ya.....

CINTA YANG TERNODAWhere stories live. Discover now