I'm Only Me When I'm With You | Chapter 78

Start from the beginning
                                        

Lunaby tidak berhasil mengingat apapun, tetapi ketika tangannya tanpa sengaja memegang bagian perutnya, raut wajahnya seketika berubah panik. Lunaby tidak bisa merasakan tonjolan di perutnya, perut yang biasanya sangat besar itu kini sudah mengecil dan terasa sangat sakit.

"Bayiku?" Lunaby bergumam sendiri, "Bayiku di mana?"

Lunaby sudah akan menangis, jika saja pintu ruangan tempatnya berada tidak terbuka dari luar dan menampilkan wanita yang sangat ia kenal. Elea berjalan mendekat ke arah Lunaby, dengan seorang bayi yang berada di dalam gendongannya.

"Hallo, Mama."

Elea muncul dari balik pintu ruangan, dengan seorang bayi yang berada di gendongannya. Keduanya berjalan mendekat, ke arah Lunaby yang saat ini sudah berlinang air mata. "Ini anakku?"

"He's so healthy, Luna. Hidungnya sangat mirip denganmu." ujar Elea sembari menyerahkan bayi tersebut ke ibunya.

Lunaby menggendong bayinya dengan tangan gemetar. Tidak percaya bahwa bayi yang selama ini ia kandung kini berada di dalam gendongannya. "Hey, Sayang."

"He got the blue eyes." Lunaby menoleh ke arah Elea, sebelum menatap ke arah bayinya. Elea benar. Putranya memang memiliki mata berwarna biru laut, yang sudah sangat Lunaby ketahui turunan dari siapa. "Ocean blue eyes."

"Pasti dari Ayahnya ya?" tanya Elea yang tidak langsung dijawab oleh Lunaby.

Di saat Lunaby masih tenggelam di dalam laut biru milik putranya, pintu ruangan pun kembali terbuka dari luar, yang kini menampilkan Karl yang masuk ke dalam ruangan. Lunaby menoleh sekilas, sebelum kembali menolehkan kepalanya lagi ke arah Karl dengan kerutan jelas di dahinya.

"Kalian melupakanku." ujar Karl.

Bukannya menjawab, Lunaby justru melayangkan pertanyaan yang sangat mengganggunya. "Kamu memiliki anak?"

Karl tersenyum sembari melirik ke arah bayi yang sedang ia gendong, "Yes, surprise."

"Bukankah hubunganmu dengan kekasihmu baru saja berakhir?" tanya Lunaby dengan bingung.

Karl mengedikkan bahu, "Dari perempuan lain—"

"Karl, stop."

Karl menatap Elea tidak suka, "Elea, look at her confused face! it's so entertaining!"

Elea menggelengkan kepalanya, berbeda dengan Lunaby yang justru menatap keduanya bingung. "Ada apa?"

Elea tersenyum, dan mengambil alih bayi yang berada di Karl ke dalam gendongannya dan mendekatkannya ke Lunaby. "Luna, this is your second son."

"Apa?"

"Aku tahu ini pasti sangat mengejutkanmu —karena kami pun mengalami hal yang sama, tetapi di saat proses persalinanmu berjalan, dokter yang menanganimu mengatakan kalau kamu selama ini hamil bayi kembar." ujar Elea yang membuat Lunaby semakin terkejut.

Lunaby benar-benar terkejut atas fakta ini. Salah dirinya sendiri yang tidak pernah membawa kandungannya ke rumah sakit kota untuk diperiksa secara benar, tetapi orang ahli kandungan yang biasa Lunaby panggil untuk memeriksa kandungannya tidak pernah mengatakan hal ini.

Tetapi walaupun Lunaby sangat terkejut, Lunaby tetap bersyukur atas kehadiran kedua putranya. Mungkin permasalahan dirinya saat ini hanyalah mempersiapkan diri untuk mengurus dua putra sekaligus, karena yang selama ini Lunaby persiapkan hanya untuk satu anak saja.

Lunaby lalu menatap Elea, "Apa kondisi mereka baik-baik saja, ketika dilahirkan dengan kondisiku yang tidak sadar?"

Elea mengangguk, "They're fine, mereka sangat kuat Luna, just like their mother."

"Yang terlahir lebih dulu yang mana?" tanya Lunaby kepada Elea.

Elea menunjuk bayi yang berada di gendongan Luna, "Jarak lahir mereka adalah empat puluh menit. Mereka berdua pun lahir di kondisi lingkungan yang berbeda, di saat putra pertamamu lahir, kondisi sangat cerah di luar. Tetapi ketika si adiknya lahir, hujan deras langsung mengguyur kota."

"Aku mau memangku keduanya, Lea." ujar Lunaby yang langsung disetujui oleh Elea. Ketika kedua bayinya sudah berada di dalam gendongannya, Lunaby mendekatkan wajahnya. "Hello boys."

"You should give them name, Luna."

Lunaby mengangguk dan tersenyum, "Aku sudah mempersiapkannya."

"Even for the second one?" tanya Karl terkejut.

Lunaby mengangguk. Awalnya Lunaby sudah mempersiapkan satu nama untuk putranya, tetapi itu pun hasil dari dua nama yang selama ini menjadi pertimbangannya. Dan ketika mengetahui bahwa dia memiliki dua anak laki-laki, maka Lunaby pun dapat menggunakan kedua nama yang sudah ia siapkan untuk masing-masing putranya.

"May we know the names?"

"This one," Lunaby mengangkat sedikit tangan kirinya, di mana putra pertamanya berada. "This one is Barend. Barend Reuven."

"I like that." balas Elea. "Reuven means a Son with vision, am I right?"

Lunaby mengangguk, sebelum mengangkat sedikit tangan kanannya, "And this one,"

"This one is Benji." Lunaby tersenyum, "Benjamin Reveev, because he was born when it was rain."

____________________
welcoming Barend Reuven & Benjamin Reveev to Aulitaarin's Universe!<3

____________________welcoming Barend Reuven & Benjamin Reveev to Aulitaarin's Universe!<3

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
I'm Only Me When I'm With You [COMPLETED]Where stories live. Discover now