BAB 22.BEKERJA DI LUAR NEGERI

11 2 0
                                    

Di Singapura

"Tidak terasa tepat satu tahun aku di sini,ternyata majikanku tidak seperti yang aku bayangkan galak, main tangan, pelit, majikanku disini berbalik dengan sifat itu semua. Mereka mengangap aku seperti keluarga.aku sangat bahagia" Gumam Diana disaat bangun tidur. Hari ini Diana harus bagun pagi karena majikannya akan berangkat kerja pagi, untuk menyelesaikan tugas akhir tahun.
"Aku harus segera mandi biar ada waktu memasak untuk sarapan pagi" Gumam Diana sekali lagi. Dia bangkit dari tempat tidurnya dan segera berlari kekamar mandi. Beberapa menit kemudian diana sudah bersiap untuk memasak didapur, setelah mandi pagi dan berpakaian rapi.
"Aku akan buat bubur aja hari pagi ini " Ucap Diana sembari menyiapkan bahan membuat bubur. Satu jam kemudian masakan sudah siap dimeja makan, Diana mulai memasukan semua baju kotor di mesin cuci, sambil menunggu baju selesai dicuci Diana mulai mengelap semua perabot yang ada di rumah majikannya.jika baju sudah selesai dicuci Diana menjemur pakaian majikannya diteras belakang rumah. Untuk beberapa saat semua pekerjaan sudah dia bereskan, tinggal menunggu majikannya sarapan dan berangkat kerja.
"Good morning Diana" Sapa majikannya.
(Selamat pagi Diana)
"Good morning mam," Jawab Diana.
(Selamat pagi Bu)
"What are you cook today for breakfast" Tanya majikan Diana.
(Apa yang kamu masak untuk sarapan hari ini)
"I'm cook porridge mam" Jawab Diana.
(Saya masak bubur bu)
Begitu setiap hari percakapan Diana dengan majikannya. Majikannya jarang sekali makan dirumah, hanya waktu sarapan dan makan malam, makan malam pun tidak setiap hari, karena kebiasaannya majikan pulang malam dan makan selalu makan diluar.

"Excuse me ma'am tonight I need to prepare dinner or not"tanya Diana kepada majikannya,ketika majikannya akan berangkat bekerja. (permisi bu nanti malam saya perlu menyiapkan makan malam apa tidak)

" no need, because we will eat at the office, you prepare it for yourself"jawab majikannya sambil melangkah keluar rumah. (tidak perlu, soalnya kami akan makan dikantor, kamu siapkan buat kamu sendiri saja)

"Ok mam" Jawab Diana singkat. Setelah kepergian kedua majikannya Diana mulai membersihkan rumah, menyapu, mengepel membersihkan kamar tidur majikannya, kamar mandi juga mem vacum semua lantai . Pekerjaan yang dulu di Indonesia tidak pernah dia lakukan kini disini sudah menjadi keseharian Diana, walaupun seperti itu Diana cukup senang karena kedua majikannya sangat baik. Padahal Diana sewaktu mau berangkat ke Singapura sudah membayangkan bagaimana buruknya hidup menjadi TKW diluar negeri seperti diberita berita. Namun apa yang dia alami membuat dia mempunyai pemikiran sendiri,kalau tidak semua majikan diluar Negeri jahat. Buktinya majikannya sangat luar biasa baiknya. Bahkan kalau Diana sakit majikannya rela tidak bekerja untuk merawatnya. Satu minggu sekali apabila Diana mau liburan majikannya selalu mengijinkan, hanya saja Diana lebih suka liburan satu bulan sekali, majikannya selalu memberi uang lembur apabila Diana hari minggu tidak mau liburan.

"Sebentar lagi tahun baru, aku dengar bapak sama ibuk mau liburan ke cina sekalian mau menengok anaknya yang kuliah disana, pasti sepi rumah ini" Gumam Diana sambil menyetrika baju.
"Ah daripada bengong nanti setrikaan ku gosong lebih baik aku telpon Rudi ah sebentar,lagi apa ya dia sekarang,disini pukul tiga sore mungkin disana jam satuan ya" Ucap Diana sambil mencari cari nama orang yang akan dia hubungi. Setelah menemukan yang dia cari, diapun menekan tombol hijau dihpnya.

Truuuut truuuuut truuuut
Belum juga diangkat.
"Mohon maaf nomor yang anda tuju tidak bisa menerima panggilan ini, silakan tinggalkan pesan" Kata operator dihp Diana.

"Kamu sibuk ya rud, kok tidak angkat telpon ku" Gumam Diana. Lalu Diana mencoba mengirim pesan kepada Rudi.

[Assalamualaikum, Rud ini aku Diana, kamu apa kabar]pesan terkirim. Tetapi sudah hampir setengah jam tidak ada balasan dari Rudi.

[Rud apa kamu marah, kok tidak mau balas SMS ku]kembali Diana mengirim pesan, lagi lagi hasilnya nihil. Tapi Diana tidak pantang menyerah dia kirim pesan lagi ke Rudi.

[Aku rindu kamu Rud, kenapa kamu tidak mau membalas SMS ku, jika aku melakukan kesalahan aku minta maaf ya rud, I Miss You ]pesan terakhir dari Diana sembari diberi emoji ciuman darinya. Semua SMS dari Diana tidak ada balasan dari Rudi, Diana mulai cemas diapun mencoba menghubungi melly teman kerjanya, tetapi melly pun tidak mau membalas pesan atau mengangkat telponnya. Bahkan semua teman kerjanya tidak ada yang mau membalas telpon dari Diana.

"Ini anak-anak kenapa ya, semua tidak mau membalas SMS ku setidaknya jangan membuat aku cemas napa" Gumam Diana.
"Fokus di, selesaikan kerjaan kamu dan kamu harus istirahat dari pagi belum juga istirahat, badan kamu bukan robot di" Ucap Diana untuk menyemangati dirinya sendiri. Dia lalu mulai menyetrika baju baju yang tadi pagi dicuci nya, karena hari ini sangat panas jadi baju majikannya cepat kering dan bisa langsung disetrika. Selesai menyetrika Diana memasukkan baju baju tersebut kedalam lemari milik yang empunya.
"Alhamdulillah akhirnya kelar juga tugasku hari ini, mandi dulu ah" Gumam Diana. Diana bergegas mengambil handuk dan pergi kekamar mandi.

***
Di Indonesia

"Pak tidak terasa Diana bekerja di Singapura sudah satu tahun ya, dan alhamdulillah nya majikan Diana baik sekali" Ucap Ibu Diana.

"Iya buk, malah kata Diana kemarin telpon katanya setiap Diana kirim kita uang pasti diberi tambahan sama bosnya. Kita bersyukur buk. Niat mengirim Diana ke luar negeri biar tidak terjebak sama laki-laki brengsek itu, eh malah sekarang Diana mendapatkan bonus luar biasa dari Allah mendapatkan majikan yang sangat baik" Ayah Diana merasa bersyukur. Beliau menyenderkan tubuhnya di atas sofa ruang tamu.

"Iya Pak alhamdulillah, berkat Diana dan juga kebaikan majikannya selama setahun ini rumah kita sudah bisa kita renovasi dan juga perabotan juga sudah terisi, walaupun seperti itu ibuk selalu merindukan Diana pak" Tutur ibu Diana.

Tok Tok Tok

Ditengah perbincangan mereka, tiba-tiba ada yang mengetuk pintu.
Ibu Diana pun bergegas membukakan pintu.
"Assalamu'alaikum buk" Ucap tamu tersebut.
"Walaikumsalam, kenapa kamu kesini" Jawab ibu Diana ketus.
"Saya mau menanyakan kabar Diana buk" Kata tamu itu.
"Diana baik baik saja apabila jauh dari kamu" Ibu Diana memalingkan wajahnya.
Sementara ayah Diana yang merasa istrinya lama didepan pintu segera berdiri menghampiri istrinya.
"Siapa yang bertamu Buk," Tanya ayah Diana. "KAMU, mau apa kamu kesini" Lanjut ayah Diana setelah mengetahui siapa tamu yang tidak dipersilahkan masuk oleh istrinya. Ya dia Harun, Harun bertamu hanya untuk menanyakan kabar dari Diana.
Tetapi sepertinya kedatangannya tidak disambut baik oleh orang tua Diana. Mungkin karena kesalahannya dulu yang sudah menghancurkan dan merenggut masa depan Diana dengan paksa, orang tua mana yang bisa menerimanya.

"Maafkan saya pak, saya hanya ingin tau kabar Diana. Karena sudah satu tahun saya tidak pernah mendapatkan kabar darinya, bahkan saya baru tau Diana bekerja ke Luar negeri tiga bulan yang lalu. " Harun mencoba menjelaskan kepada ayah Diana.

"Selagi kamu menjauhi anak kami, anak kami akan baik baik saja, jadi pergi dari sini, PERGI" bentak ayah Diana.
"Sabar pak jangan emosi jaga kesehatan bapak, ingat Diana selalu berpesan kita harus menjaga kesehatan kita, " Tutur ibu Diana kepada suaminya sambil mengelus dada suaminya yang sudah menemaninya selama dua puluh lima tahun itu. "Kamu pulang saja, Diana baik baik saja di sana, cepat pulang sebelum kami hilang kesabaran, " Ucap ibu Diana kepada Harun.
"Baik bu terimakasih informasinya, sekali lagi maafkan saya." Ucap Harun. Diapun segera meninggalkan rumah orang tua Diana.
Ibu Diana membawa masuk suaminya dan mengajak duduk disofa. Ibu Diana bangkit dari duduknya lagi untuk menutup pintu rumah yang tadi sempat dia lupakan.
"Sudah pak jangan marah marah, minum air ini dulu. "sembari menyodorkan segelas air putih kepada ayah Diana, ibunya Diana menasehati suaminya.
" Iya buk terimakasih, bagaimana bapak tadi tidak emosi buk, laki-laki itu benar-benar tidak tau malu, sudah membuat anak kita hancur sekarang dia datang dan menanyakan kabarnya, Dasar laki-laki brengs*k"umpat ayah Diana.
"Sudah pak sudah biar Allah yang membalas semua kesalahannya" Ibu Diana sekali lagi memperingatkan suaminya untuk menjaga kesehatan.

CINTA YANG TERNODAWhere stories live. Discover now