BAB 25.KEJUJURAN DIANA

9 2 0
                                    

Salam Ramadhan readers...
Masih kuat puasanya.
Jangan lupa vote dan komen sarannya ya readers, agar aku bisa membuat karya lebih baik lagi untuk kalian. terimakasih .

"Aku akan datang ke Singapura minggu depan, aku serius di" Ucap Roi sewaktu menelpon.

"Jangan Roi, kenapa kamu kesini, sayang uang kamu buat perjalanan kemari, lebih baik kamu tabung. "

"Trus aku kamu buat mati konyol karena kamu tidak pernah mau jujur kenapa kamu sampai bekerja keluar negeri, kamu bilang jika kita ketemu kamu akan cerita, maka biarlah kita bertemu minggu depan aku akan kesana"

"Jangan Roi, aku mohon, walaupun kamu kesini, kamu tidak akan bisa bertemu dengan ku. Aku tidak bisa keluar rumah selama majikanku belum pulang" Tutur Diana air mata yang telah lama dihapus oleh seorang Rudi, kini harus jatuh kembali karena masa lalu.

"Aku bisa datang ke rumah majikan kamu di. Kalau kamu tidak bisa keluar rumah"

"Jangan begini Roi aku mohon, kenapa kamu sekarang emosian dan gegabah sih Roi, mana Roi yang aku kenal dulu"ternyata kata kata Diana membuat Roi naik darah.

" Sial" Batinnya. "Roi dari dulu seperti ini Di, dan Roi yang kamu kenal dulu sudah tidak ada lagi semenjak kita putus, dan caraku mencintaimu aku menghapus semua kemarahan dan sifatku yang seperti ini sangat sulit di, tetapi untuk mu aku selalu berusaha, walaupun cara aku untuk menghilangkan amarahku dengan cara salah, bergonta-ganti pasangan tetapi hatiku untuk kamu di, cuma kamu tidak mengerti aku, kamu hanya mementingkan cemburumu.dan Roi yang dulu Roi yang belum mengenal dan mencintai sosok Diana Larasati telah kembali, jadi kamu jangan heran di"

"Ya Allah Roi, apa keputusanku minta putus dulu salah" Batin Diana. Dilirik hpnya ternyata telponnya sudah diputus oleh Roi. "Apa mungkin dia marah " Gumam Diana.

Bayangan bayangan saat telpon dengan Roi siang tadi membuat Diana tidak bisa tidur nyenyak.air matanya harus mengalir deras tanpa ada seseorang yang menghapusnya lagi.
"Rud aku kangen kamu, kamu kemana rud. Apa yang harus aku lakukan sekarang rud, apa aku harus jujur kepada Roi, bantu aku rud" Batin Diana. Dia menangis sejadi-jadinya malam ini, didalam kegelapan kamar yang hanya mendapat cahaya lampu dari luar jendela.
"Kenapa aku rapuh lagi, kamu kuat di, kamu kuat " Ucap diana didalam isak tangisnya. Diana lalu bangun dari duduknya dan menghapus air matanya.
"Aku harus jujur sama Roi, apapun yang terjadi" Batin Diana. Dia mencari hpnya. Ketika menemukan apa yang dia cari dia langsung menekan nomor yang dia ingin hubungi.

Truuuuut truuuuut truuuuut
Tidak ada jawaban dari Roi. Diana lalu mengirim. Sebuah pesan.
[Assalamu'alaikum Roi, angkat telpon ku dong, aku akan ceritakan semuanya]pesanpun terkirim. Tidak lama setelah pesan itu terkirim tiba-tiba ada sebuah telpon berdering, ya itu dari Roi tentunya. Tanpa berlama-lama Diana Langsung menjawab telpon tersebut.

"Assalamu'alaikum Roi, akhirnya kamu telpon juga, kenapa pakai drama ngambek segala sih" Ucap Diana.
"Walaikumsalam, kamu pikir aja sendiri" Ucap Roi se enaknya.
"Ok ok aku minta maaf kalau aku salah" Diana mencoba menenangkan kemarahan Roi.
"Katanya mau cerita, buruan cerita tidak usah basa basi"
"Aku kira sudah lupa" Diana pun tertawa lebar. Sementara Roi tersenyum mendengar tawa lepas dari Diana. "Aku merindukan tawamu ini di" Batin Roi.
"Sudah tertawa nya. Malam malam tertawa seperti itu nanti dikira mbak kunti lo" Goda Roi.
"Rooooooi, jangan nakut nakuti kenapa, aku dirumah sendirian ini"
Mendengar  ketakutan Diana karena godaannya, Roi pun tertawa lebar.
"Hei tuan tampan, kenapa kamu malah tertawa, bukannya tadi aku tidak boleh tertawa" Diana menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Tawa canda mereka berjalan beberapa menit.
"Di, ayo cerita apa yang menyebabkan kamu bekerja ke luar negeri" Tanya Roi mulai serius.
"Aku pikir dia lupa" Batin Diana.
"Aku tidak tau harus memulai darimana Roi" Kata Diana.
"Awali saja dari waktu kamu tidur di kost kosan laki laki itu"
"Laki-laki" Diana berfikir sejenak"maksud kamu Andre. "Tanya Diana.
" Entahlah siapa namanya, cerita mulai dari situ"perintah Roi.
Diana terdiam sesaat, menarik nafas dalam dalam sejujurnya dia bingung harus bercerita apa, ini aib baginya. Tetapi cintanya untuk seorang Roi sangatlah besar. Baginya kejujuran itu akan membuat dia lebih dekat dengan  pujaan hatinya itu. Diana mulai bercerita dari awal dia bertemu dengan Andre keangkuhan Diana yang tidak mau mengenal laki-laki lagu setelah putus dengan Roi, lalu kedekatannya dengan Andre yang akhirnya membuatnya terlena hingga tidak menyadari jika Andre sudah beristri dan akhirnya Diana mengundurkan diri dari kantor tempat dia bekerja dulu. Roi disebrang telpon merasa geram hanya saja dia tidak mau gegabah, dia masih setia mendengarkan cerita Diana setelah dia putus dengannya. Walaupun sekali kali dia harus mengepalkan tangannya menahan emosinya.

"Aku akhirnya mencari kerja di kota kita Roi, hanya saja tidak ada lowongan pekerjaan saat itu yang cocok dibidang ku, tetapi sewaktu aku istirahat saat mencari pekerjaan aku mendapatkan brosur sebuah warung makan baru buka cabang dan membutuhkan pegawai, akhirnya aku melamar disana, tetapi siapa sangka keputusanku bekerja disana membawaku dalam kehancuran walaupun teman-teman ku disana baik semua tetapi... "Diana menggantungkan ceritanya.
" Tetapi apa di"tanya Roi. Diana lalu melanjutkan ceritanya kembali. Awal dia bertemu dengan laki-laki dari desanya yaitu kakak kelasnya dulu.
"Kamu tau Harun Roi, dia laki-laki itu" Terang Diana.
"DIA.., ya aku kenal dia dulu sahabatku, tetapi aku harus meninggalkan dia karena sikapnya yang bajing*n." Roi sekali lagi mengepalkan tangannya, mendengar Nama Harun sepertinya dia tau apa yang dialami mantan kekasihnya itu. Dia tidak mau hanya menduga-duga, dia masih ingin mendengar langsung dari mulut Diana.
"Apa dia sahabat mu" Tanya Diana.
"Iya dulu sebelum aku mengenalmu" Jawab Roi.
"Tapi dia seusia  Ria kan, dia kakak kelasku dulu"
"Iya memang dia seumuran Ria, hanya saja pergaulannya bukan hanya dengan anak seusianya tapi dengan yang lebih tua darinya, termasuk aku"
"Aku tidak pernah menduga kalau dia sahabatmu Roi"
"Sudah lupakan saja, lalu apa yang dia lakukan kepada mu" Tanya Roi.
Diana menarik nafas dalam kembali, sesak rasanya mengingat kejadian malam itu.
"Entah kenapa baru semingguan aku mengenalnya, aku menerima dia menjadi kekasihku" Diana memulai ceritanya kembali, mendengar Diana menjadi kekasih Harun, Roi langsung melempar gelas yang sedang dia pegang sedari tadi.
"Tetapi dimalam yang sama dikala hujan badai ketika kami sedang bersama, dia mengajakku berteduh dirumah neneknya," Diana dengan sekuat tenaga menceritakan kejadian malam itu, Roi mendengar isak tangis Diana melalui telponnya.diana menceritakan bagaimana Diana kehilangan mahkota berharganya, mahkota yang seharusnya setiap wanita memberikan kepada suami mereka. Dan kejadian kejadian sesudahnya. Hingga seorang sahabat yang selalu mendukungnya, sahabat yang mencintainya tanpa memperdulikan dirinya sendiri. Dan tawaran bekerja diluar negeri yang disetujui orang tua serta sahabatnya itu, agar Diana bisa terbebas dari Harun. Dan akhirnya dia berada di Singapura sampai saat ini.
Mendengar kisah mantan kekasihnya itu butiran bening dimatanyapun mulai menetes. "Aku tidak menyangka hidupmu sekejam itu di" Batin Roi.
"Sudah di jangan menangis, kamu ke Singapura untuk bekerja dan melupakan semua yang kamu alami,jadi jangan pernah mengingat nya.maafkan aku kalau sudah memaksamu untuk menceritakan kisahmu" Ucap Roi.
"Tidak Roi aku tidak apa apa, kamu tenang saja itu semua hanya masa lalu"
Mendengar semangat Diana untuk melupakan kejadian itu, membuat Roi semakin bangga akan mantannya itu. Walaupun dia sendiri mungkin sulit untuk menceritakan apa yang selama ini dia alami, walaupun apa yang dia alami tidak seberat apa yang Diana alami.

CINTA YANG TERNODAWhere stories live. Discover now