BAB 09.First kiss

28 2 0
                                    

POV Diana.

Hari ini tepat setengah tahun aku mengenal Andre, seorang pria lima tahun lebih tua dari usiaku, dia juga yang selama ini menghiburku  hingga aku bisa sedikit menghapus kenanganku bersama Roi,meskipun cintaku kepada Roi masih sangat besar. Andre orangnya humoris, sangat menyenangkan bisa berteman dengannya. Malam ini aku dan Andre berencana untuk pergi berjalan jalan sepulang kerja.kebetulan pekerjaan kami selesai sejak sore, tetapi kami tidak memutuskan untuk pulang. sambil menunggu sehabis magrib,kita duduk duduk diruangan sambil melihat teman-teman kami yang sedang lembur.

"Di kamu gak pulang, katanya mau kencan" Kata Riska sambil terkekeh.

"Kencan apaan sih gak kok cuma mau jalan jalan saja "

"Tidak apa apa lagi kalau kalian mau kencan orang jomblo semua" Riskapun tertawa lebar.

"Sudah ngeledek nya" Tanyaku.

"Sudah" Jawab Riska singkat "itu sudah habis magrib ini, sana buruan pergi kencan keburu malam"

"Iya iya aku pergi, disini kamu ledek terus males" Akupun langsung keluar dari ruang kerjaku, ku langkahkan kakiku lebih cepat takutnya Andre sudah menunggu lama diparkiran, tadi dia bilang habis dari mushola langsung menungguku ditempat parkir. Dengan nafas yang masih ngos-ngosan aku berdiri di sebelah Andre yang sedang duduk diatas sepeda motornya.

"Maaf ndre aku lama" Sesalku.

"Tidak kok aku juga baru sampai" Aku tau dengan raut wajahnya yang berusaha menyembunyikan sesuatu itu sedang berbohong. Tapi aku tidak mau tau yang penting aku sudah minta maaf.

"Ayo kita berangkat" Ajakku.

Andre pun menyetater sepeda motornya. Kamipun berjalan jalan keliling Surabaya. Melihat lampu kota berjejer disepanjang jalan, beberapa taman yang juga dihiasi lampu hias tak luput dari pandanganku.

"Stop stop" Aku menyuruh Andre untuk berhenti.

"Ada apa di"

"Tidak ada apa-apa cuma... " Kata kataku yang menggantung membuat Andre penasaran diapun langsung menoleh kebelakang menghadap ku.
Tatapan andre yang terlalu dekat denganku membuatku gugup.sesaat kami saling pandang.

Tiiiiiit

Suara klason dari sepeda motor lain membuyarkan segala lamunan. Andre pun menepikan sepeda motornya .

"Ada apa di, kenapa harus berhenti" Tanya Andre.

"Kita ke taman sini aja ya, sepertinya bagus"

"Baiklah kalau begitu maumu"

"Ayo" Ajak Andre sambil menggandeng tanganku, setelah dia memarkirkan sepeda motornya.

"Apa kamu mau beli minum dulu" Tawarnya.

"Boleh"

Andre pun langsung memesan minuman botol, untuk kami, dia merogoh kantong celananya untuk mengambil dompet.

"Oh astaga Dompetku" Kulihat Andre memegangi kedua saku celananya bergantian.

"Ada apa"

"Dompetku hilang di,"

"Ya sudah pakai uangku saja"

"Mana bisa seperti itu di,aku yang mengajakmu jalan jalan masa kamu yang bayar "

"Tidak apa apa orang dompetnya hilang mau bagaimana lagi" Aku langsung mengambil dompet didalam tas ku dan ku ambil uang untuk membayar minuman kami.

"Kembaliannya buat ibuk saja"kataku

" Terimakasih neng"

"Sama-sama Buk"

Lalu aku dan Andre berjalan mencari kursi untuk kami duduk, ku pandangi wajah Andre seperti melamun semenjak kehilangan dompetnya.

CINTA YANG TERNODAWhere stories live. Discover now