BAB 58.HILANG

3 1 0
                                    

"Bagaimana dok, hasil otopsi kedua korban kecelakaan kemarin" Tanya inspektur polisi yang sedang menangani kasus kecelakaan yang menimpa Rudi dan sekertaris nya.
"Sepertinya dari hasil otopsi keduanya tidak cocok dengan sekertaris, supir atau pun bos mereka pak."
"Jadi mereka siapa dok" Dokter memberikan hasil otopsi kepada inspektur, dan ternyata mereka benar bukan Rudi, Angga ataupun pak Hasan.
"Jadi mereka kemana" Gumam inspektur.
"Maaf Pak bisa jadi mereka jatuh ke sungai karena di bagian kanan jurang saya menemukan sungai yang aliran airnya sangat deras. " Salah satu bawahan inspektur itu menjelaskan apa yang dia tau saat di TKP.
"Bisa jadi, apalagi kemarin katanya kaca depan mobil mereka pecah, " Inspektur mengingat ingat laporan anak buahnya kemarin.
"Benar pak"
"Baiklah sekarang  kerahkan tim untuk mencari mereka disepanjang aliran sungai di sana"
"Siap laksanakan"

"Sayang kamu makan ya sudah hampir satu bulan kamu susah makan, makan ya biar mas suapi" Bujuk Harun ke Diana yang selama hampir satu bulan ini hanya berada didalam kamar, semenjak tau berita tentang Rudi.

Dua Puluh lima hari yang lalu

"Bosen rasanya di rumah sendirian HP rusak Rudi juga gak ada kabar, mas Harun keluar kota, ayah ibu ke rumah saudara, enaknya ngapain ya " Gumam Diana.
"Lihat TV saja" Diana duduk di sofa depan TV dan menyalakan layar didepannya.
*perkembangan kasus kecelakaan yang menimpa pengusaha besar Rudi Ardiansyah belum juga menemukan titik terang, hasil otopsi mengatakan bahwa kedua mayat yang berada di dalam mobil CEO Rudi Ardiansyah bukanlah Tuan Muda Rudi ataupun sekertaris nya.... *Gelap air mata membanjiri pipi diana limbung tak bertenaga.
" Rudiiiiiii"teriak Diana histeris sebelum dia pingsan. Beberapa jam Diana baru ditemukan orang tuanya tengah tergeletak di lantai.
"Diana sayang kamu kenapa" Ibunya lari kearah diana, sedangkan ayahnya seperti nya tau kenapa anaknya pingsan.
"Mungkin Diana sedang nonton tv dan ada berita tentang Rudi di sana buk" Tebak ayah Diana.
"Kita teledor yah, harusnya sebelum kita keluar TV kita matikan. Jika nak Harun tau pasti akan marah yah"
Beberapa jam setelah dikabari kalau Diana pingsan Harun kini sudah sampai di rumah Diana, dia memeluk Diana erat.
"Sayang mas mohon jangan seperti ini, lihat mas sayang, mas ada disini buat kamu" Bujuk Harun hatinya terluka melihat tunangan nya diam pandang kosong hanya air matanya yang terus mengalir.
"Mas" Panggil Diana.
"Iya sayang" Jawab Harun.
"Mas tau sebelum dia menghilang dia bilang aku tidak boleh menangis, Mas lihat kan aku tidak menangis" Ucap Diana.
"Iya sayang, wanita mas sangat kuat, mas yakin kamu kuat sayang" Harun terus memberi semangat walaupun hatinya hancur, dia tidak mengira kalau tunangannya akan mengalami kejadian seperti ini.

"Gak mas aku gak lapar" Jawab Diana datar.
"Sedikit saja ya sayang,temani mas makan ya, kalau kamu gak mau makan mas juga gak makan"
"Jangan mas, mas harus makan"
"Gak ah aku gak lapar"
"Massa"
"Hem"
"Ya sudah aku makan tapi mas juga makan ya"diana akhirnya mau makan walaupun hanya beberapa siap saja.

Sementara sampai hari ini, tim yang mencari Rudi, Angga dan juga pak Hasan tidak membuahkan hasil.
" Maaf Pak, pencarian terpaksa kami hentikan karena kita sudah berusaha mencari selama hampir satu bulan dan hasilnya masih sama nihil"kata inspektur polisi kepada pengacara Rudi.
Hamdan selaku pengacara Rudi bingung harus berkata apa, tapi kenyataannya memang tim SAR sudah bekerja keras mencari atasannya itu.
"Baik Pak saya akan sampaikan kepada keluarga korban, tapi saya mohon Pak kasus ini tetap di selidik apa motifnya. Seperti yang saya sampaikan kemarin kami menemukan sedikit bukti melalui CCTV bahwa Tuan Muda mendapat serangan sebelum kejadian kecelakaan itu terjadi" Pinta Hamdan.
"Baik kami akan selidiki kasus ini Pak, semoga segera terpecahkan"
"Amiiiin" Jawab Hamdan. Inspektur polisi dan timnya mulai meninggalkan TKP.
"Tuan muda sebenarnya ada di mana" Gumam Hamdan.
Hamdan dengan langkah berat menuju rumah orang tua Rudi untuk menyampaikan apa yang dia bicarakan dengan inspektur di TKP.
"Assalamu'alaikum" Ucap Hamdan ketika memasuki rumah Pak Karto.
"Walaikumsalam, Hamdan kamu kemari, apa ada kabar mengenai kasus anak saya" Tanya Pak Karto. Bu shinta yang mendengar Hamdan datang segera berlari ke ruang tamu.
"Ada kabar apa nak Hamdan" Tanya Bu shinta.
"Maaf Pak Buk jadi begini" Hamdan menggantung ucapannya karena takut orang tua majikannya itu akan shock.
"Karena tidak ada titik terang selama pencarian, dan sudah hampir satu bulan jadi" Lagi lagi hamdan menggantungkan ucapannya.
"Jadi apa nak Hamdan" Tanya ibu Shinta yang ingin tau perkembangan kasus anaknya.
"Jadi tim SAR dan pihak kepolisian terpaksa harus menghentikan pencarian. "
"APAA, tidak tidak nak Hamdan tolong yakinkan Inspektur kalau pencarian harus dilanjutkan anak saya belum ditemukan" Pinta bu shinta ditengah isak tangisnya.
"Sabar buk, kita juga harus menghargai keputusan inspektur buk, kita ikhlaskan anak kita, mungkin ini sudah takdirnya" Hibur pak Karto walaupun dia sendiri menitihkan air mata tapi agar istri tidak lemah dia harus terlihat tegar.
"Pak buk tapi kalian tidak usah khawatir saya sudah meminta inspektur untuk tetap melanjutkan kasus Tuan Muda, dengan berbekal CCTV yang kami temukan beberapa hati lalu.dan inspektur menyetujui nya."
"Terimakasih Hamdan, semoga pelakunya segera tertangkap, saya tidak pernah tau kalau anak saya punya musuh, dia selalu bekerja jujur bahkan rekan bininya sangat menghormatinya, lalu siapa yang menyerangnya"
"Kemungkinan besar pesaing Tuan Muda pak. Tuan muda termasuk pengusaha muda tersukses beberapa taun belakangan ini, mungkin salah satu dari mereka merasa iri dengan keberhasilan Tuan Muda"
"Kamu benar hamdan, kalau begitu tolong diusut tuntas kasus ini kalau perlu berapapun uang yang akan kita keluarkan akan aku penuhi asal penyerang anakku dihukum berat"
"Baik Pak kalau begitu saya permisi dulu, masih banyak hal yang akan saya urus mengenai kasus Tuan Muda"
"Iya Hamdan terimakasih sudah membantu kami"
"Sama-sama Pak, Buk saya permisi assalamu'alaikum"
"Walaikumsalam"Hamdan meninggalkan rumah orang tua Rudi, dia akan mencari bukti lain yang ada di CCTV.

CINTA YANG TERNODAWhere stories live. Discover now