Setelah dipastikan semua murid masuk, bis pun mulai berjalan meninggalkan area sekolah.

Semua murid sibuk dengan urusannya masing-masing. Ada yang mengobrol dengan teman duduknya, ada yang makan cemilannya, ada yang membaca novel, bahkan ada juga yang sudah tertidur, padahal hari cukup terbilang masih pagi.

"Bang, ada bawa jajan gak? Punya gue udah abis dimakan Somi ama si buluk. " ucap Leya sambil melirik sinis Somi dan Chandra yang duduk di sisi seberang nya.

Arion yang ditanya pun mengernyitkan dahi bingung. Dia ingat dengan jelas bahwa adiknya ini sudah membawa banyak sekali cemilan hingga 3 kantong. Namun dia tidak mau terlalu memusingkan bagaimana jajan itu begitu cepat habis dan raib.

"Ada.. Tapi dibawa Hankyeon, dia di bis satunya. " ucap Arion.

Mendengar itu Leya pun menghela nafas kecewa. Arion yang melihat kekecewaan Leya menjadi sedikit merasa bersalah.

"Permen mau gak? " tawarnya sambil menyodorkan sebatang permen kaki. Ini tadi pemberian Diego katanya siapa tau butuh buat pemanis mulut.

Mata Leya yang melihat itu pun berbinar dengan bahagia. Sangat jarang dirinya menjumpai permen kaki di era sekarang.

"Mau! Mau! Mau! "

Arion pun tersenyum tipis melihat Leya tampak gembira hanya karena sebuah permen.

Namun lamunannya buyar ketika merasakan bis melaju tidak stabil. Bis itu melaju dengan ugal-ugalan, bergerak ke kiri dan kanan tidak terkendali.

Semua orang dalam bis berteriak histeris karena merasa bis yang mereka tumpangi tidak beres. Bahkan karena saking tajam nya bis berbelok oleng kesana kemari, banyak dari mereka yang terbentur kaca sisi bis.

Semua orang mulai tidak fokus dengan apa yang mereka lakukan, mereka yang tertidur bahkan langsung bangun ketika mendengar teriakkan teman-temannya.

"Pak ini kenapa pak?!! " seorang murid bertanya dengan nada panik.

Pak Kai yang juga dalam bis itu juga bingung dan berusaha menenangkan murid-murid nya yang panik dan ketakutan terutama para gadis.

"Bundaaaaaa... Mau pulaaangg"

"Woy gue belum mau mati! "

"Ya Allah ampunilah hambamu ini. Hamba belum siap meninggalkan dunia ini! "

"AAAA..MAMAAA..SOMI TAKUUUTT!!! " teriak Somi histeris sambil menangis.

"Diem lu Som. Jangan bikin yang lain makin takut. " sentak Ryujin. Dia juga panik namun berusaha tetap tenang.

Bukannya tenang, Somi malah makin menangis keras karena terlanjur takut.

"Semuanya tetap tenang, biar bapak periksa ke depan. " ucap Pak Kai sambil berusaha berjalan ke depan ke bagian supir.

Cukup sulit untuk mencapai depan apalagi dengan kondisi bis berjalan tidak stabil.

Begitu sampai di depan, Pak Kai mendapati sang supir sudah tidak sadarkan diri.
Dia pun berteriak pada murid-murid nya bahwa sang supir pingsan.

Pak Kai berusaha menggoyangkan badan si supir namun tetap saja tidak membuat supir itu sadar.

Arion, Leya, juga inti Scorpion merasa ini tidak beres. Bagaimana bisa supir itu tiba-tiba pingsan. Karena sebelumnya para supir sudah di cek kondisi kesehatannya terlebih dahulu. Jika tidak memungkinkan untuk menyupir, maka pihak sekolah akan mencari supir yang lainnya.

"Pak! Di depan ada jurang!! "

Pekikan itu membuat mereka semua menatap ke depan dimana ada belokan ke kiri. Namun jika bis ini tidak berhenti atau dibelokkan, maka bis ini akan melaju ke arah jurang di depan.

Pak Kai juga bingung harus melakukan apa karena dia tidak bisa mengendarai bis.

Leya yang geram juga khawatir dengan keselamatan semua teman juga keluarganya pun dibuat bingung.

Bis mulai melaju mendekati tikungan. Teriakkan ketakutan memenuhi bis.

Leya berniat untuk beranjak dan menuju tempat kemudi, namun seseorang telah lebih dulu bertindak.

Seseorang itu berjalan dengan cepat bahkan sedikit berlari menuju bangku supir dan mengambil alih kendali setir dan memutar setir ke kiri dengan cepat.

Kejadian itu seolah berjalan dengan sangat cepat, terlambat sedikit saja mungkin mereka tidak dapat membayangkan apa yang terjadi.

Semua orang disana menghela nafas lega merasa selamat dari maut.

Mengendalikan bis dan menekan rem untuk menghentikan laju bis ternyata cukup menegangkan baginya.

"GENDENG!! " umpat nya sambil ngos-ngosan karena baru saja menghadapi hal menegangkan tersebut. Jantungnya berdegup kencang setelah melakukan hal itu.

Seseorang itu ialah Chandra. Ya, dia yang mengambil alih kemudi dan menyelamatkan seluruh penumpang di detik-detik terakhir.

*

*

*

*

*
_Bersambung_






Hello gaes.. Aku up lagi nihh,,
Kabar baik semua kan ya? Harus dong😁💚
Makasih yang udah nyempetin mampir di cerita akuuu😘
Semoga suka sama cerita aku dan gak bikin bosen yakk🤗

Btw, ada pembaca cowok nggak? Usia 20 an gitu.. Author nya jomblo pengen cari jodoh😁😂
Hiyak hiyak canda jodoh😅

A to BarBarWhere stories live. Discover now