"Kita sedang tidak baik-baik saja saat itu."
Gerald menoleh, "Kita baik-baik saja saat itu, Tha."
"Kamu marah karena kehamilanku." jawab Lunaby lalu memejamkan matanya. Terlalu sakit ketika dirinya kembali mengingat ke masa itu.
"Aku marah saat itu, karena berita kehamilanmu datang di saat yang bersamaan dengan permasalahan terakhir di persidangan kita, Tha." balas Gerald. "Tetapi malam itu, ketika Axel memukulku tepat di wajah dan memarahiku dengan kata-kata kejamnya, aku sadar, bahwa aku juga menginginkan bayi itu adalah bayiku."
"Tha, apa yang aku katakan kepadamu hari itu setelah pertengkaran kita, merupakan sebuah kejujuran. Walaupun kenyataan terpahitnya adalah bayi itu bukan darah dagingku, aku akan tetap merawatnya karena Tha, darah di dalam bayi itu juga mengalir darahmu, darah wanita yang aku cintai."
Lunaby menipiskan bibirnya menahan tangis, apa yang dikatakan oleh Gerald saat ini sangatlah berbanding terbalik dengan apa yang ia dengar malam itu.
"Samantha, aku marah kepadamu karena kamu memilih pergi di saat hubungan kita sedang tidak ada masalah." ucap Gerald dengan lembut. "Aku marah, Tha."
"You intended to kill the babies." Lunaby tidak bisa lagi menahan tangisnya ketika ia mengatakan itu. Rasanya terlalu menyakitkan untuk mengingat kembali ucapan Gerald malam itu.
Sementara Gerald mengerutkan dahinya tidak paham, "Tha, aku —sumpah demi Tuhan Tha, aku sama sekali tidak memiliki niatan untuk membunuh bayi kita saat itu."
"Tha you were with me when Glatea lost her baby, kamu lihat sendiri bagaimana kacaunya aku ketika mengetahui calon keponakanku tiada." Gerald menarik napas panjang, "Tha, walaupun aku harus memiliki anak di saat aku sedang tidak ingin memilikinya, aku akan melakukan cara lain selain membunuh mereka."
"Aku mendengar pembicaraanmu malam itu di telepon."
Gerald masih mengernyit bingung, hingga memori mengenai perbincangannya dengan Paul di telepon malam sebelum persidangan akhir teringat. "Kehamilan Aria, maksudmu?"
Lunaby yang tidak bisa menahan keterkejutannya mendongak, menatap Gerald yang kini tengah menatapnya. "Aria?"
"Aku tidak pernah berbicara kepada siapa pun mengenai kehamilan kecuali dengan Paul, dan itu mengenai kehamilan Aria." jelas Gerald.
"Aria... Aria hamil?" tanya Lunaby.
Gerald mengangguk, "Satu hari sebelum sidang akhir Paul mengabariku bahwa Aria sedang mengandung calon anaknya dengan pria yang tidak kita ketahui—"
"Bukan anakmu?"
"Tentu saja bukan, Tha." jawab Gerald dengan cepat. "Aku tidak pernah berhubungan dengan Aria setelah kita kembali bersama."
"Lalu kenapa?"
"Aria sedang hamil saat itu, usia kandungannya juga masih sangat muda. Aku benci wanita itu Tha, sangat membencinya. Dan saat itu emosiku melebihi semuanya, aku berniat untuk menggugurkan kandungan Aria karena aku tidak ingin wanita itu mendapatkan keringanan dalam hukumannya."
"Karena apabila para majelis hakim mengetahui bahwa Aria sedang mengandung, maka mereka atau pihak Aria bisa menuntut peringanan atas hukuman Aria, dan aku tidak ingin itu terjadi." jelas Gerald.
Lunaby mengerutkan alisnya, "Lalu apa kamu jadi melakukannya?"
Gerald menggeleng, "Aku tidak peduli lagi dengan hukuman Aria ketika aku tahu kamu menghilang. Fokusku sejak itu adalah mencarimu, aku bahkan tidak peduli lagi dengan semua yang sudah aku perjuangkan untuk aku mencarimu, Tha."
YOU ARE READING
I'm Only Me When I'm With You [COMPLETED]
RomanceCerita ini berada tepat dibawah perlindungan Undang - Undang Dasar Negara Republik Indonesia. (UU No. 28 Tahun 2014). Dilarang mengcopy-paste atau memplagiat cerita ini dalam bentuk apapun, baik digital maupun fisik. ⚠️ Cerita ini mengandung kata da...
I'm Only Me When I'm With You | Chapter 84
Start from the beginning
![I'm Only Me When I'm With You [COMPLETED]](https://img.wattpad.com/cover/279551011-64-k682373.jpg)