I'm Only Me When I'm With You | Chapter 80

Start from the beginning
                                        

    "Mau mencari waffle dengan Paman?" tawar Gerald yang langsung membuat kedua mata Aero berbinar.

    "Ada saus blueberry?"

    Gerald terkekeh, "Strawberry lebih enak."

    Aero menggeleng dengan cepat. "I don't like strawberry."

    "Paman suka strawberry."

    "Aero don't like it."

    Gerald tertawa, pria itu mencium gemas pipi keponakannya. "Okay let's find the best waffle with blueberry sauce on top in town!"

    "Gerald."

    Belum Gerald keluar dari ruangan keluarga tersebut bersama Aero, panggilan dari ibunya membuat Gerald mengurungkan niatannya.

    "Ya, Mama?"

    "Kembali sebelum makan malam."

    "Pasti." Gerald melirik Aero, "Say bye to Grandmama."

    Aero menurut, anak laki-laki itu mengangkat tangannya dan melambai ke arah Althea dan Alexander Gallagher. "Bye Grandmama... Grandpapa!"

    "Bye Aero, have fun ya Sayang."

_____

    Sesudah acara makan malam keluarganya selesai, Gerald pun memilih untuk bersantai di teras belakang Manor milik orang tuanya. Di saat keheningan sedang menyelimutinya, suara bariton milik Ayahnya pun terdengar.

    "Papa."

    Alexander tersenyum tipis, seraya mendudukkan diri di samping putranya. "Papa mengganggumu ya?"

    "Tidak, Gerald hanya tidak bisa tidur saja makannya ke sini." Gerald menoleh menatap Ayahnya, "Papa kenapa belum tidur?"

    "Pinggang Papa sakit, terlalu banyak menggendong dan memangku Aero." jawab Alexander dengan tawanya.

    "Aero sudah besar Papa, terlalu berat untuk keseringan digendong." jawab Gerald.

    Alexander terkekeh, "Kamu benar."

    "Gerald."

    Gerald menoleh, menatap Ayahnya dengan penuh tanya. "Bagaimana kabarmu?"

    Kening Gerald mengerut, bingung dengan pertanyaan sang Ayah. "Gerald baik-baik saja."

    Alexander hanya tersenyum tipis mendengar jawaban yang diberikan putranya. Karena merasa situasi yang tidak pas dan juga pinggangnya yang semakin menjerit sakit, pria itu pun bangkit dari posisinya untuk kembali ke kamar.

    "Ge, apapun perasaan yang kamu rasakan sekarang... itu merupakan hal yang wajar. Tidak masalah untuk menunjukkan perasaanmu di depan orang apabila kamu tidak bisa lagi menahannya, tidak ada yang melarang."

    "Gerald baik-baik saja, Papa."

    "Kamu memang bisa dengan mudah berbicara seperti itu kepada Papa, tetapi Gerlad, Papa yang melihat langsung bagaimana kamu menatap Aero tadi, dan Papa tahu apa yang kamu rasakan." jawab Alexander. "Tidak masalah bila kamu tidak ingin bercerita ke Papa atau siapa pun, tetapi kami selalu setia untuk mendengar ceritamu nantinya. Kamu tidak sendiri, Gerald."

    Gerald menundukkan wajahnya. Apa yang diucapkan oleh Ayahnya benar. Dirinya tidak sendiri, bahkan di selama tiga tahun ini, Gerald tidak pernah sendiri.

    "Jangan tidur terlalu malam, tidak baik untuk tubuhmu yang sudah mulai tua itu."

    "Apabila aku tua, berarti Papa lebih."

    Alexander terkekeh, pria itu menepuk pelan pundak putranya. "Sleep well, dan jangan mencari alasan untuk kabur dari pernikahan Marco. Papa berharap kehadiran seluruh anak dan cucu Papa."

    "Aero sudah pasti datang, Papa."

    "Cucu Papa tidak hanya Aero, Gerald." jawab Alexander sebelum pergi masuk ke dalam Manor. "Dan Aero juga bukan cucu pertama Papa."

    Dan perkataan Ayahnya membuat Gerald kembali larut kedalam lamunannya.

____________________
Aero anak siapa lagi nih?🤔

____________________Aero anak siapa lagi nih?🤔

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
I'm Only Me When I'm With You [COMPLETED]Where stories live. Discover now