BAB 59.TERUNGKAP

4 2 2
                                    

"Dasar bod*h kenapa kalian meninggalkan bukti, bukankah saya sudah bilang hilangkan semua bukti"
"Maaf Bos ketika kami mau menghapus rekaman CCTV di dekat lampu merah, beberapa anak buah Tuan Ardiansyah itu sudah ada di sana"
"Berarti kalian bod*h kalian kurang cepat untuk bergerak, sial. Sekarang dimana teman kamu yang terekam CCTV"
"Maaf Bos mereka sudah tertangkap"
"Sial sial sial dasar tidak pec*s kalian semua bod*h bisa bisanya kita kecolongan. " Ucap Alek seorang pengusaha yang selalu menjadi pesaing Rudi. Alek murka hingga beberapa anak buahnya tidak dia ampuni.

Doooorr doooorr dooooor

Beberapa tembakan mengenai beberapa anak buahnya hingga tewas.
"Dan untuk kalian, lihat perkembangan kasus ini, jika ada bukti lain hilangkan. Jika kalian gagal maka nyawa kalian taruhannya" Ucap Alek .
"Baik bos kami akan telusuri, semoga  tidak ada bukti lagi"jawab anak buah Alek.
" Dan bereskan semua ini"perintah Alek sambil menunjuk mayat-mayat yang berserakan dihadapannya. Alekpun pun pergi meninggalkan anak buahnya.

Sementara di kantor polisi ,inspektur sedang menginterogasi beberapa anak buah Alek yang sudah tertangkap.
"Siapa yang menyuruh kalian untuk melakukan kejahatan ini" Tanya inspektur. Para anak buah Alek pada awalnya tidak mau mengakui, bahkan ada yang mencoba mengakhiri hidup dengan menegak racun yang sudah mereka siapkan.tapi inspektur tidak kehabisan akal dengan segenap usaha dia kerahkan akhirnya salah satu dari mereka mulai membuka mulut.
"I itu pak inspektur ka kami di di suruh o oleh Bos a Alek," Ucapnya berbata bata.
"Alek siapa dia dan apa hubungannya Alek dengan korban" Tanya inspektur.
"Bo bos Alek adalah salah satu pesaing bisnis Korban, bahkan bos Alek sering kalah telak saat klien mereka memilih bekerja sama dengan Korban."
"Jadi penyerangan yang mengakibatkan pembunuhan banyak orang hanya karena persaingan bisnis" Tanya inspektur.
"I iya Pak"
"Baiklah terimakasih karena sudah bekerja sama,karena sudah mau bekerjasama hukuman kamu akan kami pertimbangkan"
"Terima kasih pak"

Karena sudah mendapatkan bukti dan saksi akhirnya inspektur mengerahkan anggotanya untuk menangkap Alek Di kediamannya. Beberapa anggota polisi serta pengacara Rudi sampai di rumah Alek ketika malam, mereka mengepung rumah Alek dengan cara bersembunyi,hanya untuk berjaga jaga, karena mereka tau Alek bukan orang sembarangan. Lengah sedikit pasti misi penangkapan akan gagal. Inspektur dan dua anggotanya datang ke kediaman Alek.

Ting tung ting tung

Seorang pembantu wanita datang membukakan pintu. Melihat polisi malam malam datang ke rumah pembantu wanita itu gemetaran.
"Selamat malam, maaf apa Tuan Alek ada di rumah. " Tanya inspektur.
"Tu Tuan Alek se sedang ti tidur Pak" Jawab pembantu itu gugup.
"Bisa tolong panggilkan"
"Ba baik Pak inspektur"pembantu itupun pergi keruangan majikannya.

Tok tok tok

" Permisi Tuan "
"Ada apa bik, malam malam ganggu tidur saja"
"I itu Tuan di di depan a ada polisi yang mencari Tuan"
"APAA... Polisi" Alek mulai terkejut dia mencari jalan keluar agar bisa kabur.
"Bik bilang kalau saya ternyata tidak ada di rumah"
"Ta tapi Tuan"
"PERGIII"
"baik Tuan"
Pembantu Alek pun turun dan menyampaikan kepada inspektur polisi kalau tuannya ternyata tidak di rumah.
"Baik bik terimakasih" Ucap inspektur polisi saat dia melihat ada seseorang yang keluar dari jendela kamar.
"Target kabur dari jendela arah selatan harap waspada" Perintah inspektur kepada anak buahnya.

Ketika Alek sembunyi sembunyi untuk kabur tiba-tiba dari belakang ada yang memegang pundak nya.
"Anda sudah di kepung sebaiknya menyerah" Kata salah satu polisi yang menangkap Alek, Alek dengan gesit merebut pistol milik polisi itu dan adu kekuatanpun di mulai.
Doooorr

"Aauuuuuuuch"
Satu tembakan dari inspektur mengenai pergelangan kaki Alek.
"Sebaiknya anda tidak melawan. Ringkus dia" Perintah inspektur.
Penangkapan Alek terdengar oleh orang tua Rudi, Teman-teman dan juga Harun. Harun yang saat itu sedang berada di rumah diana untuk menghibur nya.

"Sayang kamu tau otak dari penyerangan Rudi sudah tertangkap, kamu makan ya" Pinta Harun.
"Benarkah mas, dia harus dihukum berat, dia sudah memisahkan aku dengan Rudi ku" Ucap diana yang langsung menangis tersedu sedu. Sakit memang sangat sakit mendengar tunangan nya menyebut nama laki-laki lain menjadi miliknya, tapi Harun harus mengerti wanitanya kini tengah terluka.
"Iya sayang pasti mereka akan dihukum sesuai undang undang, sekarang makan ya" Rayu Harun. Dan hanya dijawab anggukan kepala oleh diana. Harun bahagia setidaknya kabar tertangkapnya dalang dari penyerangan Rudi membuat tunangannya mau makan. Walaupun senyumnya belum kembali setidaknya diana masih memiliki semangat untuk hidup.

Sedangkan tentang Rudi , Angga dan juga supirnya dinyatakan hilang. Dalam arti meninggal.karena selama sebulan tidak ditemukan tanda tanda kehidupan,dan untuk Alek divonis hukuman seumur hidup atas pelenyapan yang dia lakukan selama ini, ternyata bukan hanya Rudi yang pernah menjadi korban beberapa perusahaan pernah kehilangan atasan mereka karena ulah Alek, semenjak kasus Rudi perusahaan yang memiliki dendam dengan Alek satu per satu menjadi saksi. Bagaimana nasib diana setelah kepergian Rudi apakah diana bisa bahagia bersama Harun. Atau dia akan menemukan cinta baru.

Terimakasih ya readers sudah mau mampir di cerita saya, semoga cerita ini bisa menghibur kalian semua. Jangan lupa tinggalkan jempol serta komennya kritik saran akan sangat membantu saya dalam berkarya yang lebih baik lagi. Dan bagi readers yang tengah menjalankan puasa tetap semangat ya sebentar lagi hari raya wah senangnya.

CINTA YANG TERNODAWhere stories live. Discover now